FIFTEEN

906 44 2
                                    

Happy reading.

❄❄❄

Orang yang di tunggu pria itu pun telah tiba.Tampak seorang wanita paruh baya tengah berlari ke arahnya dan memeluknya sangat erat.Melepas semua kerinduan yang selama ini tak bisa ia lepaskan.

"Aku sangat merindukanmu nak"ucap wanita itu tak lain ibu sang pria.

"Aku juga merindukanmu bu" ucap pria itu.Mereka saling melepas kerinduan.Sampai sebuah suara mengintrupsi interaksi mereka berdua.

"Kau tak merindukan ku"ucap pria paruh baya yang datang bersama ibunya yang tak lain ayahnya.Walaupun ayahnya yang sudah memberi pendidikan padanya dan memberi pelatihan sehingga ia berubah.Ia masih menyimpan dendam yang sangat mendalam.Yang akan di balas suatu saat nanti.Sekarang ia hanya perlu berpura pura mengikuti alurnya.

"Aku juga merindukanmu ayah"ucapnya.Pria itu adalah Rizel.Rizel yang nerd membuat banyak perubahan pada dirinya sendiri.Kedua orang tuanya hampir tak percaya.

"Kau banyak berubah.Tidak sia sia kau keluar negeri untuk merubah dirimu demi gadis atau lebih tepatnya putri keluarga grione itu"ucap ayahnya.

"Hanya karena gadis itu,kau telah banyak berubah"ucap ibunya mengambil alih bicara.

"Aku tidak peduli"jawabnya dingin.Kedua orang tuanya tampak terkejut dengan cara bicara rizel.Mereka mylai menormalkan keterkejutannya.Dan mulai beranjak dari bandara menuju mansion mereka.

❄❄❄

Sesampainya di rumah mereka.Belle langsung pergi ke kamarnya dan menaiki ranjang untuk tidur karena kelelahan,hingga alam mimpi menjemputnya.

Tanpa di sadari,belle yang tertidur tengah di amati seseorang melalui CCTV  yang sudah di letakkan di setiap sudut rumah nya.Bukan hanya di rumahnya,orang tersebut juga mengamatinya saat ia berada di paris.

Pria itu yang mengamati belle mulai tersenyum.Namun senyumnya mulai menyeringai.

"Kau sangat cantik saat tertidur.Tunggu saja aku akan mengambilmu dari mereka semua,sayang"ucap pria itu,yaitu rizel.Yang tengah berada di mobil sambil mengamati melalui laptopnya.

❄❄❄
~keesokan harinya~

Belle tengah bersiap siap untuk pergi menemui ke tiga temannya,yaitu rain fanny,dan zira.

Semalam ia menghubungi ke tiga temannya dan berjanji bertemu di sebuah restoran.

Ia mulai turun kebawah dan melihat ibunya tengah menyiapkan sarapan.Inilah kebiasaan ibunya ia tak ingin pembantu yang melakukan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga seperti wanita lainnya di luar sana.

Belle memeluk ibunya dan mylau berkata.
"Mom aku akan pergi.Aku tidaj akan sarapan.Aku akan sarapan bersama temanku di restoran"ucapnya.

"Baiklah,hati hati di jalan"ucap ibunya mengusap pucuk kepala belle.

Ayah dan kakaknya tengah berjalan menuju mereka dan mulai duduk di meja makan.

"Nanti biar sopir yang akan mengantar dan menjemputmu"ucap ayahnya mengambil alih bicara.

"Baiklah"ucap belle tersenyum dan mulai beranjak pergi namun sebelu itu ia mencim pipi ayah, ibu, dan kakaknya.

"Dah,semua"ucap belle berjaln pergi.

"Hati hati adik manjaku"ucap bryan ingin menjahili adiknya.

"Ya,kakakku yang cerewet"balas belle.Bryan hanya tertawa menanggapinya.

❄❄❄

"Ternyata kau pergi ke restoran  untuk menemui ketiga temanmu.kenapa kau tak mengajakku.Apa kau tidak tahu aku sudah kembali,sayang"ucap Rizel saat mengamati garak gerik belle.Dan mulai marah saat melihat belle mencium pipi laki laki lain selain dirinya.

"Kau akan ku hukum,sayang.Karena membuatku marah dengan kau mencium pria lain.Tunggu saja hukumanmu"ucapnya dan menyeringai kejam.Mengenai rencana yang akan dilakukannya pada belle.

❄❄❄

Belle sampai di tempat yang di janjikannya.Akhirnya ia masuk dan melihat ke tiga temannya tengah menunggunya.Ia berjalan ke arah temannya tersebut.

"Hai semuanya"sapanya pada sahabatnya.

"Belle"ucap mereka.

"Mari duduk"ucap fanny.Akhirnya belle duduk.

"Kau makin cantik saja"ucap rain menggoda.Ana mulai tersipu.

"Kalian juga berubah.Makin cantik dan tampan"ucap belle membalas perkataan temannya.

Mereka  pun mulai berbincang bincang.Mereka menceritakan tentang keberadaan rizel,tentang sean,kekasih belle, rain dan fanny yang bepacaran juga zira yang berpacaran dengan ketua basket di sekolah mereka dulu,edward.

❄❄❄

"Kau sudah melakukannya"ucap rizel pada seseorang di seberang sana.

"........."

"Bagus"ucapnya dan menyeringai.

"Saatnya rencana di mulai"ucapnya tersenyum mengerikan.

🎀🎀🎀

Belle tengah menunggu sopir.Sekarang hari sudah mulai gelap.Ia sudah selesai dari acaranya bersama temannya sejak satu jam yang lalu.Namun sopirnya tak nampak juga.

Sebuah pesan tak di kenal terkirim ke ponsel belle.Belle membuka pesan tersebut dan betapa terkejutnya ia melihat foto kekasihnya,sean bersama seorang wanita tengah berciuman di sebuah cafe dan itu masih banyak pengunjung.Belle mulai menangis tersedu sedu.

Ia marah pada sean.Ia mulai berpikir jadi apa arti hubungan mereka selama 6 tahun ini.

Akhirnya ia mencari kontak sean dan mulai menelponnya.Saat telpon tersambung belle mulai berbicara.

"Aku membencimu,kenapa kau lakukan ini.Hah!"ucap belle berteriak dan untungnya di sini tidak ada orang.

"Aku disini menunggumu.Namun,kau bersenang senang bersama wanita lain"ucapnya dan tak membiarkan sean mengucapkan sesuatu kata pun.

"Jadi apa arti hubungan kita selama ini"ucap belle menangis.   "Baiklah,kita cukup sampai di sini.Kita putus"ucap belle.Memutuskan sambungan sepihak.

Lalu ia mulai menangis tersedu sedu sambil berjongkok dan mengumamkan sesuatu.

"Aku membencimu"

"Aku membencimu"ucapnya berkali kali.ia mulai bangkit berdiri dan mulai berjalan menuju rumahnya.

Namun di tengah perjalanannya,ia melihat seorang pria berdiri di depannya dengan pakaian serba hitam dan belle melihat wajah pria itu.Dapat belle lihat wajah pria di depannya ini sangat tampan.

"Hai,lama tak berjumpa"ucap pria itu,rizel.Belle yang melamun ia mulai tersadar dan terkejut mendengar suara tersebut.

"Ka...Kau rizel"ucap belle terbata dan terkejut melihat perubahan rizel.

Tbc

Budidayakan vote and coment

Your Obssession [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang