Tuk.Tuk.
Tuk.
Jungkook tak bisa menghentikan tangannya yang iseng mengetuk ketukkan pensil di atas meja. Wajahnya nampak serius dan berpikir dalam. Ya, karena sejujurnya memang ada yang sedang dia pikirkan. Lagi lagi gadis itu yang lancang memenuhi pikirannya.
Pagi tadi, ketika dia hendak berangkat sekolah, Jungkook melihatnya. Tapi keadaan gadis itu tampak tak sebaik biasanya.
Kedua mata indahnya tampak sedikit bengkak. Rambut cokelat panjang yang biasanya rapi, sedikit acak acakan tak terawat. Wajahnya pun kusut tanpa senyum lebar. Ada apa dengan gadis itu?
Jungkook sudah ingin turun menghampirinya. Namun lagi lagi, ego dan perasaannya berkhianat. Tetap tidak mau menemuinya sebelum hatinya berpaling. Dan sekarang, Jungkook benar benar mengkhawatirkannya.
"Aaakhh! Aku sudah tidak tahan!" teriak Jungkook tiba tiba. Membuat teman sebelahnya yang asyik tertidur jadi terlonjak kaget.
Jungkook langsung melengos pergi begitu saja. Pada akhirnya Jungkook keluar dari kelasnya, mencari keberadaan Nayeon. Namun, sampai di depan kelasnya, dia sama sekali tidak melihat keberadaan gadis itu.
"Kemana sih dia?"
Lelah, Jungkook memutuskan pergi ke kantin sebentar untuk membeli minuman. Beruntung, tak lama mata nya menangkap sosok Nayeon yang asyik menyeruput thai tea dengan kedua telinga yang ditutupi headphone dan tangannya menggenggam sebuah buku.
Senyum lega Jungkook tanpa sadar langsung terulas begitu melihat gadis itu. Kedua kaki panjangnya bergerak cepat menghampiri Nayeon yang masih duduk tenang di pojok kantin dan larut dalam bacaannya.
"Sepertinya kau baik baik saja tanpaku." ucap Jungkook lirih.
Nayeon jelas tak mendengarnya. Namun, melihat sepasang sepatu sneakers yang berhenti di depannya, dia segera mendongak. Awalnya gadis itu hanya mengerjapkan mata nyabeberapa kali.
Namun, beberapa detik kemudian, senyum cerahnya langsung terbit mendapati Jungkook yang menghampirinya.
"Jeon Jungkook!" Nayeon menegakkan tubuhnya tiba tiba disertai pekikan kencang. "Kau sudah kembali?" tanyanya dengan nada tak percaya.
Jungkook menghembuskan nafas panjang melihat reaksi berlebihan dari gadis itu. Namun, dia tersenyum kecil dan merebahkan pantatnya pada kursi di depan Nayeon.
"Cih, memangnya aku darimana?"
Mendengarnya, Nayeon cemberut. Kembali mendudukkan dirinya dan menatap Jungkook jengkel.
"Kau tiba tiba menghindariku! Kau pikir itu lucu, hah?" tanyanya dengan nada kesal. "Ayo sekarang jelaskan padaku ada apa denganmu kemarin! Kau berubah tiba tiba begitu, benar benar menyeramkan tahu!"
Jungkook hanya terkekeh. Sepertinya menghindari gadis ini merupakan langkah paling salah yang sudah dia ambil. Nyatanya, melihat cerewetnya Nayeon saja sudah bisa membuatnya senang
"Lalu, bagaimana denganmu, Nayeon noona?"
Tangan kanan Jungkook terulur, mengusap kantung mata Nayeon yang menghitam.
"Siapa yang berani membuatmu menangis sampai bengkak seperti ini?"
Nayeon yang tak menyangka akan perbuatan Jungkook, terdiam sesaat. Antara kaget dan gugup, membuat aliran darahnya naik dengan cepat dan berkumpul di pipi tembamnya, membuatnya merona merah.
"Si-siapa yang nangis? A-aku baik baik saja, kok!" elak Nayeon. Menepis dengan halus tangan Jungkook yang asyik nangkring di pipinya.
"Pembohong!" decih Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coming To You (Sehun x Nayeon)
Fanfiction"Dasar gadis barbar suka bolos" -Sehun "Tch cuek banget sih jadi cowok" -Nayeon "Capek ngejar yang gak pasti" -Chanyeol "Sakit banget rasanya ditolak" -Jihyo "Walaupun agak barbar tapi sifat gadis itu sangat berbeda seperti yg lain" -Jungkook