32

4K 491 27
                                    

Happy Reading

.
.
.

Clang

Suara rantai yang bergerak memenuhi ruangan luas tersebut. Sedangkan seseorang dengan rantai di tangan dan kakinya hanya menguap acuh.

'Ngantuk banget sumpah.' batinnya dalam hati.

Orang itu tidak lain adalah Meiza yang tengah bosan, perlu di ingat ketika Meiza mengalami kebosanan pasti dia akan mengantuk berat.

Kelopak matanya susah diajak kerja sama, bagaimana caranya agar dia tidak mengantuk, apa dia tidur saja ya?

Karena keinget kata tidur, Meiza jadi mikir definisi tidur itu gimana? Menutup kelopak mata atau memberhentikan sistem kerja otak? Kalau hanya menutup kelopak mata, mata kita masih bisa melihat ya walaupun hanya kegelapan. Terus kadang-kadang mata masih muter-muter dalam kelopakkan? Tau ah.

Kenapa dia memikirkan hal random, sepertinya otaknya mulai bermasalah. Jadi, apa yang harus ia lakukan?

Cklek

Suara pintu yang dibuka menyadarkan Meiza dari pikiran randomnya.

Mata onyx nya melirik seseorang yang berjalan memasuki ruang itu dengan membawa nampan berisikan makanan?

Itu adalah seorang gadis muda yang lugu, mungkin satu dua tahun lebih muda darinya. Jika dilihat dengan teliti, nampak rona merah menghiasi pipinya yang terdapat bintik-bintik hitam itu. Pandangan matanya seperti tengah menanti sesuatu yang spesial baginya. Seperti seseorang yang tengah jatuh cinta.

Meiza mengangkat alis menyelidik, ada yang aneh dengan gadis itu. Setelah meletakkan nampan, gadis itu berbalik keluar ruangan tanpa melihat Meiza sedikitpun. Lah dikira dia ini makhluk gaib apa, tidak dianggap dianya bahkan berkontak mata saja tidak.

Bodo amatlah, mending ia isi perut dulu. Kalo dikasih makanan kan harus dimakan nggak boleh di buang,tidak baik. Dan juga, isi energi dulu sebelum pergi berperang itulah mottonya.

Setelah makan, Meiza kembali berpikir.

"Bentar deh, keknya gue punya jepitan dibelakang rambut gue deh." Gumamnya setelah ingat sesuatu.

Diraihnya rambut hitam panjangnya yang terikat pony tail itu dengan susah payah. Sungguh susah karena rantai ditangannya jadi Meiza harus menunduk.

Karena terlalu ribet ngambilnya, pony tail yang semula baik-baik saja menjadi berantakan dan berakhir rambutnya terurai.

"Ck, ini kenapa jadi gini dah rambut gue, mau ngambil ini barang kecil aja ribet banget." Di jarinya sekarang terdapat jepitan kecil.

"Moga aja bisa."

Dengan fokusnya, Meiza mulai mengotak atik borgol di pergelangan tangannya. Rasanya otaknya jadi panas karena kinerja berlebihan.

Ctak

Sekitar 20 menit borgol di tangan kirinya akhirnya terlepas membuat Meiza hampir memekik senang, tapi setelah melihat tangan kanan, kaki kiri, kaki kanan, lalu gembok sangkar? Wajah Meiza seketika pias.

"Anjir, gini banget hidup gue ಥ‿ಥ"

Setelah beberapa saat meratapi keadaan, Meiza kembali semangat untuk kembali membuka borgol. Tidak boleh patah semangat, dicoba dulu. 'Semangat diriku'

Waktunya hanya sampai makan malam, atau malah lebih sedikit. Pokoknya Meiza tidak boleh buang-buang waktu, kalo bisa pembukaan borgol harus dipercepat.

Tangannya dengan lincah bergerak mengotak-atik borgol ditangan satunya, agak sedikit sulit karena harus memakai tangan kirinya. Keringat meluncur membasahi dahinya lalu turun menuju pipi lalu dagu dan akhirnya menetes. Bahkan tangan dan kakinya pun ikut lecet, Meiza tak peduli yang terpenting terlepas dulu.

Trapped by The Psycho ProtagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang