Bagian XVII Keluarga

11 6 1
                                    

Mungkin tidak semua orang memiliki keluarga yang harmomis, namun jangan membuat dirimu di masa depan seperti keluarga mu sekarang.
__________________________________________________
Kini sholat subuh sudah selesai mereka berenam kembali kerumah, sesampainya di rumah mereka semua di kejutkan oleh Fatimah yang berkata sedikit keras yang membuat mereka semua senang.

"Mereka lahir hari senin kemarin, abi hubungin kaka tadi pas subuh. Mau ke sana?"
"Kok nanya sih? Pasti ke sana lah nih bang kunci nya ayo ke sama"
"Eh? Cepat sekali, kapan masuk nya coba"
"Sudah ayoo"
"Aku ikutt , tunggu sebentar ya"
"Tapi kan kamu harus masih istirahat"
"Iya, umi di rumah saja. Harun tidak mau ikut"
"Yasudahlah kalo ada orang di rumah, aku ga mau berdua mulu, hati hati yaa "
"Iya, assalamu'alaikum"
" Wa'alikummussalam"

Mereka semua menuju rumah sakit tempat Fatimah melahirkan anak ke tiganya, "wahh ada yang seneng banget nih sepertinya udah jadi abang sekarang" Ucap Reyhan kepada Arkhan.

"Hahah, gak nyangka banget Rey udh lahir aja gitu, perempuan lagii"
"Aku juga ingin punya adik, tapi ibu selalu bilang 'kan kamu sudah punya adik' trs aku tanya siapa adiknya ibu jawab Adnan"
"Hahaha, kamu emang beda 3 menit ama Adnan si"
"Jadi aku adik bas? "
"Iya kau adikku, dan aku kaka mu"
" Ternyata aku yang anak terakhir ya"
"Sebenarnya kita si, hmm. "
"Hmmm"
"Hmmmmm"
"Etdah pada cosplay jadi nisa sabyan? Hadehh, ini gak mau sarapan dulu? Di depan ada tukang bubur enak banget"
"... Ya tapi g buka subuh subuh gini kali bang"
"Bener juga kata mu Khan hahah"

Arkhan menggeleng kepalanya pelan dan melihat ke arah luar, ia membayangkan sedang bermain bersama sama, dan terkadang ada yang berantem dan Arkhan lerai. 'Huft, sangat tidak sabar nihhh' batinya berkata.

Sesampainya di sana, Arkhan langsung lari menuju kamar yang di tempati Fatimah itu. "Assalamu'alaikum" Ucap Arkhan membuka pintu, terlihat ada Ridwn yang sedang membaca Al-Quran di depan Sabrina sementara Sabhira sedang di gendong oleh Fatimah.

"Maa Syaa Allah, adik adikku. Umi aku pengen gendong"
"Boleh boleh, tapi hati hati ya"
"Iya umi, bissmillah. Siapa namanya yang ini mi? "
"Sabhira Alia Said, yang itu Sabrina Aqila Said"
"Maa Syaa Allah,Assalamu'alaikum Sabhira, aku Arkhan abang mu yang paling ganteng"
"Abi nya lebih ganteng"
"... Ya, ya"

Fatimah tertawa kecil saat melihat dua lelaki itu bertatapan satu sama lain, namun kali ini Arkhan yang mengalah lebih awal. "Umi, ibu kemana?" Tanya Reyhan kepada Fatimah "mereka lagi ke kantin sepertinya" Jawabnya yang membuat Reyhan membentuk mulutnya seperti huruf O.

"Sabrina kaka atau adik abi? "
"Kaka seperti kamu abbas"
".. Abi tahu aku kakanya? "
"Haha tahu dong, dan Adnan adik kamu seperti Sabhira"
"Mereka lucu sekali, aku gendong boleh umi?"
"Boleh Fan"

Arfan Mengambil Sabrina dengan sangat berhati hati, Ridwan memperingati Arkhan dan juga Arfan untuk berhati hati saat memegang kedua putrinya itu, "sudah sudah, taru lagii. Nanti dia bangunnn" Ucap ridwan kepada Arfan yang baru saja menggendong Sabrina.

"Ya Allah bi, baru beberapa detik sudah di suruh taruh saja"
"Tidak tidak,"
"Aku juga mempunyai bayi abi, jadi aku sangat hati hati ko"
"... 5 menit lagi "
"Huft Oke lah, Sabrina seperti nya kau akan memiliki abi yang sangat posesif"
"Ya karna aku ayah nya, waktu Arkhan dan istrimu lahir aku juga menunjukan sikap yang sama fan"
"Iya iya, bi"

Mereka bermain dan berbincang-bincang hingga adzan dzuhur berkumandang. Keluarga Aditya memutuskan untuk pulang begitu juga Arfan karna ingin mengurus kerjaan nya, "abi juga, pulang saja biar Arkhan yang jagain umur di sini" Ucap Arkhan kepada Ridwan.

Fatimah menyetujui nya, awalnya ia tidak ingin pulang, urusan mandi bisa di sini namun ia lupa membawa baju nya sendiri sebagai gantinya, hal hasil ia pulang menggunakan mobil nya sendiri.

ARKHAN (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang