Bagian XXV Sangat Istimewa

7 5 1
                                    

Istimewa nya istighfar membuat mu mengampuni dosa-dosaku yang sebanyak itu. Enggak memang sangat baik ya rabbi.

__________________________________________________
Selepas mereka bermain tidak lupa mereka melaksanakan sholat secara Berjama'ah di Mushola milik Pati asuhan. Selepas sholat mereka mengajak untuk bermain lagi namun jam makan sore telah tiba.

Mereka tidak biasa dengan makan malam, mereka memilih untuk mengganti makan malam menjadi makan sore. Terlihat beberapa makanan tersusun rapih di meja makan.

"Kita biasa makan di bawah, kalo di atas buat Papa sama Mama atau Kaka sama abang, makan di bawah lebih asik tau, ayo kita buat lingkaran" Ajak halim kepada mereka berempat.
Alin mengikuti halim untuk bergabung bersama yang lain, harun dan juga kembar AA awalnya sedikit bingung namun setelah ali jalan mengikuti Halim dari belakang mereka pun mengikuti nya juga.
Bisa dibilang ini pertama kalinya harun dan kembar AA memakan di bawah atau lesehan "ali, kau Sebelum nya pernah makan di bawah seperti ini juga? " Tanya harun kepada Ali yang berada di samping nya.

"Iya harun, bahkan aku sering makan bersama abi dan juga ustadz Ustadz yang lain, seperti ini. Bukan kah seru? Kita makan disini bersama sama, bahkan om Arkhan duduk di bawah" Ucap Ali kepada harun

Harun hanya menganggukkan kepala dengan mulut berbentuk seperti huruf O, ia melihat ke arah makanan nya yang tampaknya kurang sesuatu di dalam piring itu, harun juga melihat piring milik Ali dan juga Abbas dan Adnan sama seperti piring nya.

"Halim, bagaimana aku makan jika tidak ada sendok dan garpu? "
"Tangan, tangan kanan, gunakan tangan kanan mu"
"Ta-tangan?"
"Iya harun, itu sunnah Rasul"
"Sunnah Rasul?! Wahh jadi selama ini aku menggunakan sendok tidak... Wah, aku dapat ilmu baru! Makasih halim"
"Iyaa"

Harun tersenyum kecil dan segera mengambil makan nya dengan tangan nya namun belum ia menyentuh nya tangan nya di kesenggol oleh Ali yang mungkin tidak sengaja mengenainya 'kok dia ga minta maaf? Mungkin lupa ya' pikir Harun.

Namun lagi lagi tangan nya yang ingin mengambil nasi itu kesenggol lagi oleh siku Ali hingga tiga kali Ali menyenggol namun ia tidak sama sekali mengucapkan kata maaf bahkan pandangan nya tetep ke arah Halim ya g berada di samping kirinya Ali.

"Hey Ali! Kau sengaja ya?! "
"Kenapa? "
"Kau dari tadi menyenggol ku Ali! Lalu kau juga tidak minta maaf dan sekarang kau pura-pura tidak tahu, huh! "
"Aah itu karna kau-"
"Semuanyaa yang belum cuci tangan menggunakan sabun, berbaris di belakang bang Ikhsan ya"

Beberapa anak di sana berdiri dan berbaris di belakang Ikhsan "ayo, kita kan jika belum cuci tangan" Ajak Ali kepada Harun sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Harun yang masih belum bangkit dari duduknya.

Harun meraih tangan Ali dan mereka segera bergabung pada anak anak yang lain. Selesai mereka mencuci tangan mereka semua bergabung pada yang lain, "loh mereka belum makan juga? " Guman Harun.

"Kita biasa baca doa sebelum makan secara bersama-sama Harun, jadi mereka memenag menunggu kami"
"Wow, kalo aku pasti tidak akan menunggu"
"Kenapa? "
"Karna perutku sudah berkata 'makan makan makan, kami butuh makan beri kami makan Argghh' seperti itu"
"Hahah, Harun perutmu bisa berkata seperti itu ya? Sangat lucu"
"Heheh, perut Harun ini beda bang Ikhsan, perut ini bisa berkata seperti itu heheh"
"Hahah"

Harun segera gabung dengan mereka yang lagi lagi ia bersampingan dengan sahabat nya yakni Ali "makasih ali udh nyenggol aku berkali kali, kamu sengaja kan? Karna aku belum cuci tangan" Ucap Harun

"WAh,sahabatku yang satu ini bisa baca pikiran ya? "
" tiba tiba aja kepala ku bilang gini 'oh! Ali tadi nyenggol aku karna aku belum cuci tangan, aku juga tadi abis main tanah' gituu, jadi makasih Ali"
"Haha sama-sama"

ARKHAN (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang