6

27.1K 2.7K 110
                                    

Lagi mood baik, jadi gue up!

Selamat Membaca

.
.
.

"kenapa aku tidak bisa membenci para manusia? Terlebih dari semua tindakan kotornya selama hidup." ~ Kintania S.

.


.
.

Bruak

Bruk

Duagh

Prak

Bugh

Meiza menatap kosong pemandangan didepannya. Niat hati ingin berjalan-jalan ke taman dekat komplek apartemen dengan Noir digendongannya,, setelah satu hari lebih dia tidak bertemu Noir. Tapi lihatlah hal apa yang sedang terjadi di depannya.

Seorang pemuda dikeroyok sepuluh orang berjas hitam, bahkan ada yang memakai tongkat baseball. Walaupun si pemuda nampak ahli dalam bela diri, sayangnya dia dari awal kalah jumlah.

Waktu membuatnya kewalahan sehingga tubuhnya babak belur. Dan saat tinggal satu orang yang tersisa dimana genggamannya terdapat pisau, pemuda tersebut berdiri dengan sempoyongan, tangannya berada diperutnya yang tadi sempat terkena pukulan, matanya menyorot tajam orang didepannya.

Saat pisau tersebut mulai melayang menuju ke arah si pemuda, Meiza berlari dengan Noir digendongannya. Saat sampai tujuan, Meiza bersiap memutar tubuhnya dibelakang orang berjas dan dengan gerakan cepat kaki kanan Meiza memukul telak tengkuk orang tersebut dan membuatnya pingsan.

Pemuda tersebut melebarkan matanya melihat pemandangan di depannya. Meiza masih dengan wajah datar dan kosong melihat sang pemuda. Oh, jangan lupa Noir yang masih anteng digendongannya.

Sebelum Meiza pergi, dia menyerahkan kantong plastik yang tadi sempet ia beli di minimarket terdekat pada si pemuda dan segera berbalik menuju arah taman, "lo nggak perlu berterima kasih atau hutang budi ke gue, sedari awal gue nggak niat bantu maupun nolongin lo, hanya aja lo terlihat menyedihkan." tukasnya dingin tanpa berbalik.

Sedangkan pemuda tadi melihat kantong plastik tersebut dan lagi-lagi melebarkan matanya, kantong plastik tersebut berisi P3K, obat anti nyeri dan air mineral dan jangan lupakan ada sebungkus roti juga.

Dia mengeratkan genggamannya pada kantong plastik tersebut dan kembali melihat Meiza yang perlahan berjalan menjauh.

Saat pemuda itu membuka mulutnya ingin bertanya tentang namanya, pemuda tersebut dikagetkan dengan suara cempreng yang kelewat ceria dibelakangnya.

"Zean~, itu kamu kan?"

Pemuda tersebut menoleh ke arah suara dan dilihatnya seorang gadis yang baru saja keluar dari mobil berlari ke arahnya.

Trapped by The Psycho ProtagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang