TWENTY FIVE

241 15 2
                                    

Happy Reading!

☆     ☆     ☆

"Oh ayolah Rizel, kenapa begini terus aku lelah" ucap Belle lelah dengan sikap Rizel yg dilanda mode manja.

Seperti saat ini setelah dirinya selesai makan tadi Rizel selalu menempeli nya kemana pun. Bahkan saat ini dirinya tengah menenggelamkan wajahnya di balik lekukan leher Belle. Bukannya apa, Belle hanya risih dan berjaga jaga saja jika Rizel menjadi mode singa nya. Kan berbahaya.

"Aku ingin seperti ini sayang" lirih Rizel manja makin menenggelamkan wajahnya di leher Belle, sambil mengecup kecil leher nya. Belle bergidik ngeri melihat perlakuan Rizel. Dia merotasi kan matanya malas.

Dengan paksaan akhirnya Belle menangkup wajah Rizel dengan tangan di kedua sisi wajahnya, menjauhkannya dari lehernya lalu membawa kepala Rizel di depan wajahnya. Mereka saling menatap, namun tak lama tawa Belle menggelegar di kamar tersebut.

Oh ayolah dia tertawa ada sebabnya, tidak mungkin ia tertawa tanpa sebab yang ada dikatakan dia gila. Bagaimana dia tidak tertawa melihat raut kejam Rizel yg selalu di tampilkan nya sangat lucu saat dia menangkup kedua sisi wajahnya dengan mulut yang mengerucut. Itu sangat lucu raut kejam yang selalu terpatri di wajahnya tergantikan dengan raut konyol.

Melihat Belle seperti menertawakaannya sedikit kesal namun bahagia. Bisa melihat sang pujaan hati yang tertawa lepas oleh karena dirinya. Dia bahkan rela melakukan hal konyol lainnya walaupun itu tidak disukai nya asal Belle nya tertawa bahagia seperti ini. Senyum kecil pun terbit di bibir Rizel.

Namun tak lama keadaan berganti terbalik. Saat  ini Rizel lah yang menangkup kedua pipi Belle degan tangganya hingga bibir Belle ikut mengerucut. Rizel tertawa lepas. Belle seperti itu sangat lucu dan imut secara bersamaan. Dia juga memikirkan hal yang sama pada saat dia begitu pantas Belle tertawa pasti wajahnya terlihat konyol tadi. Berbeda dengan Belle yang terlihat lucu saat ini.

Melihat Rizel tertawa lepas seperti itu, Belle terpaku melihat Rizel berkali lipat tampan dengan tertawa seperti itu. Belle menggeleng kan kepalanya apa yang dipikirkan dia. Rizel yang melihat Belle menggeleng kan kepalanya melepas tangkupan tangannya.

"Ada apa sayang?" Tanya Rizel menatap Belle dengan pandangan bertanya.

"Kau terlihat tampan saat tertawa tadi" tanpa sadar Belle berkata dengan polosnya. Setelah sadar dia melototkan matanya dan memukul bibirnya yang kelewatan bodoh ini. Belle mulai tergagap malu dengan wajah yang memerah. Oh ayolah kenapa mulutnya tidak bisa dikontrol ia sangat malu saat ini berhadapan dengan Rizel.

Mendengar hal tersebut Rizel tertawa kecil. Baru kali ini dirinya melihat Belle berkata dengan tatapan polosnya, seperti anak kecil. Tak memungkiri dia juga senang atas perkataan Belle tadi. Mencoba menetralisir kan wajahnya walaupun masih sedikit terlihat.

"Jadi aku tampan? Saat tertawa saja seperti tadi? Sebelumnya tidak tampan begitu?" Tanya Rizel dengan tatapan intimidasi yang membuat Belle ketakutan melihat tatapan itu.

"B-bukan begitu, kau juga terlihat tampan juga tapi secara bersamaan terlihat seram" cicit Belle diakhir kalimat nya. Menyadari kata-katanya tadi dia merutuki dirinya. Bodoh! makinya dalam hati.

Mendengar itu tawa Rizel kembali menggelegar. Belle nya sangat imut, dia mendekat kearah Belle lalu memeluknya erat. Dia terkekeh lalu membisikan sesuatu di telinga Belle "Diriku sudah tampan dari lahir sayang, dan diriku ini milik mu seutuhnya" katanya dengan sungguh-sungguh. Mendengar itu Belle merona malu. Oh ayolah kondisikan dirimu Belle,ucapnya dalam hati. Namun sepertinya tidak bisa dia, akhirnya bersembunyi di dada Rizel.

"Malu" ucap Belle semakin menenggelamkan dirinya ke dalam dada Rizel. Rizel terkekeh kecil, Belle nya sangat lucu. Ingin ia makan sekarang juga. Tapi dia sadar baru saja dirinya habis memakan Belle yang ada dirinya terkena amarah Belle jika meminta itu. Dasar dirimu mesum Rizel bodoh, ucap Rizel di dalam hatinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Your Obssession [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang