Bagian VII Menasehati

17 7 3
                                    

Menyampaikan suatu kebenaran atau nasihat,memang kadang suka ada pihak yang setuju adapun yang tidak setuju.
__________________________________________________
Sabtu 10 Oktober 20XX, jam 03.00 Arkhan terbangun, diakibatkan oleh kaki nya yang begitu keram, hingga teman sampingnya yakni Reyhan pun ikut bangun.

"Akhh, astagfirullah ya Allah, ya Allah kram. Rey, bangun rey. Kaki ana kram, "
"Hmm dimana ini? Kenapa gelap sekali?, siapa ini?"

Terlintas ide untuk mengerjai temennya yang sedang setengah Sadar, ia pun mengajukan beberapa pertanyaan yang membuat temannya berkeringat dingin.

"... Man robbuka? "
"E-eh? Ma-malaikat kah?"
"Man robbuka?!"
"A-a Allah"
"Ma dinuka? "
"... A-a pakah aku benar sedang di alam kubur, wahai malaikat? "
"Ma dinuka!? "
"Aaa! I-ituu, apa itu? Hm. Ah! Islam"
"Man Nabiyyuka? "
"Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam "
"Ma kita-"
"Al-quran"
"..... "

Tak terasa keram di kaki arkhan tadi sudah hilang, ia berjalan menuju saklar lampu di kamarnya dan menyalakan nya, ia mengira bahwa sahabatnya itu sudah sadar, ternyata masih setengah sadar juga.

"Hey, bangunlah, kau masih-"
"Wah! Cahaya, apa aku masuk surga?! Hahaha, ya Allah tolong percepatlah ya rob"

Ucapannya membuat arkhan terpaku, ia tidak pernah melihat Reyhan tersenyum hingga membuat wajahnya basah oleh air matanya itu. Ia mendekati sahabat nya dan menepuk nepuk pipinya dengan pelan, sambil menyembut namanya.

Hingga ia terbangun, dan Arkhan menjelaskannya, apa yang sebenarnya ia lakukan saat sahabat nya itu masih setengah sadar.

"Eng? Hah! Aku belum mati?! Oh! Oh! Ya Allah. Khan! Kau mengerjaiku lagi?!"
"Hehe afwan, tadi kaki ana keram terus bangunin antum buat tolong kopresin air panas, afwan ya"
"Untung sahabat"

Mereka mengambil wudhu untuk melakukan sholat tahajud berjamaah, Arkhan mengetuk pintu kamar kedua orang tua nya untuk melakukan sholat tahajud berjamaag.

Sambil menunggu Fatimah dan Ridwan untuk bersiap siap, mereka menebak potongan potongan ayat pada juz 29.
"Oke aku duluan yang mengetesmu ya, bissmillah,
سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍۙ حُسُوْمًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيْهَا صَرْعٰىۙ  كَاَنَّهُمْ اَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍۚ
Oke, mau di lanjutin atau nebak ini surah apa  ayat berapa dan beserta artinya" Ucap Arkhan selesai membacakan potongan surah tersebut.

"Hmmmm, yang kedua aja dah. Itu surah al-haaqqa, ayat 7 yang artinya: 'Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum 'Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong' bener atau salah? "
"Betul! Oke dapet piring cantik"

Sekarang giliran Arkhan, namun Fatimah dan Ridwan sudah datang, mereka memutuskan untuk melanjutkan nya saat sudah selesai sholat tahajud ,hingga menjelang subuh.
__________________________________________________
Hari di mana sekolah mereka libur ini, mereka tidak membuang buang waktu nya untuk hal hal yang tidak berguna. Mereka berdua membawa tas selempang dan mengenakan baju koko panjang.

Pagi yang cerah ini membuat mereka berdua sangat bahagia untuk menjalankan hari libur mereka ini. Mereka berjalan menuju masjid, tempat untuk menambah ilmu.

Tidak hanya mereka saja, namun banyak orang lain juga bahkan hingga anak kecil.
"Abang! Kita sampai duluan dong, kalian lama sekali" Ucap abbas kepada Reyhan yang baru saja masuk ke dalam masjid.

"Itu karna si Arkhan mandi lama banget ke cewek"
"Astagfirullah, itu kamu yang mandi nya lama"
"Kok ana? Antum Khan "
"Yaudah iya"

Saat Arkhan sudah mengucapkan ia langsung masuk ke masjid meninggalkan abbas dan Reyhan yang masih di depan pintu masjid. "Benar kata bang Rey, bang Arkhan ke cewe, ngambekan" Ucap abbas kepada Reyhan sambil melirik ke Arkhan.

Arkhan mendengar ucapan abbas ia langsung saja berhenti "wayoloh, ucapan kamu di dengar tuh ama dia hahah" Ucap Reyhan kepada abbas.

Abbas terkejut saat mendengar ucapan Reyhan, ia berkeringat dingin saat Arkhan berhenti dan membalikan badan dan menuju ke arah mereka "Muhammad Abbas Bailey," Ucap Arkhan dengan lantang, yang membuat pemilik nama tersebut kaget dan menjawab dengan terbata-bata.

"I-iya? "
"Aku bukan perempuan, aku laki laki. Aku bukan ngambek, aku tidak ingin berdebat dengan orang bodoh"

Reyhan mereka tertampar dengan kata kata Arkhan yang baru saja ia katakan kepada Abbas. "Hahah, orang bodoh ya. Oke bang" Ucap abbas sambil melirik ke arah Reyhan yang merasa tamparan kata kata Arkhan tadi.

"Dengar Abbas, aku tidak bercanda. Jika hidupmu ingin tenang, dan damai jangan sesekali kamu berdebat dengan orang bodoh. Karna ga akan ada ujungnya, yang ada Setan akan menertawakan kamu. Emang mau kamu di ketawain setan? Jadi jangan berdebat dengan orang bodoh" Ucap Arkhan sambil memegang bahu anak itu dan di anggukin olehnya.

Mereka berdua masuk kedalam masjid meninggalkan Reyhan yang masih diam saja akibat percakapan mereka, yang membuat nya tertampar berkali-kali.

Pengajian berlangsung begitu baik, dari menceritakan tentang Rasulullah dan sahabat sahabat nya hingga menghafal hadist-hadist, menjawab pertanyaan, membaca Al-Quran, dan menyetorkan hapalan-hapalan mereka.

Hingga sampai akhirnya yang hampir sudah masuk waktu dzuhur, mereka semua merapihkan meja meja yang mereka pakai dan menaruhnya di gudang masjid. Setelah semuanya selesai di rapihkan, mereka di suruh mengambil air wudhu dan segera bersiap siap untuk sholat dzuhur.

"Abi, Abbas pengen bertanya" Ucap Abbas menghampiri Ridwan yang sedang duduk "Bertanya tentang apa Abbas? " Tanya Ridwan kepada Abbas sambil membenarkan kopiah yang ia kenakan.

"Abbas pernah negur teman Abbas, 'kamu perempuan tapi kenapa tidak mengenakan kerudungmu?' trs dia jawab 'gerah bas, aku tidak suka' terus Abbas tanya lagi 'kata abangku lebih baik kamu panas panasan di dunia dari pada di akhirat nanti' lalu dia jawab 'apa maksud nya?' 'lebih baik kamu pake kerudung walau gerah, dari pada di akhirat nanti kamu gerah gerahan di neraka'
Dan dia jawab nya seperti ini  'apa sih?! Kamu do'ain aku masuk neraka ya? Udah deh sana, lagian juga aku masih kecil' dan dia langsung tinggalin abbas, pertanyaan nya, apa Abbas salah? " Ucapnya dengan sangat jelas.

"Haha, 100 persen kamu ga salah kok. Inget kata-kata imam syafi'i, saat kamu menyampaikan kebenaran Maka kamu akan menemukan dua reaksi yang berbeda, yaitu jika dia cerdas ia akan merenungkan atau memikirkan nya sedangkan orang bodoh akan tersinggung, karena sulit menyakinkan lalat bahwa bunga jauh lebih indah dari pada sampah. Jadi intinya kamu sudah menyampaikan kebeneran. Tapi, apakah kamu menyampaikan nya di tengah tengah keramaian?"
"Hmm tidak ramai hanya ada temen temannya dua orang ama dia jadi tiga"
"lain kali coba menasihatinya saat ia sendirian.Yasudah, ada yang di tanyakan lagi? "
"Tidak, makasih abi"

Ia langsung saja bergabung dengan teman-temannya yang sedang bersholawat menggunakan mic untuk menandakan ke orang lain bahwa sebentar lagi masuk sholat dzuhur.

Namun, saat abbas ngin bersholawat mic itu di ambil oleh Reyhan dan berkata "sudah masuk dzuhur," Dan langsung mengumandangkan adzan.

Mereka semua menjawab adzan dengan sedikit keras, lalu bersiap siap untuk sholat Qobliyah Dzuhur dua/empat rakyat.

"Demi masa, sesungguhnya seluruh manusia itu berada dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman, dan beramal shalih, dan saling menasihati dalam kebenaran, dan (saling menasihati) dalam kesabaran.” Q.S al-asr 103:3.

ARKHAN (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang