21. ELYSIAN

20 5 2
                                    

Masih beberapa minggu lagi sampai anggur-anggur di perkebunan keluarga Volvensi siap dipanen. Namun hari itu, keluarga Ely sudah bersiap-siap memangkasi pohon anggur dan menyingkirkan daun-daun kering yang tersangkut di sulur-sulur anggur di sana.

Sedangkan Ely hanya melihat dari jendela kamarnya. Dia tidak ingin keluar, atau melakukan apapun.  Bahkan sarapan tadi pagi dilewatkannya dengan alasan tidak enak badan.

Ely tidak sakit. Dia jarang sekali sakit. Namun sudah seminggu sejak kepergian Richy dan sakit punggungnya belum juga membaik. Bukan sakit seperti linu sehabis bekerja keras atau perih seperti luka. Rasa sakit ini seperti rasa tidak nyaman yang datang kemudian pergi seperti proses tumbuh gigi.

Aneh sekali rasanya saat punggungmu tidak nyaman dan menggangu setiap kegiatan yang dilakukannya.

Namun tidak sampai disitu. Pagi ini dia bangun dengan keanehan yang lebih parah lagi. Tulang belikatnya serasa lebih berat dan lebih menonjol dari biasanya. Bahkan dia sudah tidak bisa lagi tidur dalam keadaan telentang.

Sungguh pikiran yang aneh dan tidak sopan saat dia berfikir bentuk tulang belikatnya jika dilihat dari sisi samping seperti dada seorang gadis yang baru saja mengalami pubertas. Namun tentu saja itu tidak mungkin. Selain karena dia laki-laki, gadis mana yang menumbuhkan dadanya di bagian belakang? Maafkan ke-random-an Ely.

Jadi hari itu, dia hanya berbaring miring di tempat tidurnya seperti orang sakit perut dan melewatkan sarapan. Sekarang dia bosan dan lapar.

"Elyyyyyy...... kau dirumah?" Oh sial, itu pasti Ilunga. Dengan suara tidak ada akhlaknya itu, tidak mungkin dia salah mengira itu orang lain.

"Apa yang dilakukannya sendiri ke rumahku siang hari begini?" bisik Ely dalam hati.

"Elyyy... ayo kita main..." Oh ini tidak bisa lebih buruk lagi. Ternyata Ilunga datang bersama Evan. Apa yang mereka inginkan?

Kemudian terlihat dari arah kebun ibunya sedang berjalan mendekati rumah. "Oh ibu sebaiknya menyuruh mereka pergi" harapnya dalam hati.

Lalu dia tersadar. Sejak kapan dia tidak ingin bertemu temannya? Sejak kapan dia menghindari sahabatnya seperti ini? Apakah tadi hanya perasaannya? Tapi dia benar-benar ingin sendiri. Apakah dia sudah gila?

Apakah sakit di punggungnya sudah menjalar ke otaknya? Kenapa dia merasa dirinya berubah. Bukan secara fisik tapi secara mental.

Kemudian terdengar suara langkah kaki di sepanjang koridor menuju kamarnya. "Oh apa mungkin?" pikirnya.

Tok Tok Tok...

"Oh tidak tidak tidak" dengan panik Ely langsung bergerak ke arah tempat tidur, menyandarkan badannya ke kepala tempat tidur dan menyelimuti setengah tubuhnya dari kaki samppi ke badan. Setelah mengatur napas sejenak..

"Masuk saja..." Ucapnya dengan suara pelan.

Kemudian pintu terbuka dan terlihatlah ibu Ely yang cantik berdiri di ambang pintu sambil memandangnya. Di belakangnya berdiri Evan dan Ilunga dengan kaku. Kemudian ibu Ely memandang Evan dan Ilunga sambil mengatakan sesuatu yang tidak jelas di telinga ELy dan melenggang pergi meninggalkan mereka.

Lalu Ilunga dan Evan melangkah mendekati Ely.

"Aku tidak pernah melihatmu sakit. Kau baik-baik saja?" tanya Evan begitu dia sudah duduk  di sisi ranjang Ely. Dibalas anggukan singkat.

Namun tiba-tiba sebuah tangan besar mendarat di keningnya dengan keras sampai kepalanya terhuyung kebelakang.

"Kau tidak panas. APAKAH KAU SENGAJA PURA-PURA SAKIT SUPAYA TIDAK IKUT BEKERJA DI KEBUN?" Ilunga berkata panjang lebar dengan teriakan khas nya.

'Plaakkk...' sebuah tepukan mendarat di kepala belakang Ilunga yang dari suaranya, pasti terasa sakit. Topi Penerbang yang dipakainya hampir terlepas dan Ilunga dengan panik segera menyesuaikan letak topinya lagi.

"Apa kau gila?" balas Ely. Lalu mereka bertiga tertawa menyadari kebodohan masing-masing. Evan yang menonton kebodohan teman-temannya hanya terdiam maklum.

"Kau sungguh baik-baik saja Ely?" Evan bertanya memastikan.

Sejenak Ely terdiam. Pikiran-pikiran yang tidak jelas berkelebatan di kepalanya.

"Ya.. aku baik biak saja.. jangan khawatir." Namun dia buru-buru membalas.

Evan dan Ilunga yang melihat itu langsung percaya. Perasaan mereka tidak se-peka Richy. Jika ada Richy di sini sekarang. Dia pasti sudah akan memaksa Ely untuk jujur padanya. Dan Ely tidak bisa menyembunyikan apapun dari Richy, sahabatnya itu.

Mengingat Richy membuatnya merindukan anak itu. Bagaimana kabarnya.

"Apakah ada kabar dari Richy"

"Tidak ada, pencarian sudah dihentikan. Aku berharap dia segera kembali." Evan menjawab dengan sedih.

"Aku merindukannya" tambah Ilunga.

"Aku juga merindukannya..." balas Ely "Dan Arca."

"Tapi Arca akan kembali tahun depan. Setidaknya kita tau dia aman dan baik-baik saja."

"Kau benar Evan, jadi apa yang bisa kita lakukan di musim gugur ini. Oh dan apakah kita tetap akan bermain ski es saat musim dingin nanti? Tapi pasti tidak seseru saat kita lengkap berempat. Aku harap kita bisa punya kesempatan untuk bermain ski es bersama Arca. Namun sekarang bahkan kita tidak tau Richy ada di mana...." terus terus dan terus Ilunga berbicara dan akhirnya pembicaraan mereka pun mengalir panjang.

Ely hanya diam dan menanggapi sesekali. Dia merasa tidak ada hal aneh yang terjadi pada temanya ini. Mungkin apa yang menimpa dirinya dan Richy tidak terjadi pada Evan dan Ilunga.

Perasaanya sedikit tenang. Setidaknya sahabatnya tidak perlu merasakan sakit yang dia rasakan. Dan juga, dia bersyukur tidak ada yang berubah dari kedua temannya ini, mereka tetap Evan dan Ilunga yang dikenalnya.

Namun Ely tidak sadar, dua orang di depannya memang orang yang sama namun berbeda dari orang yang dikenalanya lebih dari 16 tahun.

Mereka hanya belum sepenuhnya berubah.

Kutukan ini baru dimulai.

Dan Tidak ada yang bisa menghentikannya.

ATAU ADA,. (?)





~Author mau minta maaf karna jadwal update makin kacau
Beberapa minggu kedepan juga makin kacau kayaknya hehehe
Makasih banyak untuk yang selalu setia nungguin cerita ini
Author padamu (っ˘̩╭╮˘̩)っ

Btw, mungkin beberapa chapter kedepan bakal dark, perubahan karakter dan banyak kejutan lain

Semoga bisa baca petunjuk dari setiap chapter yaa (づ ̄ ³ ̄)づ

Jangan lupa vote dan comment nya luv( ˘ ³˘)♥

THE SLEEPING STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang