"Aku tanya, seberapa banyak yang sudah kau dengar?"
Jungkook mencengkeram erat kedua pundak kecil Nayeon. Sinar matanya menunjukkan rasa khawatir, justru membuat Nayeon terkikik geli."Semuanya. Aku sudah dengar. Tapi ya.. kau
tahu kan, aku ini gadis yang pantang menyerah?" Nayeon tertawa kecil. "Aku akan tetap maju sampai tujuanku tercapai!"Jungkook menghela nafas panjang. Melihat sifatnya yang memang blak blakan dan sangat keras kepala, Jungkook tahu jika Nayeon memang tak akan menyerah begitu saja hanya karena mendengar kesaksian Sehun. Mungkin saja, gadis itu juga akan merasa lebih tertantang.
"Sama seperti keinginanmu, aku juga tidak bisa
membiarkan Sehun terlarut dalam perasaannya yang jelas salah. Aku juga ingin hubungan Sehun dan Chanyeol kembali akrab seperti yang selalu kau ceritakan." ungkap Nayeon panjang lebar.Jungkook tak tahu harus berkata apa lagi. Menyuruh Nayeon berhenti pun sepertinya hanya akan berakhir sia sia. Tekad gadis itu sudah terlalu kuat untuk dilawan. Satu hal yang Jungkook takutkan nantinya. Nayeon bisa saja menangis dan sakit hati jika dia kalah dalam
permainan ini dan sungguh, semenyebalkan apapun Nayeon, Jungkook tetap tak ingin melihat gadis ceria itu menangis."Baiklah." Lagi lagi Jungkook menghela nafas panjang. Melempar tatapan serius pada si gadis itu.
"Berjanjilah satu hal padaku."
"Hah? Janji apa?"
Jungkook mengusak rambut cokelat Nayeon lembut.
"Ketika kau sudah tak sanggup dan ingin menyerah, datanglah padaku!"
Nayeon ingin mendebat lelaki itu, namun melihat mimik wajahnya yang serius, pada akhirnya gadis cantik itu hanya mengangguk dan tersenyum. Jeon Jungkook memang yang terbaik yang selalu di sisinya."Baiklah! Jangan terlalu mengkhawatirkan diriku."
Nayeon menggamit lengan panjang Jungkook dan menggiringnya berlalu dari koridor. Sedikit berjinjit, dia membisikkan sesuatu pada telinga kiri Jungkook."Aku bosan. Bolos, yuk!"
.
.
.
.
.
.
.Mata tajam Sehun menyusuri setiap sudut koridor yang dilaluinya. Sesekali dia melirik jam tangan yang melingkari tangan kirinya. Namun, orang yang dicarinya tak tampak.
Sehun akhirnya memutuskan untuk menghampiri kelas Nayeon. Bel pulang sudah berdentang sepuluh menit yang lalu, jadi mungkin saja Nayeon masih di kelas karena hari ini adalah jadwal piket gadis itu. Sehun diam diam mencari tahu.
"Kemana dia?"
Namun, ketika sampai di depan kelas gadis itu, ternyata sudah kosong. Hanya menyisakan beberapa siswa yang masih menyelesaikan tugas piket mereka. Dan tidak ada Nayeon di antara mereka.
Sehun menyerah. Mungkin saja Nayeon sudah pulang. Melihat tingkah lakunya yang suka seenaknya, bukan tidak mungkin Nayeon sekarang pulang lebih dulu untuk menghindari tugasnya. Dasar berandal!
"Untuk apa kau kemari?"
Langkah Sehun yang sudah akan memutar terhenti saat sebuah suara bariton berseru padanya. Lelaki bersurai hitam pekat itu berdecih begitu tahu siapa yang menyapanya dengan begitu tidak sopan, Park Chanyeol.
Sehun lupa jika lelaki itu sekelas dengan Nayeon."Bukan urusanmu!" jawabnya dingin.
"Tunggu dulu!" Chanyeol langsung mencengkeram lengan atas Sehun ketika lelaki itu hendak pergi.
"Kita harus bicara!" ujarnya kemudian, serius.
Sehun tertawa hambar menanggapinya."Tiba tiba? Padahal kau sendiri yang bilang tak akan pernah bicara padaku lagi." Mata Sehun tampak berkilat marah. "Bukankah kau jijik kepadaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Coming To You (Sehun x Nayeon)
Fanfiction"Dasar gadis barbar suka bolos" -Sehun "Tch cuek banget sih jadi cowok" -Nayeon "Capek ngejar yang gak pasti" -Chanyeol "Sakit banget rasanya ditolak" -Jihyo "Walaupun agak barbar tapi sifat gadis itu sangat berbeda seperti yg lain" -Jungkook