"Why is your face so gloomy, what's wrong?"
Memang dari pagi Fenly sudah memasang wajah murung, sampai sekarang mereka sedang mengisi perut dikantin pun wajah Fenly masih murung.
"I just," Fenly menghela nafasnya. "Miss my best friend."
"Your best friend in Indonesia?" Tanya Candice dengan wajah polosnya.
"Iyalah, kan gue dari indo Mariyati!" Jawab Fenly dengan kesal.
"English, please."
"Of course my friend in Indonesia, Can. Are you forget where am i?"
"Sorry, I'm just asking bro," ujar Candice sembari melahap makanannya. "You can Call.. Wait, your friend is she or he?" Tanya Candice karena Fenly memang tidak pernah menceritakan tentang Aletta ke Candice.
"She."
"Ya right. You can call her, asking her what you want to ask, tell her if you miss her, That's it, and problem solved."
"You don't get it, Can,"
Candice menaikkan satu alisnya, bingung maksud kata-kata Fenly.
"Whatever, but i think, you should call her, like right know." Ujar Candice sembari mengambil handphone Fenly yang berada disamping tangannya.
"Can, but--"
"Nope, just call her, okay?," Candice pun dengan percaya diri yang tinggi mencari kontak teman yang Fenly rindukan, padahal ia pun tidak tahu nama teman Fenly ini. "Shit, What her name?"
"Aletta." Jawab Fenly
"Yap, i found her number," Tanpa pikir panjang Candice langsung menelpon Aletta. "Why she's not answering?"
"Are stupid or what?" Tanya Fenly dengan muka datarnya
"What?"
"Candice Standall, she lives in Indonesia, which means, we are different times."
"Ops, i forgot, sorry." Tidak sempat Candice mematikan teleponnya, Aletta sudah lebih dulu menjawab.
'Halo?'
'Eh ta, maaf kepencet!" Kata Fenly dengan alasan yang super aneh.
'Kepencet? lo gila ya, bangunin gue jam segini, ganggu gue tidur tau gak!'
'Iya, maaf."
'Ada perlu apa cepetan?'
'Nanti aja, lo tidur lagi deh, maaf ganggu."
'Wah, bener-bener titisan dajjal!"
'IYA, MAAF ALETTA, NANTI GUE TELPON LAGI YA OKE, SELAMAT TIDUR!"
Sebelum Aletta mencaci Fenly, Fenly langsung mematikan teleponnya. Ada perasaan senang dalam diri Fenly ketika mendengar suaranya lagi.
"How you feel?" Tanya Candice
"Not bad, not great."
"Okay, dude, can you please stop looking at your phone, you like psychopath!"
Mereka pun kembali dengan makanannya masing-masing.
...
Waktu sudah menunjukkan pukul 00:30, dan Fenly belum juga bisa tidur. Ia masih terus memikirkan Aletta, "Telepon lagi gak, ya?," Ia takut, jika Fenly menelponnya akan menggangu Aletta yang sedang sekolah.
"Bodo amat, telepon aja."
Fenly mencari kontak Aletta dan langsung menelponnya.
'Halo? Kenapa Fen?'
'Hm, Ta, eh gue ganggu ya?' Tanya Fenly hati-hati.
'Enggak kok.'
'Lo disekolah?'
'Dirumah, kebetulan hari ini pulang cepet, guru rapat katanya.'
'Ta, gue mau vc, boleh?'
'Kuy, gas ngeng.'
Sekarang Fenly melihat wajah Aletta walaupun virtual, wajah yang Ia rindukan selama ini.
'ALETTAAAA!' Fenly tidak bisa menahan diri.
'Berisik anjir, oiya disana jam berapa?' Tanya Aletta
'Jam 1'
'Fen? seriusan? Ih Fen, tidur, nanti dikelas ngantuk, gimana?'
'Sekian lama gak ada yang bawelin gue.' Fenly terkekeh
'Fen, gue serius ih.'
'Kalau gue telpon lo pagi, lo nya kan lagi tidur, kaya tadi contohnya.'
'Oh, iya juga ya, tapikan nanti lo kesiangan sekolah gimana?'
'Santai, panikan lo mah.'
'Gimana, gimana, sekolah disana asik gak, kalau ada cogan, kabarin kek elah.'
'Gak gimana-gimana, beda banget, disini tuh beda pelajaran beda kelas.'
'Ih serius? terus, terus kaya di film-film gak, lo liat ada yang gitu gak di loker atau apa gitu?' Tanya Aletta dengan kekehan
Fenly mengerti maksud Aletta, 'Banyak, awal-awal sih aneh, sekarang ya udah biasa, masih agak aneh sih, udah ah anjir geli kalau inget-inget!'
Mereka melanjutkan obrolan dengan penuh semangat. Fenly menceritakan hari-harinya sekolah US tapi Ia lupa menceritakan tentang Candice.
'Yaudah, tidur gih Fen, udah malem kan disana.'
'Yah, masa udahan?'
'Lo besok sekolah, gini deh nanti kalau hari libur, gantian gue yang telpon lo gimana?'
'Oke.'
'Yaudah, good night, Fen. I miss you.'
'I miss you more, Ta.'
Fenly memutuskan teleponnya. Fenly senang karena rindunya terobati, ia benar-benar merindukan Aletta sekarang.
...
HI GUYS, HOW WAS YOUR DAY?
🤸🏻♀️🤸🏻♀️🤸🏻♀️⭐😗😗🙆🏻♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend [END]
FanfictionGimana jadinya kalau sahabat yang udah akrab banget dari kecil suka sama kita? Fenly's point of view "Ta, gue suka sama lo." "Ta, kasih gue kesempatan, gue janji bakal bikin lo bahagia." -Fenly Christovel