33. AWAL MULA (BAGIAN 2)

18 2 0
                                    


"Apakah menurutmu kutukan itu yang terjadi pada kita?" tanya Evan sesaat setelah ayahnya pergi meninggalkan mereka menuju meja kerjanya.

"Aku rasa juga begitu, karena ciri-cirinya hampir sama. Dan lihat apa yang terjadi pada kita? Pada Arca?" pada Richy dan Ely?"

"Kita harus mencari tau cara menghilangkan kutukan ini" balas Evan. "Mungkin ada jalan keluar yang tertulis pada buku itu"

"Kita harus bertanya pada ayahmu, Evan" usul Ilunga

"Tidak, aku akan mencari cara untuk mengetahuinya dari buku itu. Ayah ku tidak boleh tau tentang ini, begitupun seluruh warga desa Lauterbrunnen.

.....

Evan menyelinap ke ruangan Ayahnya setelah hari mulai gelap. Dengan Ilunga yang memegang sebuah lilin menyala, mereka menyusuri koridor yang diselimuti ribuan buku tempat dimana ruangan Ayahnya berada.

Matahari baru saja tenggelam tapi keadaan perpustakaan sudah sangat sepi seperti biasanya. Mereka memanfaatkan kesempatan itu untuk menggali informasi tentang kutukan itu.

Setelah sampai di ruangan ayahnya, Evan membuka pintu dengan kunci miliknya. Kunci yang dia punya khusus untuk menyelinap ke dalam ruangan itu tanpa sepengetahuan ayahnya. Evan tidak seperti tampilannya yang lugu dan mudah diatur. Dia punya jiwa pemberontak.

Di dalam ruangan itu, ada sebuah rak setinggi langit-langit yang berisi buku-buku dengan sampul kulit tua yang bersusun rapi. Itu adalah koleksi buku kesayangan ayahnya. Dan Evan sudah membaca semua itu. Tanpa izin, tentunya.

Di tengah ruangan ada meja kerja besar yang berserakan dengan kertas dan perkamen kotor . ada juga tumpukan buku dan kertas yang ada di sudut meja.

Dibalik meja itu ada kursi besar dengan busa dibagian belakang untuk mendukung punggung ayah Evan saat membaca. Dan tepat di depan kursi itu, di atas meja terletak buku tua besar dan sebuah kaca pembesar di sebelahnya. Di atas buku itu ada sebuah kamus kecil untuk menerjemahkan isi buku tersebut.

Itu buku yang mereka cari.

Buku yang terbuka itu menunjukkan halaman yang berisi kutukan 13 pustaka, yang mungkin saja sedang dibaca dan diterjemahkan ayahnya saat itu. Tapi bukan kutukan yang mereka cari jadi mereka menandai halaman itu dengan bulu kering yang ada di tempat bulu, dan mulai membolak-balik halaman mencari apa yang mereka inginkan.

Setelah beberapa kali membolak-balik halaman tanpa suara, mereka menemukannya. Syukurlah ayahnya sudah menulis terjemahannya pada beberapa lembar perkamen yang terselip di sana.

Kutukan Bintang Terjaga.

Halaman pertama berisi tentang penjelasan mengenai kutukan itu. Dan halaman kedua-halaman yang dulu hilang­­-berisi sejarah kutukan itu. Sejarah yang cukup panjang sehingga memakan dua halaman untuk menjelaskannya.

Halaman keempat, berisi cara mematahkan kutukan itu.

Inilah yang mereka cari!!!

Mereka membaca baris demi baris dengan teliti. Sampai pada titik dimana dikatakan:


Janji adalah sesuatu yang sakral. Barangsiapa yang melanggar maka akan mendapat ganjarannya.

Dan barangsiapa yang menepatinya, akan mendapat kehormatan

Racun selalu datang dengan penawarnya


"Apa maksudnya ini?" Tanya Ilunga setelah keheningan yang cukup lama.

THE SLEEPING STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang