Labrak

74 23 1
                                    

"..bayangin gue dilabrak sama dia di depan banyak orang!"

"Anjir! seangkatan gitu?" Tanya Fenly

"Mending amat, 3 ANGKATAN ANJIR! Tapi untungnya saya melawan dengan tenang."

"Anjay. Gimana, gimana?"

"Jadi.."

Flashback on

Line!
Line!

Pikipaw : ALETA
Pikipaw : aneh si, tp w mau curhat xixi

Alettazea : anjay, lagi sendirian ya?
Alettazea : makanya sabi chat gue wkwkkw

Pikipaw : anj
Pikipaw : tapi iya si
Pikipaw : si alisa makin ngadi ngadi anjing, mumet sndr gue

Alettazea : kenapa?
Alettazea : siapa lagi yang dia suruh buat jauhin lo?

Pikipaw : KETEMU AJA GIMANA?
Pikipaw : maen ayooo
Pikipaw : udh lama ga maen

Alettazea : gue mau, tapi cewe lo gmn?
Alettazea : tar gue di udak udak cewe lo

Pikipaw : kita menyamar saja gimana?

Setelah chat itu, keesokannya mereka berdua pergi ke coffe shop. Seperti buron, Fiki mengenakan hoodie dan juga memakai masker. Kalian pikir ini lebay? oh tidak, karena Alisya punya mata-mata dimana-mana.

"Sorry, Ta. Biasa, macet." Kata Fiki ketika sampai dan langsung duduk di bangku berhadapan dengan Aletta.

"Iya, santai."

"Lo udah pesen?" Tanya Fiki

"Belum."

Mereka pun memesan minuman, selama menunggu Fiki dan Aletta hanya diselimuti kecanggungan. Sampai tak terasa minuman sudah ada dimeja mereka. "Fik, yaampun lo canggung banget sih sama gue. Kaya baru kenal kemarin aja."

"Gue bingung Ta, harus mulai darimana,"

"Dari permasalahan lo yang di chat aja, kenapa tuh?"

"Oh iya, gue muak sebenernya, gue udah capek anjir. Kaya gue gak bebas aja gitu, lagian kalau pun gue deketan sama cewe kan belum tentu kepincut, ya gak sih?" Fiki memulai pembicaraan.

"Iya makanya. Gue pikir juga, gue bakalan aman eh ternyata malah paling gak aman. Terus sekarang lo mau gimana?"

"Kayanya, gue mau putus?" Ujar Fiki dengan nada ragu.

"Lo masih sayang gak?"

"Um,"

"Gini-gini, mending lo ngobrol sama dia, omongin deh tuh. Ya, lo bilang aja kalau lo capek kaya gini, maksudnya kaya diposesifin ke hal yang gak jelas. Padahal lo nya juga gak bakal macem-macem."

"Makanya, gak tau deh gue." Fiki mengusap mukanya.

Mereka pun melanjutkan obrolannya. Keesokan harinya, Aletta berangkat sekolah bersama Zweitson biasanya sama Fiki juga tapi kan ya gitu hehe.

Ketika sedang jalan, sepanjang lorong semua orang memperhatikan Aletta seperti ingin menerkamnya. "Ini pada kenapa sih?" Kata Zweitson.

"Gue lagi cakep kali ya?" Kata Aletta mengpede.

Zweitson mendorong pelan Aletta. Tatapan itu benar-benar tidak berhenti sampai 2 perempuan memanggil Aletta.

"ALETTA!"

"Eh, Na, Ra. Kenapa?"

Lana dan Tiara, salah dua wanita yang suka gosip dan menjadi sumber gosip. Biasanya mereka yang selalu update tentang gosip yang lagi hot di sekolah.

Best Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang