"Namjoon"
"Taehyung"
Kedua lelaki dewasa itu saling berpelukan dan menepuk pundak satu sama lain begitu bertemu di Pub bergaya Eropa, yang lumayan terkenal di Seoul
"kau ini ya dari dulu, aku lebih tua darimu dongsaeng" ujar Namjoon.
"saat kau menjadi mahasiswa bisnis yang miskin kau tidak pernah membicarakan masalah umur, sekarang lihatlah" bantah Taehyung.
"hahaha aku bercanda" ujar Namjoon sembari tertawa lepas. Adik tingkatnya ini masih sama bersinarnya semenjak mereka pertama kali bertemu di asrama kampus.
Keduanya berhasil masuk di Seoul National University dan memilih asrama kampus sebagai tempat mereka tinggal. Taehyung baru masuk semester awal sedangkan Namjoon sudah dalam proses skripsi.
Senggangnya waktu mahasiswa tua dan mahasiswa baru ini mejadikann mereka sangat dekat bahkan Namjoon sudah menganggap Taehyung sebagai adiknya sendiri.
Ia paham betul kelakuan Taehyung yang sembrono namun ia juga sadar akan sifat Taehyung yang sangat peka dan cerdas sehingga ia selalu menjadi kebanggaan Fakultas Ilmu Sosial, tempatnya menimba ilmu.
Taehyung menyunggingkan senyum kotak khasnya, "Sunbaenim apa kabar?" ujarnya sembari mengejek.
Namjoon tertawa lagi mendengar Taehyung yang seperti itu, yah Taehyung tetaplah Taehyung mau bagaimana lagi.
Keduanya saling bercanda dan bercerita mengenai masa lalu mereka sebagai dua pemuda yang konyol.
"jadi jelaskan kepadaku kenapa kau pergi menghilang begitu saja ke Amerika, bahkan kau tak hadir di pernikahanku"
"ada beberapa masalah Hyung, aku harus pergi untuk mengurusnya. Maafkan aku" ujar Taehyung yang memang merasa bersalah.
Namjoon hanya mengangguk maklum, bagaimanapun ia akan selalu memaafkam adiknya ini.
"jadi bagaimana hidupmu Dongsaeng? Ceritakanlah pada Hyung ini"
"aku baik, karierku cerah hahaahah. Cuma aku masih sendiri, banyak wanita atau sub yang mendekat tapi ya semuanya aneh"
Namjoon hanya tertawa mendengarkan Taehyung. Di umurnya yang sekarang ia masih sama kekanakkannya, sedangkan Namjoon di umur yang sama sudah melepas masa lajangnya.
Saat Taehyung masih berfikir tentang wanita, Namjoon sudah mau mati memikirkan perusahaan yang sedang ia bangun untuk kehidupannya yang lebih baik bersama keluarga kecilnya.
"ceritakan aku tentang kehidupan pernikahanmu Hyungnim, aku harus belajar"
"ku kira kau tidak akan menikah" ujar Namjoon mengejek Taehyung.
"ya kan siapa yang tahu Namjoon"
"oke baiklah. Aku menikah dengan pria yang sangat cantik, ia menawan semua apa yang aku miliki. Kini istriku telah memberi aku putra yang mirip sepertiku. Yah aku sangat mencintainya, aku ingin selalu membentuk senyuman di wajahnya-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Morning Dew (END)
FanficSemurni embun pagi, cinta tak pernah bersalah. Hanya manusia yang keliru menggunakannya. .. Seokjin seorang dewasa yang terkungkung dalam permainan cinta disekelilingnya, Haruskah ia bertahan? Haruskah ia pergi? Akankah ia memilih jalan yang ter...