Part 18

51 9 0
                                    


"Kenapa? Kau begitu terpesona padaku?"
Nayeon tersentak. Tak menyangka jika dia keasyikan melamun sembari menatap wajah Sehun. Parahnya, Sehun juga yang menangkap basah dirinya.

Untunglah, dia adalah Im Nayeon. Gadis yang tak pernah kehabisan akal untuk menggoda Oh Sehun. Gadis bersurai cokelat itu mengikuti tingkah Sehun, merebahkan diri di samping lelaki itu. Tak peduli seragam dan rambutnya yang bisa saja kotor. Dia memiringkan tubuhnya hingga tepat menghadap ke arah Sehun. Nayeon tersenyum manis.

"Ingat kan, jika aku pernah bilang kau itu tampan, Sehun? Itu memang benar, kok."
Nayeon masih mempertahankan senyumnya.

"Dan aku mengagumimu."
Hatinya terkikik kecil melihat perubahan wajah Sehun yang sedikit merona. Sungguh menggemaskan baginya. Namun, tak berselang lama, Sehun ikut memiringkan tubuhnya. Hingga mereka saling berhadapan dengan jarak yang cukup dekat. Sehun tersenyum.

"Lalu, apa aku pernah berkata jujur, jika kau juga
sangatlah cantik, Nayeon?"

"H-hah?"
Kini, giliran Nayeon yang dibuat berdebar akibat ucapan Sehun. Siapa yang menyangka jika seorang Oh Sehun bisa berkata manis seperti itu.

"Kau cantik."

Lagi dan lagi.
Sehun mengatakannya dengan senyum yang terukir manis. Senyum yang tak pernah dia tampakkan sebelumnya. Bahkan kedua manik kelamnya berbinar cerah, membentuk eye smile yang sangat cantik.

Perlahan, Sehun mendekatkan wajahnya hingga berjarak tak kurang dari lima centi. Membuat derap jantung Nayeon menjadi menggila.

Ini tak bisa dibiarkan!
Nayeon segera bangkit dari posisi tidurannya. Takut Sehun bisa mendengar debaran jantung nya jika mereka terlalu dekat. Gadis itu bergerak terlalu cepat, hingga melupakan fakta bahwa mereka sedang berada di tepian rooftop.

"Wooaaahh!"
Untung saja, Sehun dengan sigap menahan tangan Nayeon. Karena jika tidak, gadis itu bisa saja sudah terjun bebas dari atas lantai tujuh gedung sekolah mereka.

"Yakk! Kau gila ya?" bentak Sehun saat dia berhasil menarik Nayeon menjauh dari tepi rooftop.

Ah, Oh Sehun yang dingin telah kembali rupanya. Nafas Nayeon memburu. Sedikit saja Sehun terlambat menarik tangannya, entah bagaimana sudah nasibnya. Nayeon hanya bisa merutuki kebodohannya dalam hati.

"Yakkl Jangan berteriak padaku! Itukan salahmu!" Nayeon balas berteriak.

"Heh, aku ini sudah menyelamatkanmu! Seharusnya kau berterima kasih, bodoh!"
Nayeon berdecak kecil. Setelah merasa sedikit tenang, dia melempar tatapan sinisnya pada Sehun.

"Salahmu! Kau itu benar benar tak terduga, ya Tuhan." Gadis itu menghembuskan nafas panjang.

"Makanya jangan tersenyum manis seperti itu!" gerutunya.

"Loh, memangnya kenapa?" Sehun bertanya dan memasang wajah tak mengerti. Nayeon hanya bisa mengerucutkan bibirnya. Hendak mengeluarkan banyak kata namun lidahnya terasa kelu. Jadi, dia hanya bisa mengacak acak rambutnya frustasi.

"Aahh.. gak tau deh!"

Selanjutnya, yang dilakukan gadis itu justru pergi dari sana sembari sesekali menghentak hentakkan kakinya. Kebiasaan buruknya ketika kesal. Meninggalkan Sehun yang tersenyum tipis mengamati punggung Nayeon yang semakin menjauh.

"Permainan dimulai. Bersiaplah, Im Nayeon"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jihyo, kau melamun?"
Jihyo tersentak saat merasakan tepukan ringan di
pundaknya. Namun senyumnya mengembang melihat siapa yang menghampirinya, Park Chanyeol.

Coming To You (Sehun x Nayeon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang