Bab 4

1.5K 152 10
                                    

Taehyung masih memeluk Seokjin erat hingga pukulan-pukulan itu perlahan terhenti, ia mengabaikan bajunya yang berantakan dan basah karena menenangkan teman seruangannya.

Taehyung kemudian melepaskan pelukan itu dan menatap Seokjn lamat-lamat. 

'Kenapa bisa ada orang yang menyakiti manusia seindah ini?'

Taehyung selanjutnya menangkup wajah Seokjin dan menghapus sisa-sisa air mata yang ada di sana. 

"Seokjin, ini sudah hampir malam, aku tidak akan membiarkanmu menyetir dalam keadaan seperti ini.  Mobilmu ditinggal disini saja." 

Seokjin yang terlihat masih lemas hanya bisa mengangguk-angguk. Taehyung dengan sigap membopongnya ke arah wastafel dan membantunya membasuh wajah juga memberinya minuman agar temannya itu tidak pusing karena dehidrasi. 

Melihat Seokjin yang sangat penurut tidak seperti biasanya membuat Taehyung merasa bersimpati, Seokjin yang ia kenal merupakan orang yang lurus dan tidak segan untuk mengingatkan dan membetulkan apa yang ia rasa salah. Prinsipnya itu kadang membuat orang lain salah arti dan menilai Seokjin adalah seorang yang galak dan memiliki harga diri tinggi. 

"hei wajahmu bengkak semua tapi kok masih cantik ya"

Seokjin hanya mendecih kecil mendengar banyolan Taehyung, tapi setidaknya ada senyum kecil yang hadir kembali di wajah cantiknya. 

Taehyung kembali tertawa dan kembali membawa tubuh itu kepelukannya. 

"Nah cantik, sekarang kita pulang ya? ayo bereskan barang."

Seokjin melepaskan pelukan itu dan mulai memunguti barang-barangnya. Ia pun meraih handphonenya yang tergeletak malas di meja kerja. 

"Taehyung jemput Soobin dulu ya? dia ada di rumah pengasuhnya. Ayahnya ternyata sudah mengabariku" ujar Seokjin sambil memandangi Hpnya 

"suamimu? apakah dia mencarimu?" pertanyaan itu dijawab anggukan kepala oleh Seokjin.

"kau sudah mengabari belum daritadi kau ada di kampus?" 

Seokjin menggeleng pelan "biarlah, toh dia juga tak peduli" 

Taehyung sekilas melirik HP Seokjin dan menemui 99 misscal dari kontak bernama 

'Ayah Soobin' 

"99 misscall itu kau anggap tidak peduli? kabari dia Seokjin bagaimanapun ia memiliki hak terhadapmu" 

Taehyung pun berjalan ke luar ruangan meninggalkan Seokjin yang sedang menghubungi suaminya. Pandangannya tertuju pada sisa-sisa air hujan yang turun denga malas dari langit bergabung dengan teman-temannya yang sudah lebih dahulu hadir ke bumi. 

"ayo Taehyung" 

"ayo" 

... 

Namjoon sedari tadi menghadiri meeting dengan pikiran yang bercabang. Baru kali ini Seokjin menghilang sampai lupa terhadap Soobin.

Hampir tiga jam ia mengikuti rapat perhatian tidak luput dari handphone yang ada di tangan, menunggu Seokjin untuk sekadar mengangkat teleponnya.

Nampaknya keberuntungan masih berpihak pada Namjoon, setelah rapat usai ia menerima telepon dari Seokjin. 

"Namjoon"

"Seokjin sayang, kamu kemana saja?" ujar Namjoon panik

"maafkan aku Namjoon mendadak aku dipanggil dekan dan perlu mengurus satu dua hal. Maafkan aku tidak sempat mengabari" ujar Seokjin berusaha terdengar biasa saja. 

Morning Dew (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang