7

26.1K 2.7K 193
                                    

Pa kabar guys, gue up nih! Lagi mood baik soalnya...

Jadi jangan lupa votment ya, kalo nggak nanti tak gigit👻👻

Selamat Membaca

.
.
.

"ketika gue lewat acara nikahan, jantung gue berdebar kencang. Apa ini yang dinamakan cinta? Oh, salah. Ternyata karena suara bass speaker volume besar." - Kintan.

.
.
.

Saat ini Meiza sedang dilanda kebingungan,  karena tugas kelompok dia harus mencari buku untuk bahan tugasnya di perpustakaan.

Masalahnya dia sekelompok dengan Evan, perasaan dia selalu berurusan sama Evan dimanapun. Meiza tidak habis pikir.

Meiza melirik rak-rak tinggi yang berada dibarisan kedua dari pintu perpustakaan. Dia mencari buku yang di perlukan untuk tugas kelompok biologinya.

Tadinya Meiza ke perpustakaan bersama Evan, setelah sampai mereka berpencar.

Mata Meiza berbinar saat buku yang dicarinya terletak di rak atas bagian kirinya. Tangan kanannya mulai menggapai, tapi ternyata tidak sampai.

Meiza menggerutu, "perasaan tinggi badan gue tinggi deh, tapi kok masih nggak sampek sih. Apa mending gue pinjem tangga ya? Okelah, ayo kita tanya petugas perpustakaan dimana tangganya."

Bugh

Saat akan berbalik, Tubuhnya terbentur sesuatu yang keras, sedangkan dikeningnya menempel benda yang strukturnya kenyal dan lembut tapi dingin. Entahlah itu apa? Kalian tau nggak apa itu?

Karena benturan tiba-tiba, tubuh Meiza oleng sedikit ke belakang membuatnya mau tidak mau pasrah kalo terjatuh.

Tapi sebuah tangan melingkari pinggangnya membuatnya tak jadi jatuh.

Meiza yang tadinya melihat ke arah lantai sontak mendongak dan terlihatlah wajah yang sangat tampan sedang menatap ke arahnya.

"Evan.." lirih Meiza.

"udah ketemu Eza?" tanya Evan dengan nafas berbau mint yang menerpa wajah cantik Meiza, Meiza berkedip linglung.

Wajahnya dan wajah Evan sangat dekat, apalagi tangan Evan yang masih melingkari pinggang Meiza, membuatnya bergerak tak nyaman.

"itu... Bukunya ada di atas sana." jawab gugup Meiza dengan tangan yang menunjuk tempat buku yang tadinya ingin diambil.

Evan melirik tempat yang ditunjuk Meiza, sebelum suara Meiza terdengar lagi. "Eza? Apa kau tadi memanggilku Eza."

Evan kembali menatap Meiza, kali ini dengan intens. tangannya melepas pinggang Meiza, Sedangkan Meiza sendiri bernafas lega dan kembali menatap manik darah milik Evan.

Trapped by The Psycho ProtagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang