Bab 6

1.5K 134 10
                                    

Tehyung yang awalnya terkaget kemudian menyeringai kecil, ia tidak menyangka Seokjin menyerahkan tubuhnya secepat ini. Semenjak ciuman itu, Taehyung yang awalnya masih bergelut dengan nuraninya sendiri seolah diyakinkan untuk berani mencintai Seokjin, yang statusnya jelas sebagai istri orang. 

 Ia paham bahwa Seokjin sedang dalam kondisi terpuruknya. Maka ia datang sebagai orang baik yang menawarkan pertolongan, tak menyangka perbuatannya itu berbuah sangat manis dalam waktu yang singkat. 

Di sisi lain Seokjin yang merasa tak kunjung mendapat jawaban mulai merasa malu, ia mulai melepaskan pegangannya pada Taehyung dan ingin segera kabur dari situasi itu. 

"kau mau kemana?" ujar Taehyung dengan intonasi berat yang membuat Seokjin bergetar.

"perlu kau tahu sayang, sekalinya kau menyerahkan diri maka kau tidak bisa lari"

Taehyung langsung meraup bibir tebal Seokjin dengan terburu seolah kenikmatan itu akan hilang apabila ia tidak bergegas. Tangannya dengan lihai membuka kancing kemeja yang dipakai Seokjin hingga kulit mulus itu terpampang nyata. 

Ia bisa mendengarkan desahan tertahan ketika tangan besarnya bermain dengan dada Seokjin yang menggairahkan. 

Dengan gerakan seringan kapas Taehyung membelai-belai punggung Seokjin dan berakhir dengan meremas pantatnya kuat. 

"ngghh nghh stophh"

Seokjin memukul-mukul pundak Taehyung karena nafasnya yang sudah habis. Selanjutnya ia merasakan benda lunak itu menjilati daun dan lubang telinganya dengan intens bersamaan dengan tangan besar yang senantiasa memelintir dan menarik putingnya dengan keras. 

Dirangsang secara intens membuat Seokjin merasakan lemas di lututnya, sebelum terjatuh Taehyung berhasil menahan pinggang itu erat dan mereka berciuman kembali. Kini keduanya jatuh terduduk di lantai dengan lidah yang saling bertaut.  

Seokjin tidak memperdulikan pantatnya yang kedinginan karena menyentuh lantai yang dingin, kini ia terfokus dengan mulut Taehyung yang sedang menyusu di puting kanannya dan memainkan jari puting satunya.

"ah Taehyung aakhh akhh" 

"dadamu gemukmu sangat menggoda Seokjin, lihatlah puting-puting montok ini" ujarnya sambil memelintir keras keduanya. Ucapan kotor itu hanya dibalas lenguhan keras dari Seokjin, kini dadanya terasa berat dan bengkak karena rangsangan Taehyung yang tanpa henti. 

"Taehyung tolong jangan tinggalkan tanda apapun, kumohon" 

Seokjin memohon tepat saat ia merasakan struktur gigi Taehyung di pundaknya bersiap untuk memberikan buah tangan dari pergumulan mereka. 

"takut ketahuan suamimu, eh?"

Taehyung melepaskan kemeja yang tak berarti itu dan menidurkan Seokjin di lantai, ia pun mengurung Seokjin dengan tubuhnya yang besar. Taehyung kembali menyusu sembari tangannya merambah ke bagian selatan Seokjin ia memijat kejantanan mungil Seokjin yang sudah ereksi. 

"aku suka tubuhmu Seokjin, sangat sensitif seperti perawan"

Ia berlutut di antara kedua kaki Seokjin ia dan melebarkan paha kedua paha indahnya, kini ia sudah genap melihat Seokjin secara keseluruhan. Lubang berkedut itu terlihat menggiurkan sangat mengundang Taehyung untuk sekadar berkunjung dan menghangatkan kesejatiannya. 

"Taehyung hngg akh akhh" Seokjin langsung mendesah heboh ketika ia merasakan benda lunak itu menyapa lubangnya. Jujur ia sangat malu karena ini kali pertama ada orang lain yang mengobrak abrik tubuhnya selain Namjoon. Perasaan dalam dirinya sekarang campur aduk antara senang, sedih, tertantang, malu, juga bersalah namun segala rasa itu seolah tersapu oleh perasaan nikmat yang diberikan Taehyung untuknya. Kini ia hanya bisa pasrah sambil mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi seolah meminta lebih. 

Morning Dew (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang