(Ariel-(?)) Tentang Suratku

1.3K 111 2
                                    

Dear, Ariel

Biasanya aku tidak pernah menulis surat. Tapi entah kenapa tiba tiba aku ingin menulisnya untukmu. Apakah kamu mau membacanya?

Ariel, apakah kamu tau, ini adalah kertas kesekian yang aku ambil dan kutulis kembali setelah berlembar lembar kertas yang sebelumnya kusobek. Aku merasa surat dan tulisannya tidak sempurna seperti kamu. Apa kamu lihat tinta warna biru ini? Aku masih ingat waktu kamu bilang kalau kamu suka pada langit biru, jadi kutulis surat ini dengan tinta warna biru.

Jujur saja sebenarnya aku bingung mau menulis apa. Aku takut salah. Aku takut kamu tidak suka dengan suratku ini.

Aku bertanya tanya pada diriku sendiri. Apa ya yang sebenarnya buat aku tertarik padamu? Dan aku coba mengingat ingat lagi dari saat kita pertama bertemu.

Aku ingat waktu itu kamu tersenyum padaku. Senyum yang sangat manis. Senyum yang membuatku terpikat dalam sekejap mata. Membuat dadaku seketika bergemuruh dan perutku serasa di tekan.
Aku juga ingat saat waktu itu kamu sedang sedih dan menangis. Walaupun hanya bisa melihat dari kejauhan, aku masih bisa melihat bagaimana wajahmu yang terlihat lucu. Meski begitu, hatiku rasanya sesak dan sakit sekali. Aku jadi ingin berada di samping kamu dan menghibur kamu. Tapi, entah kenapa aku tidak berani. Ya aku memang sepenakut itu.

Ariel, apa kamu tau? Saat menulis ini, aku sedang memandangi fotomu. Foto yang diam diam kuambil saat kamu berada di keramaian. Dan walaupun kamu berada di keramaian, fokusku tetap hanya jatuh pada kamu. Pada kamu yang sedang tersenyum dengan manisnya. Senyum yang membuat aku selalu kepikiran.

Aku jadi sadar sekarang kenapa aku mau menulis surat ini. Karena otakku selalu berpikir tentang kamu. Hatiku juga. Setiap hari. Dan ini bukan gombal, ini tulus dari hati terdalamku. Aku jadi tidak tahan ingin mengungkapkan semuanya. Tapi sekali lagi, aku ini penakut.

Maaf ya, kalau suratku ini aneh. Selain penakut, aku juga tidak pintar merangkai kata kata. Tidak apa apa kalau kamu tidak suka surat ini. Anggap saja surat ini hanya sebuah monolog. Monolog dari seseorang yang hatinya sudah jatuh dan terpikat oleh pesona seorang Ariella Chalista Ichwan.

_26CSV72_

*~"~*

Ariel terdiam membaca surat itu. Surat dengan amplop pink yang baru saja Eve berikan. Nama si pengirim surat hanya ditulis dengan inisial dibawahnya. Ariel tidak tau siapa itu.

"Ini dari siapa, Lay?" Tanya Ariel pada Eve.

"Adel." Jawab Eve.

Ariel mengernyitkan keningnya, buat apa bucin adiknya itu mengirimkan ini padanya, "Ha? Ngapain Adel ngasih surat ke Gue?"

Eve mengedikkan bahunya, "Kata Adel itu bukan dari dia. Dari orang," Jawabnya, "Emang apa sih isinya?"

Ariel mengulurkan kertas surat itu. Eve mengambilnya dan membacanya dengan seksama. Mencoba menerka nerka siapa kira kira yang mau menuliskan surat pada Ariel. Lagipula, Eve heran, manusia mana yang menganggap senyum menyebalkan kakaknya itu manis?

Beberapa menit kemudian, Eve sadar soal inisial itu, "Kayaknya Gue tau deh Krib ini dari siapa," Katanya pada Ariel.

"Siapa?" Tanya Ariel penasaran.

Bukannya menjawab, Eve malah bangkit dan meninggalkan kakaknya, "Coba tebak sendiri. Nanti juga Lo tau," Katanya.

Ariel menatap punggung adiknya yang sudah menjauh. Pikirannya masih berkecamuk soal surat itu. Surat yang walaupun sederhana tapi pasti amat berharga untuk seseorang yang mengirimnya. Meskipun Ariel akui surat itu agak aneh dan tidak Ariel pahami, ia tetap penasaran siapa yang menulis surat dengan kata kata manis dan lugu semacam itu.

"Siapa?" Gumam Ariel terus menerus dalam hatinya sendiri.

* ~ " ~ *

Ada yang bisa nebak siapa penulis suratnya??

JKT48 Oneshoot StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang