Maaf, bukan chapter 19😊
Part ke-2
Happy Reading
_______________Arrghhh!!
Teriakan kesakitan menggema dalam sebuah ruangan tertutup, banyak alat penyiksaan terjejer rapi di pinggir ruangan.
Evan menatap datar orang didepannya, dia mengambil pisau tumpul yang lumayan besar dan di arahkan kebahu orang didepannya.
"masih tak mau menjawab?"
"huft,, huft,, a-aku tidak akan per-Arrrgghh!!! Hentikan si-alan, sa-kit,, Arrghhh..." teriakan orang itu kembali terdengar kala Evan dengan santainya mengiris bahu orang itu dengan gerakan seperti menggergaji menggunakan pisau tumpul tadi. Evan sedikit memberikan tekanan pada pegangan.
Cairan kental merah mulai mengalir dari bahu kiri orang itu, bau anyir telah menguasai ruangan itu membuat Evan menyeringai lebar.
Banyak luka akibat tusukan maupun goresan ditubuh orang itu karena ulah Evan.
"masih diam,, Kalau begitu matilah dengan perlahan." ucap dingin Evan sebelum pisau tumpul ditangannya dibuat untuk merobek lapisan demi lapisan leher orang itu tanpa membuatnya langsung mati. Dilihatnya wajah orang itu yang tersiksa dengan dingin tapi sama sekali tak menghentikan aksinya itu. Hingga akhirnya orang itu mati dengan kepalanya yang dibuat menggantung ditubuhnya.
Evan berbalik pergi dari ruangan itu.
"tikus sialan itu.."
Setelah sampai di apartemen, Evan segera membersihkan diri dan tidur.
###
"Maafkan aku, Evan."
Tuk
"tidak, tidak,, tolong bangun..."
"tolong bangun,, jangan tinggalkan aku!"
Evan terbangun dengan nafas tersengal-sengal, Evan memegangi kepalanya yang berdenyut. Lagi-lagi mimpi itu, selama sebulan ini Evan selalu bermimpi aneh, mimpi itu selalu berakhir dengan kematian seorang gadis yang anehnya lagi selalu Evan berakhir tidak mengingat wajah gadis dimimpinya.
"siapa gadis itu? Kenapa aku merasa familiar dengannya." lirihnya serak dan rendah.
Evan melirik jam di atas nakas dan segera beranjak menuju kamar mandi.
###
Setelah mimpi itu, Mood Evan jadi hancur. Dia segera menuju sekolah tapi saat akan memasuki gedung sekolah, Evan melihat gadis itu, Meiza sedang berpelukan dengan pria lain. Kedua tangan Evan mengepal. Tak ingin kelepasan Evan beranjak menuju kelasnya.
Suasana kelas menjadi hening saat Evan masuk dengan aura dinginnya yang menusuk. Dan semakin dingin saat netra Evan sempat melirik kehadiran Meiza.
Bahkan saat Meiza menyapanya, Evan hanya diam tanpa membalas. Pikirannya dipenuhi dengan pria yang tadi memeluk Eza-nya. siapa pria itu dan ada hubungan apa pria itu dengan Eza? Apakah kekasih? Rasanya Evan ingin membunuhnya.
###
Mood Evan semakin hancur kala melihat pria yang tadi sempat memeluk Meiza memasuki kelas dan menghampiri Meiza.
Melihat itu membuat Evan semakin ingin membunuh, dengan segera Evan berdiri beranjak dari bangkunya menuju ruangan khusus. Dia mengutak-atik laptop mencari identitas pria tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped by The Psycho Protagonist
RandomStatus Hiatus dah di cabut nih,, Cerita ini asli karangan gue sendiri, jadi jangan sampe gue liat plagiat cerita ini oke😊 _______________ Kintania Sergav, dia meninggal karena kecelakaan dan setelah itu, dia bertransmigrasi ke dalam raga Meizara Ti...