Bab 9

1.1K 127 24
                                    

Taehyung memandang gemas orang yang sedang ada di sampingnya itu, Seokjin yang khawatir berlebihan karena mereka telat pulang ke kampus. Matanya terlihat gelisah dan bibirnya terlihat mengerucut lucu,

ayolah hanya lima belas menit. 

"kita hanya telat sebentar Seokjin, tidak usah terlalu tegang" 

"kau ini harus menjadi teladan yang baik Taehyung" 

"ya bilang saja kena macet Seokjin sayang" 

"huh dasar pembohong ulung" 

"lalu kau akan bicara apa kalo tidak bohong?' maaf anak-anak saya tadi ditiduri Pak Taehyung dulu jadinya saya telat' hahahahah" tawa Taehyung geli  sedangkan Seokjin sedang memukul lengan Taehyung bekali-kali. 

Pukulan itu sama sekali tak berarti untuk Taehyung, setidaknya pukulan itu bisa mengembalikan mood kacau Seokjin. Bagaimanapun ia turut menambah carut marut dalam pikiran kekasihnya itu. 

Mereka akhirnya sampai, keduanya kini bergegas ke kantor mereka berdua untuk mengambil buku dan alat pengajaran lainnya. 

"Kim Namjoon?" ujar Taehyung tepat di depan pintu ruangannya dan Seokjin. 

"Kim Taehyung? loh kau dosen di sini? aku kira dosen di kampus kita dulu" 

"Makanya jangan berspekulasi macam-macam Namjoon. Tapi aku senang melihatmu di sini Hyung, ada apa kemari?" sapa Taehyung terkejut namun juga senang melihat seseorang yang sudah ia anggap sebagai kakaknya itu ada di hadapannya. 

"itu, mau bertemu istriku" ujar Namjoon sambil mengarahkan matanya ke arah belakang Taehyung.

"oh ya? siapa?" 

"ini istriku-" ujarnya sambil menuju ke arah belakang Taehyung, menghampiri Seokjin. 

"Kim Seokjin" ujar Namjoon sambil merangkul pinggang Seokjin erat seolah menegaskan kalau Seokjin adalah miliknya. 

Kim Taehyung seketika membatu, ia sulit mencerna apa yang Namjoon katakan barusan. 

Seokjin dan Namjoon?

"SNU? wah kau sealmamater dengan suamiku" - ujar Seokjin saat mereka berdansa

"suamiku pengusaha Taehyung, ia sangat mencintai pekerjaannya"- ujar Seokjin beberapa waku yang lalu 

"Kini istriku telah memberi aku putra yang mirip sepertiku."- ujar Namjoon di bar. 

"Mom Mom lihat itu Dad" ujar Soobin sambil menunjuk satu figur yang sangat familiar bagi Taehyung. 

"Siapa sih namanya? Aku lupa" tanyanya waktu itu pada Namjoon. 

"oh ya? siapa namanya?" tanyanya waktu itu pada Seokjin 

Namun Taehyung selalu berakhir tidak mendapatkan jawaban dari keduanya.

Kenapa dunia sesempit itu?"

Kenapa harus Hyungnya sendiri? 

Kini Taehyung paham kenapa figur itu tampak tak asing baginya, ia kini paham kenapa kadang ia merasa mengenal suami Seokjin dari curhatan-curhatan Seokin padanya. 

Tuhan jangan bercanda, ini sangat tidak lucu 

"Taehyung?" 

"iya hyung?" ujar Taehyung begitu tersadar dari pikirannya. 

"-oh jadi orangnya, yang kau nikahi saat aku ada di Amerika itu?" ujar Taehyung menatap Seokjin namun yang ditatap hanya menunduk tak berani membalas tatapan matanya. Tidak mau menatap tatapan hancur yang Taehyung layangkan padanya. 

Morning Dew (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang