"ALETTA!!" Teriakan Fenly membuat permainan berhenti dan semua orang langsung menuju orang yang Fenly sebut namanya.
"Aduh! Kaki gue!"
"Aletta, maaf! Beneran, gue gak sengaja!" Kata Aldy orang yang tidak sengaja menabrak Aletta ketika Aletta sedang mendribble bola. Ini basket apa tinju sih.
Aldy mungkin berpikir tabrakannya biasa saja, tapi nyatanya kaki Aletta sampai tak bisa digerakkan. Beda kekuatan say
"Ta! beneran gak bisa digerakin kakinya?" Tanya Coach
"Enggak!"
"Bawa Aletta ke rumah sakit aja gimana? takutnya kenapa-kenapa!" Usul Fenly yang terlihat sangat panik.
Aletta digendong oleh Fenly menuju mobil Coach. Didalam mobil ada Coach tentu saja, Aletta sang korban, Fenly yang khawatir pake banget, Aldy sang pelaku, Iqbaal sang ketua dan Namara karena disuruh Aletta untuk ikut. Dan yang lain dipersilahkan untuk pulang.
Sesampainya dirumah sakit, Aletta langsung dibawa oleh para perawat. Coach, Aldy, Iqbaal, Namara dan Fenly menunggu diluar selagi Dokter memeriksa Aletta. Fenly yang khawatir pake banget sedari tadi hanya bulak-balik, yang lain sampai pusing melihatnya.
Line!
Line!Fiki : FEN
Fiki : aletta gimana?Fenly : gatau, dokter blm keluar
Fiki : gue mau otw sma soni
Fiki : serlok cptFenly : *Share location*
readTak lama keluarlah sang dokter dan Fenly langsung menyerobot karena sudah panik pake banget.
"Dok! Gimana?" Tanya Fenly
"Hm, disini ada saudaranya atau--"
"Saya gurunya, Dok!"
"Oke, bapak boleh ikut dengan saya."
"Dok! saya boleh ikut juga? saya saudaranya!" Fenly membujuk sang dokter.
Tanpa pikir panjang dokter pun mengiyakan. Fenly dan Coach mengikuti dokter keruangannya.
"Silahkan duduk." Dokter mempersilahkan
"Jadi gimana, Dok?" Tanya Fenly yang sudah penasaran.
"Karena tabrakan yang kuat mungkin, lalu pasien berusaha menahan dengan kakinya tapi tidak kuat, dan menghasilkan kakinya patah." Kata Dokter menjelaskan keadaan Aletta.
"PATAH?" Fenly dan Coach bersamaan.
"Ada kemungkinan sembuh dalam waktu dekat gak, Dok?" Tanya Coach.
"Kalau dalam waktu itu tidak ada, karena patahnya lumayan serius."
"Ya sudah, nanti saya kasih resep untuk vitamin pasien. Terima kasih."
"Terima kasih, Dok."
Fenly sedikit frustasi, Ia bahkan belum mengabari Ibunya Aletta. "Tenang aja, Fen. Aletta gapapa." Coach berusaha menenangkan Fenly.
Fenly dan Coach menuju ruang tunggu, ketika sampai Iqbaal, Aldy, Namara langsung mewawancarai Fenly, oh disitu juga udah ada Fiki sama Zweitson.
"Aletta gimana?" Tanya Aldy si pelaku penabrakan.
"Sangat disayangkan, Aletta gak bisa ikut tanding, Kaki dia patah jadi nanti Namara bakal gantiin Aletta ya." Coach mengambil alih pertanyaan.
"PATAH?!" Kaget yang kompak.
"Ini boleh kedalem gak sih?" Ucap Iqbaal.
"Boleh, boleh. Tapi jangan rombongan, dua atau tiga orang aja." Jawab Coach.
Fenly tanpa ba bi bu langsung nyerobot masuk ruangan dimana Aletta berada. "Yeh, si Fenly. Asal nyerobot aja!" Kata Aldy.
Fenly, Aldy si pelaku, dan Coach lebih dulu masuk untuk melihat keadaan Aletta. "Ta?"
"Ta, kamu gimana?" Tanya Coach
"Keliatannya gimana?"
"Ta, maaf. Kayanya lo--"
"Iya, gak bisa ikut tanding. Santai aja, lagian siapa juga yang mau tanding dengan kaki patah."
"Ta, sumpah gue gak ada maksud nyelakain lo. Gue gak sengaja asli, maafin gue ya Ta!" Ucap Aldy entah ini maaf yang keberapa kali.
"Iya kak santai aja. Eh, Fen lo diem mulu, tenang aja gue gapapa kok sehat wal afiat, kaki gue aja yang gak sehat. Oiya, You gonna be my babu for long time, HAHAHA!" Kata Aletta berusaha menghibur dirinya dan Fenly.
"Asu."
"HEH MULUT!"
"Istirahat yang tenang ya, Ta!" Kata Coach.
"Samping ada gelas, jangan sampe Aletta timpuk ya!"
Beberapa menit kemudian, yang lain pun masuk secara bergantian tapi tidak dengan Fenly, Ia tetap disana menjaga Aletta.
...
Hanya semalam Aletta dirumah sakit, dan sudah diizinkan untuk pulang. Seharusnya belum boleh tapi namanya juga Aletta. Pada Akhirnya, Fenly memberitahu Ibunya Aletta bagaimana kondisi anaknya.
Ibu Aletta tidak marah, lagipun untuk apa marah tidak akan bikin Aletta sembuh. Dan ya, Fenly menjadi babu Aletta sesampainya Aletta dirumah. Dari yang penting sampai tidak penting Aletta menyuruh Fenly melakukannya, entah ada dendam kesumat mungkin.
"Fen, gue--"
"Apa lagi? Ta, lo kalau minta tolong yang berguna dikit kek!" Protes Fenly karena sudah lelah disuruh Aletta.
"Lo udah gak mau jaga gue? yaudah, lo pulang aja gapapa. Nanti gue lakuin sendiri."
"Anjir, bukan gitu. Lo tuh nyuruh gue kadang yang gak penting gitu, lo ada dendam sama gue?"
"Gak, udah sana. Gue mau tidur!" Aletta langsung menarik selimut dan bersembunyi dibaliknya.
"Yaelah gitu aja ngambek. Yaudah, gue pulang dulu ya. Mau mandi, nanti gue balik lagi."
"Pulang aja sana, gak balik lagi juga gapapa!" Kata Aletta dibalik selimutnya.
"Yeh, gitu aja ngambek. dah!"
Fenly keluar dari kamar Aletta untuk pulang sebentar, tidak mungkin Ia tidak balik lagi. Sebelum pulang Fenly melihat Ibunya Aletta sedang grasak-grusuk di dapur.
"Cari apa, Tan?" Tanya Fenly
"Ini lagi cari pisau, malah nemu yang kecil. Eh, Aletta tidur?"
"Gak tau, kayanya sih. Yaudah, Fenly pulang dulu ya nanti balik lagi." Fenly berpamitan dan langsung ngacir menuju rumahnya yang berada persis didepan rumah Aletta.
Sesampainya di rumah Fenly melakukan aktivis yang biasa Ia lakukan seperti makan cemilan yang tersedia, rebahan sembari main hp, gangguin Shandy dan mandi.
Setelah semua beres Ia bersiap kembali kerumah Aletta, tapi sebelum itu Ia mengecek Handphonenya terlebih dahulu.
ada notif
Alettazea : FENLYYY
Alettazea : lama amat mandinya
Alettazea : temeninnn guee"Katanya gak usah balik lagi, dasar manja."
...
tau gak semalem aq mimpiin bang lang 🤭 doain aja beneran, jodoh gada yg tauuu 😗🤌🏻
ok, bye. VOMMENT WOI VOMMENT HEHEH LUV
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend [END]
FanfictionGimana jadinya kalau sahabat yang udah akrab banget dari kecil suka sama kita? Fenly's point of view "Ta, gue suka sama lo." "Ta, kasih gue kesempatan, gue janji bakal bikin lo bahagia." -Fenly Christovel