24

11.7K 1.4K 28
                                    

Happy Reading
_______________

"Hoam.... "

Meiza menyusuri koridor yang sepi karena pelajaran tengah berlangsung, tujuannya adalah toilet.

Karena lelah dan kantuk akhirnya Meiza ijin untuk mencuci mukanya.

"perasaan letak toilet jauh amat dah, Hoam..."

"...... nya....... ka....... ta.... "

Langkah Meiza terhenti kala mendengar suara seseorang tak jauh dari sana.

Dengan pelan Meiza mendekati sumber suara tersebut. Dan menajamkan indra pendengarannya.

Di balik tembok terdapat suara dua siswi tengah berbincang, dahi Meiza berkerut mendengar ucapan mereka.

"dengarkan aku, kamu harus merebut Evan kembali, dari awal Evan itu hanya takdirmu. Apa kamu mau milikmu di ambil orang lain? Meiza itu orang yang jahat, bagaimana bisa dia mengambil milikmu dengan teganya... " ucap seorang gadis.

"kamu benar, via harus merebutnya kembali. Evan itu hanya milik via. Via bakal bikin orang jahat itu menderita karena merebut Evan dari via." ucapan marah dari suara berbeda terdengar.

"ya,, itu benar via~" kembali lagi suara gadis yang tadi.

"Indah bakal bantuin via kan?"

"tentu saja, via. Kan aku temanmu. Kalo begitu ayo kita kembali."

"..."

"..."

Setelah hening, Meiza yang tadinya berjongkok akhirnya berdiri dan berjalan santai melanjutkan perjalanan menuju toilet.

'tadi itu suaranya Lovia kan? Lalu suara lainnya, sepertinya gue pernah denger deh... Tapi dimana? Pokoknya mulai sekarang gue harus hati-hati, siapa tau mereka berbuat hal-hal nekat.' pikirnya sambil menghela nafas.

'ah, ngomong-ngomong,, mereka bodoh apa gimana sih.. Bicarain hal kayak gitu di tempat terbuka. Ck, inilah kalo bodoh masih dipelihara.'

Meiza melangkah kembali ke arah kelas, rasanya kantuknya menghilang setelah mendengar percakapan tadi.

###

Kantin

"Leon~" teriakan melengking dari pemuda yang menggunakan headband berwarna merah dari arah utara kantin membuat Meiza mau tak mau ikut mendongak.

Saat ini Meiza, Isna, dan Leonel sedang asik makan makanannya. Tadinya Evan bersama Meiza tapi tiba-tiba ada hal yang mendesak membuat Evan dengan berat hati pergi. Sedangkan Meiza ke kantin bersama Isna dan disusul Leonel.

Pemuda yang tadi memanggil Leon segera merangkul akrab Leon. "ternyata lo ada disini.. Gue cariin kemana-mana juga."

Leon hanya memutar mata malas dan kembali memakan makanannya. "berisik."

Meiza menatap Leonel dan pemuda itu bergantian. "siapa dia, El?"

Mendengar pertanyaan Meiza, pemuda tadi berbalik memandang Meiza dan segera matanya berbinar senang.

Pemuda tersebut mengulurkan tangannya ke arah Meiza dan dengan ceria berkata, "Hai Meiza! Kenalin gue Tio, te-"

Belum selesai berkata, ucapan pemuda tersebut dipotong Leonel dengan ketus, "orang nggak penting."

Trapped by The Psycho ProtagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang