10. BERKEMAH

40 7 9
                                    

Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu terlewati, diisi oleh ribuan tawa dan kebahagiaan di lembah Lauterbrunnen. Kelima anak lelaki mengisi hari-hari mereka dengan petualangan yang tak henti-hentinya dan menjelajahi alam liar Lauterbrunnen.

Siang hari yang hangat dan sinar matahari yang bersinar terang menandakan puncak musim panas yang panjang. Hari yang seolah tanpa akhir yang seakan tidak menerima malam untuk datang, di sambut bahagia oleh kelima anak lelaki karena itu berarti waktu petualangan mereka semakin panjang.

Hari ini mereka memutuskan untuk berkemah di tengah hutan. Setelah berkumpul dirumah Ely dan menyiapkan perbekalan, mereka pun berangkat ke hutan. Barang bawaan memberati punggung mereka dengan tenda dan bahan makanan. Sambil tertawa dan bertukar cerita, mereka mendaki ke atas pegunungan untuk menemukan spot berkemah yang pas.

Setelah berjam-jam memilih tempat berkemah, akhirnya mereka memutuskan akan berkemah di dataran yang waktu itu di penuhi bunga-bunga. Berharap bahwa mereka bisa tidur di atas aroma bunga dan di selimuti ribuan bintang di atas langit musim panas.

Begitu sampai di dataran itu, mereka kembali di kejutkan. Bunga yang kemarin mengisi dataran itu sekarang hanya berupa rumput kering berwarna kecoklatan. Tidak ada satupun bunga yang mekar. Hanya ada sesemakan yang kasar dan menjalar rendah di atas tanah.

Hanya beberapa minggu, namun kehilangan yang besar sudah terjadi. Bunga-bunga yang awalnya indah dan menakjubkan, sekarang hanya tinggal  kenangan. Benar kata orang, hal apapun akan seribu kali lebih berharga saat sudah hilang.

Setelah beberapa saat terpukul karena pemandangan di depan mereka, akhirnya mereka tetap memutuskan untuk menginap disitu, mengingat waktu yang sudah semakin malam dan tidak mungkin sempat menemukan tempat lain. Lagi pula, hal itu wajar, karena ini puncak musim panas sehingga bunga-bunga sudah pasti kering. Mempersiapkan untuk musim gugur dan musim dingin nanti.

Setelah membagi tugas untuk mendirikan tenda, mencari kayu bakar dan memasak makan malam, mereka berpencar. Ely dan Richy mendirikan tenda. Evan dan Ilunga mencari kayu bakar. Sedangkan Arca hanya terduduk termenung memandagi dataran kesukannya telah menjadi kering dan gersang. Karena tugasnya adalah membuat api unggun jadi dia tidak punya apapun untuk dikerjakan sampai Evan dan Ilunga kembali dari mencari kayu bakar.

Sambil memandangi teman-temannya yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing, Arca kembali teringat dengan kenangan pertama bertemu dengan teman-teman barunya ini. Tidak terasa berminggu-minggu sudah terlewati dan persahabatan mereka semakin erat. Peristiwa dibawah air terjun Dionisa terus terngiang dan terpahat jelas dihatinya sebagai kenangan tak terlupakan. Karena hari itu telah membawanya menuju kebahagiaan untuk memiliki sahabat seperti Richy, Ely, Ilunga dan Evan.

Pandangannya berpindah ke bintang-bintang di langit malam desa Lauterbrunnen, Arca menghirup dalam-dalam udara kering pertengahan musim panas yang diyakininya akan sangat dirindukannya begitu dia kembali ke Italy. Perasaan itu membuatnya sedih dan sedikit menurunkan moodnya saat itu.

Tak lama Richy dan Ely yang sudah selesai mendirikan tenda datang mengahampirinya, sambil tersenyum hangat memandangi sahabatnya itu. Di belakang mereka, tenda sudah berdiri kokoh di atas tanah datar dengan latar belakang cakrawala yang bercahaya meskipun hari sudah malam.

"Hei, kau baik-baik saja?" tanya Richy karena merasa Arca sedang murung.

"Aku baik. Aku hanya tidak menyangka bisa berkemah di tempat seindah ini dengan teman-teman sehebat ini." Balasnya.

"Ini juga pertama kali bagi kami, Aku senang musim panas kali ini kita semua sudah cukup besar untuk  mendapat izin berkemah dari orang tua kita hahaha"

Percakapan ringan terus berlangsung antara Arca dan Richy sedangkan Ely hanya terduduk sambil memandangi langit yang bersih tanpa awan.

"Apa kalian pernah membayangkan jika manusia punya kekuatan untuk bisa terbang bebas di angkasa? Pasti menyenangkan bisa pergi kemana saja yang kita inginkan tanpa ada batasan apapun" tanya Ely tiba-tiba.

Arca dan Richy yang terkejut hanya memandanginya dengan heran. Tidak biasanya seorang Ely berbicara random seperti itu. Terlebih lagi bagi Arca yang belum pernah melihat Ely berbicara satu kalimat penuh. Sebelum hendak menjawab pertanyaan random Ely, Evan dan Ilunga pun datang membawa sepelukan penuh kayu bakar kering.

Evan yang berbadan kecil sepertinya berkeras untuk membawa kayu bakar lebih banyak dari Ilunga karena kelihatan sekali kalau dia kesulitan berjalan karena kayu bakar yang dibawanya sampai menutupi wajah kekanakannya itu.

"Hei kaliaaann... Pria-pria dewasa kembali dari berburu kayu bakar..." tentu jelas siapa yang berbicara. "Raja memerintahkan untuk segera dinyalakan karena hari sudah semakin malam" sambungnya.

"Baik tuan akan saya laksanakan hahaha.." Arca pun segera bangkit dan menerima sepelukan kayu bakar dari Ilunga dan mulai membuat api. Sedangkan kayu yang dibawa Evan di  letakan disebelah tenda untuk dijadikan cadangan.

Setelah api unggun menyala. Mereka pun berkumpul membentuk lingkaran mengelilingi api. Duduk di sebatang kayu yang dijajarkan sambil bersenda gurau menceritakan berbagai cerita mereka masing-masing. Meskipun sebagian besar adalah cerita dari Ilunga tentu saja. Namun awal malam itu mereka habiskan mendengar rahasia-rahasia yang belum diketahui satu sama lain.

Tentu saja Arca menceritakan alasan kenapa dia pergi dari Italy ke Lauterbrunnen dan masalah yang terjadi antara dia dan orang tuanya. Kembali hal ini membuatnya sedih karena setelah musim panas berakhir, dia harus kembali ke Italy dan menunggu setahun lagi untuk bisa kembali ke Lauterbrunnen.

Keempat sahabatnya pun merasakan hal yang sama. Kedekatan mereka sekarang tidak bisa menunjukkan kalau mereka baru kenal selama beberapa minggu. Mereka menganggap Arca seperti sahabat yang sudah lama saling mengenal dan saling menyayangi. Tentu saja hal itu tidak pernah ditunjukkan oleh Ely karena dia masih saja irit berbicara. Tapi jauh di dalam hatinya, Ely menyayangi Arca seperti menyayangi ketiga teman lainnya. Dia hanya tidak menyadarinya.

Kesunyian pun menyelubungi mereka bagaikan kabut musim dingin. Tenang dan tipis tapi membekukan.

"Ayo kita berkemah lagi saat akhir musim panas nanti. Kita adakan malam perpisahan sebelum Arca kembali ke Italy. Kita buat Arca tidak bisa melupakan kita sehingga dia akan kembali kemari tahun depan. Hahaha..." Usul Richy menyela jeda yag terjadi diantara mereka.

"Ide yang bagus Reece, meskipun kalian tidak perlu melakukannya karena sudah dapat dipastikan hatiku akan selamanya tertawan di lembah Lauterbrunnen dan aku akan selalu kemari setiap musim panas. Tapi aku suka ide berkemah tadi, aku suka sekali berkemah seperti ini" jawab Arca panjang lebar sambil sesekali melirik ke hutan di  sekelilingnya dengan antusias.

"Arca, panggil saja aku Richy,."

Pernyataan Richy membuat mereka berempat tertegun dan keheranan. Sangat sulit mendapatkan hal itu dari Richy. Arca pun tidak bisa berkata-kata karenanya. Hanya tersenyum menerima prestasi tertinggi yang bisa didapatnya. Seperti peresmian bahwa, akhirnya, dia adalah bagian dari mereka.

Perasaan hangat mengalir membanjiri hatinya. Hampir saja matanya berkaca-kaca mendengar perkataan Richy. Sekarang, batas diantara dirinya dan keempat sahabatnya tak lagi terasa besar. Hanya batas dengan Ely yang belum berhasil dihancurkannya. Tapi dia tidak berharap banyak. Karena sepertinya Ely akan selamanya seperti itu padanya.

Malam itu, tawa mereka menggema di gunung-gunung yang berbaris di pegunungan Alpen. Mengusik keheningan hutan yang tertidur malam itu dengan senda gurau dan kebahagian yang terpancar dari mata mereka. Senyum yang bermekaran diwajah mereka dan pipi yang merah karena menahan hawa dingin pegunungan membanjiri diri mereka dengan perasaan bahagia dan kasih sayang yang besar.

Tak sadar, mereka di awasi bintang-bintang.



Haiii...
Nama panggilan emang kadang bikin kita berasa spesial yaa
Kalian biasa dipanggil apa sama sahabat atau doi kalian?

Btw puasanya lancar kan?
Happy reading yaa jangan lupa Vote and Comment..
Comment deh biar rame hehehe
Love u readers ( ˘ ³˘)♥

THE SLEEPING STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang