Bagian III Masalalu

46 8 2
                                    

Masalaku yang pahit sangat tidak nyaman ketika di ungkit atau di ingat, namun kita bisa belajar darinya.
__________________________________________________
"Assalamu'alaikum" Ucap kedua laki laki itu dengan mengenakan Seragam SMA

" Wa'alikummussalam , eh nak Reyhan? Ayo masuk masuk" Ucap umi saat membuak pintu rumah itu. "Iya umi, Reyhan pengen liat debay" Ucapnya Reyhan kepada umi.

Umi terkekeh saat mendenga perkataan dari Reyhan "masih calon Rey sudah ku bilang dari tadi. Pulang sana"ucap Arkhan kepada nya dan Reyhan pura pura tidak mendengar dan langsung duduk di sofa dan menyalakan TV " Wah upin ipin nih, asikk! " Serunya.

"Tidak apa apa nak, sudah kamu temeni dia dulu tuh, ibu ambilin cemilan dulu ya"
"Tidak-tidak, biar aku ibu duduk saja"

Arkhan langsung menuju ke dapur untuk mengambil cemilan dan juga membuatkan teh untuk mereka bertiga, mereka berbincang bincang hal hal yang di lakukan di sekolah sampai mereka pulang. Mereka banyak tertawa dengan cerita mereka bertiga, bahkan umi sampai menceritakan masa lalu mereka berdua yang begitu kebalik saat dewasa.

"Iya ya , kau dulu nakal dan banyak bicara eh pas gede nya aku yang banyak bicara dan kau banyak diam hahah" Ucap Reyhan kepada Arkhan yang sedang memikirkan sesuatu "tidak, aku dulu tidak nakal. " Ucapnya dengan muka serius kepada Reyhan.

"Hahaha, aduhh jadi inget saat kau di titipkan ke pak ustadz untuk mengaji dan kau malah ngumpat dengan alasan ma-"
"Berisik! Nggak mi Arkhan dari dulu ngaji terus kok! "
"Hmm, kok umi lebih percaya ama Reyhan ya? "
"Umiii.. "
"Hahah okey okey"

Reyhan hanya menggelengkan kepalanya sambil terkekeh kecil, dia mengingat masa lalu nya saat dimana ia ketemu dengan Arkhan yang sangat aktif dalam bermain.

Saat dimana ia di omelin oleh orang tua nya namun itu bukan kesalahan nya " Apa kau tau ini berapa harga nya Reyhan!? Kenapa kau bisa bilang itu tidak sengaja?! " Ucap pria paruh baya kepada Reyhan yang masih kecil.

"Maafkan aku ayah"
"Jika kau tidak-"
"Tidak tidak, seharusnya orang tua tidak boleh memarahi anak nya seperti itu Wahai pak tua! Aku melihatnya dengan kedua mataku kalau dia tidak menabrak mobil itu, anak depan yang melakukan nya. Dia berkali kali mengusap ngusap supaya ilang bekasnya namun tidak berhasil, tidakkah kau melihat tangan anakmu yang begitu merah? Ck ck "

Arkhan mendekat ke arah Reyhan dan berbisik sesuatu kepada nya.
"Rey! Dalam itungan ke tiga kita lari ya! Ikutin aja apa kataku oke! 1,2,...3! LARIIII WOYYY! "

Mereka berdua lari dengan sangat kenceng dan ternyata ada anak anak yang tadi menabrak mobil Pria paruh baya itu , Arkhan memimpin mereka semua untuk mengalihkan pria itu supaya mereka tidak kena omel.

"Kalian lagi?! Astagfirullah" Ucap pria paruh baya itu sambil bertolak pinggang

__________________________________________________
"Huft, BERENTI! KITA SHOLAT ASHAR DULU YA"
"SIAP BOS! "
"Heh! Jangan teriak teriak di masjid! Cepat ambil wudhu kalian! "
"Oke abi! "

Mereka semua salim kepada abi, tidak dengan Reyhan yang begitu asing dengan tempat ini "ada apa? Ayo kita ambil wudhu," Ucap Arkhan

"A-aku tidak ngerti caranya bagaimana, aku pulang saja ya bye"
"Tidak boleh! Jika kau dalam perjalanan pulang terus tiba-tiba mati,lalu kau belum mengerjakan sholat bagaimana? Ayo nanti kita ajarkan bagaimana cara wudhu dan juga sholat ya kan? "
"Iya benar "
"Iyaa, ayo Rey! "

Dengan bujukan mereka semua, akhirnya Reyhan mengikuti kemauannya. Mereka semua membimbing Reyhan untuk melakukan wudhu dan sholat. "Hey, apa yang kau baca waktu menunduk dan sujud? " Tanya anak kecil bernama Reyhan itu kepada Arkhan yang berada di sampingnya.

"Apa yang kau maksudh menunduk? "
"Yang gerakan yng seperti ini "
"Oh! Itu rukuk nama nya, bacaanya itu Subhaana rabbiyal 'adhiimi wabihamdihi nah kalo sujud Subhaana rabbiyal 'alaa wa bihamdih nah itu di baca nya 3 kali , apa kau tidak di ajarkan oleh orang tua mu? "
"H-ha? Hmm ngak ayah sibuk kerja dan ibu belum terlalu kenal dengan islam"
"Oh! Ibumu seorang mualaf? Bagaimana kalo kau yang mengajari ibu mu saja? Karna ituu akan mendapat pahala jariyah"
"Apa itu? "
"Jadi saat kamu matipun pahalanya masih bertambah bertambah dan bertambah dan insyaa allah kamu bisa masuk surga, ngaji ama kami setiap maghrib, nanti kita samper kalo kamu mau"
"Aku mau! "
"Haha Oke! Eh nanti kita samper si Reyhan yaa katanya dia ingin ngaji dengan kita! ".
" Oke! "

Dan saat mulai dari situ Reyhan menjadi anak yang sangat taat dalam ibadahnya dan sekarang ia mempunyai teman yang sangat banyak untuk mengenal kehidupan luar dan agama islam, dia juga mengasih ilmu nya kepada ibunya dan juga adik adiknya yang kembar itu bernama Abbas dan Ahsan.

Mereka bisa di bilang akur dan juga sering bermain dengan Arkhan dan teman teman yang lain. Hingga suatu ketika Reyhan, Abbas dan Adnan tidak bermain lagi saat mereka samper selalu ada ayah nya yang berkata "mereka sedang belajar, dsn seterusnya jangan dateng lagi! " Tentu Arkhan sangat marah dengan pria paruh baya tersebut.

"Hey pak tua! Sampai kapan kau menghalangi mereka bertiga untuk bermain? Masa alasanya belajar mulu! Dan juga kenapa mereka tidak keluar-keluar? Emang gak pengap diruamh aja?"
"Diam kau! Apa apan kau ini, memangnya kau siapa? Kau hanya orang luar dan aku kepala keluar di rumah ini!"
"Kepala keluarga? Apa apaan itu, kalo kepala keluarga itu harus adil dong! Pikirkan anakmu dan juga istrimu wahai pak tua!"
"Pergi kalian! Masih SMP aja sudah berani melawan orang tua! "

Pria paruh baya itu langsung menutup pintu tersebut dengan sangat keras, Arkhan tidak langsung pergi ia memandangi pintu tersebut sampai beberapa menit.

"Ayolah Arkhan kita pulang mereka tidak akan keluar untuk bermain"
"Iya benar, ayah nya juga galak sekali seperti kak ros"
"Iya betul! "
"Oke lah kita pulang saja"

PRANGGG!

Saat membalikan badan dari pintu tersebut Arkhan dan juga teman temannya mendengar suara yang berasal dari pintu tersebut.

"Ssssttt diam! " Ucap Arkhan kepada teman temannya

"SUDAH AYAH BILANG! KAU TIDAK BOLEH BERMAIN LAGI BELAJAR SANA! "
"t-tapi rey-"
"GAK ADA TAPI TAPIAN! JIKA KAMU G NURUT PERKATAAN AYAH, AYAH AKAN MENGHUKUM KAMU! "
"Rey,sudah sudah besok saja main nya ya"

Mereka saling bertatapan satu sama lain. Binggung, takut, resah semuanya menjadi satu dalam perasaan arkhan. Arkhan langsung saja pergi dan melaporkan kepada abi dan uminya , awalnya mereka tidak percaya namun berkat teman teman arkhan yang mengiyakan apanyang arkhan bilang.

Abi mengatakan kepada anak anak semua untuk tidak ikut dan kembali ke rumah masing masing, "umi, abi ingin ke rumah Reyhan dulu ya" Ucap abi kepada umi yang sedang pokus dengan ponselnya "umi? "

"Abi, umi khawatir sama mereka. Apa boleh umi ikut? Soalnya Lia mengirim pesan seperti ini"

Lia
Bisakah kau memanggil anak mu untuk pulang? Dia sekarang berada di rumahku,jika tidak segera pergi ia akan sama dengan reyhan

Apa maksud mu?

Lia
Lakukan saja apa yang ku suruh! Suami ku sedang kumat lagi ku mohon!

Anakku sudah sampai rumah,
Apa yang terjadi lia?!

Lia
Bukan apa apa, kau tidak usah ikut campur.

"Baiklah kita kesana sekarang, seperti ada tidak beres dengan keluarga mereka" Ucap abis kepada umi setelah membaca pesan yanga da di ponsel umi .

Masalalu yang begitu pait sangat lah malas ketika di ingat namun terkadang kita harus berterima kasih kepada nya karna kita bisa lebih memahami apakah itu kesalahan atau tidak.

ARKHAN (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang