"Barangnya ada yang ketinggalan gak, Fen?" Tanya Lily.
"Enggak, Tan. Aman, ini tinggal nunggu si Candice aja." Jawab Fenly.
Hari ini setelah 5 hari liburan Fenly kembali ke Jakarta. Candice pun ikut Fenly pulang karena katanya disini Ia sudah mulai liburan jadi kuy gas ngeng.
Sesampainya di Bandara Soekarno Hatta tidak ada yang menjemput Fenly jadi Fenly memesan taksi online untuk meluncur kerumahnya.
Fenly turun tepat didepan rumahnya. Fenly mengintip sedikit kearah rumah Aletta. "It's so quiet, there's no one in Aletta's house?" Tanya Candice.
"Ya mana gue tau, kan dari kemarin gue sama lo mulu, Gendis!" Fenly emosi entah si Candice terlalu polos atau apa.
"English, Please! And my name is Candice!"
Fenly dan Candice masuk kedalam dan bertemu Mama Fenly sedang membuat sesuatu di dapur. "MAMA! OVEL PULANG!" Teriak Fenly.
"WAH UDAH SAMPE! Halo Candice, good to see you!" Sapa Mama.
Mereka bincang-bincang sebentar dan juga sembari mengisi perut karena selama perjalanan mereka tidak mengkonsumsi apa-apa. Fenly menyuruh Candice beristirahat dikamarnya sembari Fenly merapikan barang bawaannya.
"Hey, Fen. Is that Aletta?" Tanya Candice yang sedang memandangi tetangga depan rumah Fenly. "It's definitely Aletta, because she's the only neighbor in front of my house." Kata Fenly tanpa melihat karena masih sibuk merapikan barang-barangnya.
"What is She doing? She seems confused looking for clothes?" Tanya Candice lagi, ini bule ngapa kepo beud yaa. Fenly baru ingat jika besok memang ada acara kelulusan disekolahnya dan pasti Aletta sedang sibuk mencari baju yang cocok.
"You don't want to help her? and you can apologize to her, this is the moment!" Kata Candice.
"How? Our clothes are different!"
"Whatever it is. Just try it, Fen!" Fenly menghela nafasnya, lalu berjalan keluar menuju rumah depan.
Sejujurnya Fenly malas karena sudah tau kalau Aletta masih tetap tidak mau bertemu dengannya, tapi dicoba saja siapa tau sudah luluh hehe.
Fenly mengetuk rumah Aletta dan pintu itu dibuka oleh Ricky. "Eh, Fen! Baru keliatan, kemana aja lo? Ilang gak ada kabar." Tanya Ricky sebagai kata sambutan karena semingguan tak melihat Fenly.
"Refreshing! Aletta nyariin gue gak, Bang?" Tanya Fenly.
Ya, Ricky sudah tau permasalahan antara Aletta dengan Fenly. Gak usah tanya tau dari mana udah pasti dari Shandy.
"Gak secara terang-terangan sih, cuma paling nanya 'Kok rumah depan sepi banget' bla bla bla. Emang gak bisa jauh dari lo, Fen." Kata Ricky dengan mengikuti gaya Aletta.
"Cewek aneh ya, dia yang marah tapi merasa dia yang paling tersakiti. Yaudah, anterin ke kamar Aletta dong, Bang." Ricky pun mengantar Fenly menuju kamar Aletta yang berada di lantai dua. Terdengar suara grasak-grusuk dari arah kamar Aletta.
tok tok tok
"SIAPA?" Teriak Aletta dari dalam.
"TA, ADA FENLY DATENG!" Teriak balik Ricky.
"Bilang aja, aku tidur!"
Selalu seperti itu, Aletta akan selalu menghindar jika bertemu dengan Fenly.
"Ta, kenapa sih lo gak mau kasih gue kesempatan buat ngomong," kata Fenly membuka pintu.
Aletta mematung, tidak bisa menghindar ataupun memberi alasan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend [END]
FanfictionGimana jadinya kalau sahabat yang udah akrab banget dari kecil suka sama kita? Fenly's point of view "Ta, gue suka sama lo." "Ta, kasih gue kesempatan, gue janji bakal bikin lo bahagia." -Fenly Christovel