Bagian XIX Sikap Sombong

9 5 2
                                    

"Sikap sombong mu membuat ku kesal Abbas!....." ~~Adnan
__________________________________________________
Siang hari itu yang dimana arkhan dan Reyhan mengajar olahraga panah, mereka tidak begitu peduli dengan terik panasnya matahari di kota tempat mereka tinggal itu.

"Bang , bang ayo tanding lagiii aku sudah lebih jago" Ucap abbas kepada abang nya yang sedang memgajarkan anak anak laki.

Abbas sudah berkali kali menanyakan hal itu kepada Reyhan namun Reyhan tetep sabar menghadapi adik nya yang satu ini, "haha, sabar abbas. Kamu ini sebenarnya ingin sombong dengan skill kamu atau memang kamu ingin bertanding?"

Abbas terkaget dengan abang nya yang berkata seperti itu, "... Bang Rey, aku ini memang pintar bahkan bang arkhan memujiku, jadi kau tidak punya bukti bahwa aku ingin sombong" Ucapnya yang membuat abang nya itu tersenyum kecil kepada nya.

"Dan sekarang Bang Reyhan mempunyai bukti nya bas, kau memang ingin menyombongkan dirimu di depan orang orang"
"Hey Adnan, kau ini di bawah ku! Aku abang mu kenapa kau berani berkata seperti itu abang mu?"
"Dan sekarang kamu juga menunjukan sikap sombong mu lagi, aku hanya mu beda beberapa menit bukan tahun. Bagaimana jika seperti ini, kau lawan dengan ku dan yang menang itu baru bisa di sebut dengan abang"
"Haha, siapa takut? Bang Rey, kau wasit nya ya"

"... Hufft okeyy, semua nya maaf kali-"
"Kami juga ingin nonton!"
"Sama aku juga"

Segerombolan anak laki laki itu membuat keributan yang membuat anak anak perempuan dan juga Arkhan melihat ke arah sana, mereka meminta ijin kepada Arkhan untuk ke sana dan menonton nya. Namun Arkhan tidak menyetujui nya dan berkata "dari sini juga keliatan, sepertinya mereka sedang melakukan battle antar... Saudara haha sepertinya seru"
"Nah seru kan? Boleh yah kesana? "
"Tidak"

Anak anak perempuan itu sedikit kecewa dengan jawaban dari Arkhan, dan mereka memutuskan untuk berteduh di bawa pohon yang tidak jauh dari mereka berkumpul. Mereka menyaksikan pertandingan Abbas dan adnan dari jauh.

"Oke sebelum mulai ucapkan bassmallah terlebih dahulu"
"Bissmillah" "Bissmillah"

Abbas bermain pertama ia tidak sabar untuk melepaskan anak panah ini ke target. Reyhan memberi sinyal kepada Abbas dan ia langsung mengangkat lengan busurnya "kau lihat lah baik baik a.dik.ku" Ucap Abbas melirik sekilas ke adnan, adnan hanya melihat kedepan dan tidak menggubris apa yang di bicarakan Abbas.

Abbas mulai membidik anak panah itu dan melepaskan nya, anak panah itu tertancap pada nilai 5,dan anak panah ke duanya tertancap pada angka 7 dan yang terakhir anak panah itu tertancap pada nilai 9.

"Yes! Kau lihat? Aku dapat nilai 21. Kau selanj-"
"Apa kamu bisaa berhenti berbicara hingga aku menyelesaikan pertandingan ini, setelah itu kau bisa menyombongkan dirimu lagi"

Setelah Reyhan memberi sinyal kepada adnan, Adnan langsung mengangkat lengan busurnya dan membidik anak panah tersebut, selang 30 detik adnan langsung melepaskan nya dan ia mendapatkan nilai yang sangat tak terduga.

"Hahah, membidik lama sekali tapi hasil nya hanya mendapat satu? Haha adnan adnan"
"Abbas... Apa kau tuli? Aku sudah bilang untuk tidak berbicara. Kunci dulu mulutmu"

Adnan membidik kembali untuk kedua kalinya, kini ia tidak membidik hingga 30 detik melainkan 10 detik dan anak panah tersebut tepat pada sasaran yang menghasilkan nilai 10 dan pada anak panah berikut nya ia mendapat nilai 10. Yang menghasilkan nilai itu sebanding dengan Abbas yaitu 21.

"Adnan, kau sangat hebat! Ajarkan aku"
"Maa Syaa Allah kau sangat hebat Adnan"
"Kau belajar dimana?"

Pujian dan pertanyaan dari anak anak laki laki di sana bahkan ada anak perempuan yang diam diam memuji nya dan ia menjadi topik pembicaraan anak perempuan disana.

ARKHAN (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang