BAGIAN I Sentuhannya

189 13 8
                                    

Sentuhan tangan nya yang begitu lembut membuatku tanpa sadar tertidur dengan pulas.
__________________________________________________
"Yo! Selamat pagi Babang Arkhan bagi Fisika dong" Ucap seorang lelaki dengan badge bernama M. Reyhan Bailey. "Tidak" Ucap lelaki bernama arkhan itu dengan singkat.

Reyhan hanya pasrah dengan temannya yang selalu saja bersikap dingin bahkan dengan teman nya sekalipun "huft, yasudah" Ucap Reyhan bertopang dagu dengan tangannya.

"Jangan ke gitu, kaya orang malas saja. Aku ajarin aja sini biar kamu nya ngerti juga, mana yang ga bisa? " Ucapnya kepada Reyhan yang langsung membuka bukunya dan menunjuk nomor yang ia tidak ketahui.

Arkhan mengajarkan dengan sabar hingga bel sekolah berbunyi, untungnya mereka sudah menyelesaikan. Mereka berdua langsung menuju lapangan untuk melaksanakan upacara bendera di lapangan.

Seperti sekolah biasanya mereka berbaris dengan dua barisan laki laki dan perempuan, "arkhan! Wahh aku sampingan ama arkhan! Momen langka bangettt" Ucap perempuan samping arkhan dengan badge bernama Natasya Ramadhani.

"Berisik! " Ucapnya singkat tanpa melihat kearahnya , bukannya malah berhenti Natasya malah menjadi jadi. Ia memegang tangan arkhan dan mengangkat nya "semuanya! Gua sampingan ama arkhan dong, dan sekarang dia megang tangan guaa kyaaa! " Ucapnya yang membuat Arkhan menundukan kepalanya dan menepis tanganya

"Apa kau tidak tahu bahwa,tidak boleh menyentuh yang bukan mahram? Demi Allah , aku lebih sudi bersentuhan dengan kotoran kuda dari pada bersentuhan yang bukan mahramku" Ucapnya dengan kepala yang masih sama, menunduk.

Natasya kaget saat ia di tepis tangan dan di bandingin oleh kotoran kuda, "kau membandingkan ku dengan kotoran kuda?! Kau menjatuhkan harga diriku? " Ucapnya kepada arkhan. "Bukankah seorang wanita bersentuhan yang bukan mahram sangatlah di larang oleh agama Islam?, " Ucap arkhan , Ia sedikit mendekat dengan perempuan itu dan berkata  "bahkan harga dirimu tidak sebanding dengan pelacur di luar sana, pelacur jika di sentuh  ia akan meminta bayaran. " Lanjutnya sambil berbisik.

Natasya terpaku saat Arkhan berkata seperti itu, dan saat itu natasya tidak pernah menganggu, bahkan saat berpapasan dijalan ia langsung menundukan kepalanya dan mempercepat langkahnya.

Dari kejadian itu, Natasya tidak menceritakan nya kepada siapapun bahkan teman terdekat nya. Dia begitu malu dan sadar apa yang ia lakukan itu bukan hal yang sepele.

"Itu Arkhan yang buat Si Natasya jadi berubah total tau, "
"Eh iya bener , sebenarnya mereka ngomong apa sih pas itu"
"Iyaa nih, natasya juga g cerita ke gua aneh bngt biasanya dia cerita ke gua"

Kejadian itu menyebar luas , untung saja natasya tidak menceritakan apa yang di omongin Arkhan, bisa bisa dia benar benar bingung mau di taruh mana mukanya ini.
__________________________________________________
"Arkhan, tunggu dong! " Ucao Reyhan dari belakang dan sedikit berlari. "Khan, kamu pake jimat apa buat ngerubah Natasya yang terkenal dengan kedekatan nya kepada cowok dan sekarang tidak" Ucapnya kepada Arkhan.

"Apa itu jimat? Dan siapa natasya? "
"Kau benar benar masih seperti dulu ya, tidak ingin kenalan dengan perempuan"
"Aku kenal dengan kakaku kok"
"Y-ya g gitu juga-"
"Kakaku kan perempuan, ibuku juga "
"Ga salah sih, oh ya sabtu mau berkuda lagi?"
"Iya, mau sekalian panahan juga"
"Okeh! Aku ikut ya"

Arkhan hanya mengangguk sebagai jawbananya. Karna rumah mereka berdekatan, jadi mereka biasa dengan pulang bareng atau main bareng.

Mereka berpisah dan segera memasuki rumah mereka masing masing, "assalamu'alaikum, umi" Ucap Arkhan dari depan dengan mengetuk pintu rumahnya.

" Wa'alikummussalam , sebentar nak"

Selang beberapa detik, pintu tersebut pun terbuka dan Arkhan langsung menyalimi uminya, lalu masuk kedalam rumahnya.

Tercium bau makanan yang sangat lezat Arkhan menuju ke dapur dan melihat apa yang sedang umi nya masaak "wah,Soto ayam!" Serunya ,ia segera mengambil piring dan mencentongi nasi.

"Ga mandi dulu,sayang? "
"Nanti saja umi, Arkhan mau makan dulu"

Arkhan memakan soto ayam buatan umi nya yang sangat ia sukai dari kecil sampai sekarang, ia menghabiskan nya hingga tidak ada tersisa sedikitpun.

Selesai makan ia mencuci piring itu dan segera naik ke kamarnya untuk menaruh tas dan membersihkan diri. Selesai membersihkan dirinya ia turun kembali untuk menceritakan apa sja ayang terjadi pada hari ini.

Arkhan sudha terbiasa untuk menceritakan sesuatu lalu nanti ia akan bertanya kepada umi nya tentang cerita tersebut, "umi, tadi Arkhan sedang mengerjakan ulangan harian, tapi tiba tiba jawabannya ilang begitu saja. Itu kenapa ya? " Tanya Arkhan

"Haha kok bisa hilang? Maksud kamu seperti, kamu tadinya tau ini jawabannya apa tapi tiba tiba jadi lupa?. Kalo itu coba kamu istigfar, nanti akan muncul lagi deh jawban nya. Tapi ini kalo kamu belajar ya, kalo ga belajar mah ga bakal ketemu" Jelas umi dengan lembut.

Arkhan berbaring di atas pangkuannya, umi nya menggelus kepala Arkhan dengan sngat lembut, yang tampa dj sadari ia pun tertidur dalam pangkuan umi nya.

Arkhan sangat menyukai momen ini, yang dimana kepalanya di sentuh atau di elus dengan tangan yang begitu lembut, ia mengingat masa kecil yang sngat nakal dan selalu di omelin oleh abinya, namun saat ia di omelin Arkhan akan mengadu kepada umi sambil mengeluarkan air dari matanya.

Uminya yang sangat peka dengan perasaan anak semata wayang nya itu segera memeluknya dengan lembut dan mendengarkan curahan anak tersebut hingga ia tertidur dengan pulas.

Sungguh lembut sentuhan sentuhan yang ia berikan kepadaku, apa kah ini yang di sebut malaikat tak bersayap ya rabb, yang dimana telapak kakinya adalah letak surgamu berada.

ARKHAN (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang