Bab 21

819 95 13
                                    

Taehyung tengah melamun di sambil memandang luar kelas. Ia kini tengah mengawasi mahasiswa ujian. Apalagi yang akan ia lakukan?

Total empat bulan lebih ia tak pernah mendengar kabar Seokjin, sama sekali. Jangan tanya bagaimana rasanya, Taehyung tak pernah merasakan patah hati sekaligus kebingungan seperti ini. Ia sama sekali tak bisa melacak Seokjin.

Ia tak pernah menyangka bisa memiliki kisah cinta sebegini rumitnya. Dari awal ia tau bahwa ini salah, tapi daya tarik Seokjin mengalahkan segalanya. Ia benar jatuh cinta. Bahkan sudah berjalan berbulan-bulan tanpa kepastian namun api cintanya sama sekali belum padam.

Tanpa sadar ada beberapa orang yang turut memandangi pria tampan itu, mereka adalah mahasiswa yang sedang curi-curi pandang.

Bohong kalau mereka bilang tak ada yang berubah dari dosen kesayangan mereka. Semenjak kepergian Seokjin saem yang mencurigakan Taehyung saem seolah ikut menyendu. Ia terlihat jauh lebih dingin dan jarang bercanda.

Sebenarnya banyak spekulasi yang beredar tapi mereka juga tak benar-benar tahu kepastiannya. Bahkan Jungkook, si mahasiswa abadi yang digadang-gadang menjadi saksi kunci sama sekali tak mau membuka suaranya. Semua bagaikan misteri.

Taehyung kembali menatap tajam mahasiswanya dan mereka langsung kembali menatap lembar jawabnya. Iapun merasakan getaran dari dalam sakunya dengan penelepon nomor tak dikenal.

"Halo apakah benar ini nomor Kim Taehyung?"

"Bisakah kau ke rumah sakit sekarang?"

...

Kandungan Seokjin sudah terlihat membesar, walaupun awal kehamilannya begitu menyiksa kini calon anaknya sedang tumbuh dengan sehat di dalam sana.

Ia kini menjadi salah satu guru di sekolah milik keluarga Yoongi. Kesibukan ini benar-benar membuat mental Seokjin membaik walaupun kadang melelahkan.

Hari ini ia sebenarnya ia merasa kurang sehat karena malam sebelumnya Soobin rewel dan baru membaik tadi pagi. Ia kurang tidur namun tetap melaksanakan jadwalnya dengan baik.

Seokjin merasa perutnya sedikit sakit sehabis berdiri terlalu lama karena mengajar, maka dari itu pada jam istirahat ia bergegas pergi ke ruangannya. Di dalam perjalanan ia harus melewati lapangan bola yang diisi oleh anak-anak yang sedang bermain bola.

"bukk"

Saat berjalan dengan santai ia tiba-tiba merasakan sakit luar biasa. Ia melihat bola itu sudah ada di bawah kakinya setelah sebelumnya menghantam telak perutnya.

Semuanya menjadi gelap.

...

Taehyung berkendara secepat yang ia bisa, namun jarak Seoul dan Daegu memang tak secepat yang kalian bayangkan. Ia langsung berpesan pada ketua kelas untuk mengumpulkan lembar jawab di mejanya usai menyelesaikan ujian. Persetan mereka mau bekerja kelompok atau apapun, tak profesional memang, tapi ia sama sekali tak peduli. 

Ia merasakan jantungnya berdetak sangat kencang, ia tak pernah seberharap ini sebelumnya. Ia sangat bahagia namun juga ketakutan, ia sangat takut kalau semua ini hanya bagian dari mimpinya yang tak terwujud. 

Hingga ia melihat seseorang yang ada di mimpinya ada di sana. Tengah tertidur dengan damai. 

Ia langsung memegang tangan pucat itu dengan erat. Ia nyata, bahkan Taehyung bisa merasakan tangan itu ada di dalam genggamannya. 

Perasaannya membuncah, ia tanpa sadar matanya memburam. 

Ia menemukan Seokjin, pemilik hatinya. 

Morning Dew (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang