Bab 5

1.5K 141 15
                                    

Seokjin turun dari mobi Taehyung dengan menggandeng Soobin yang baru bangun tidur, di bibirnya terdapat senyuman kecil yang mampu mengangkat pipi-pipinya. Hey, Seokjin tahu betul apa yang akan Taehyung lakukan. Ia juga sadar posisinya saat ini adalah istri orang akan tetapi kenapa perasaannya malah bergetar? 

Perasaan itu dilengkapi dengan perasaan lain yang menantang rasanya persis seperti saat ia melakukan pelanggaran saat sekolah dulu, tapi kali ini rasanya menyenangkan.

Mendebarkan, ia harus mencobanya.

"Soobin, ada barang Mommy yang ketinggalan. Sebentar ya" 

Seokjin kembali membuka pintu mobil Taehyung dan memegang wajah terkejut itu erat.

"Seokjin ada ap- hmmp"

Belum selesai pertanyaan Taehyung tanpa ragu Seokjin memajukan bibirnya tepat di bibir pria itu. 

"Gomawo" 

Seokjin langsung keluar dari mobil dengan perasaan yang menggebu, dirinya berlari segera menghampiri Soobin segera membawa anak itu masuk. 

Taehyung? ia masih terpana. 

 Namun tak lama kemudian kekagetannya digantikan dengan seringaian kecil yang menakutkan. Ia masih menatap punggung ibu beranak itu dengan saksama, tatapannya persis seperti pemburu yang mengintai mangsanya. 

... 

Setelah kejadian penciuman itu, secara mengagetkan Taehyung tidak bersikap canggung. Ia bertingkah seperti biasa dan tidak pernah membahas kejadian malam itu. 

Bahkan Seokjin sampai berpikiran apakah ia sudah tidak bisa menggetarkan hati pria lagi? 

Namun Seokjin lama-kelamaan mengabaikan pemikiran itu karena nyatanya sekarang mereka sangat dekat, Seokjin kini tidak canggung lagi ketika  meminta tolong kepada Taehyung dan keduanya menjadi teman mengobrol yang cocok. Mengejutkan bagi Seokjin bahwa ada sisi-sisi lain yang belum pernah ia lihat dari Taehyung, seperti sifatnya yang ternyata sangat dewasa dan tenang dalam menghadapi masalah. Taehyung sama sekali tidak gegabah juga tidak gampang marah sangat terbalik dengan sifatnya yang kadang suka lepas kendali. 

Kini mereka memiliki kebiasaan baru, mendekati jam akhir Seokjin dan Taehyung akan sesegera mungkin menyelesaikan urusan mereka dan setelahnya mereka akan mengobrolkan apa saja di ruangan mereka dengan minuman hangat di tangan. Bahkan tak jarang Taehyung menunggu Seokjin di depan kelas terakhirnya, diam-diam memberi kode pada Seokjin agar tidak lupa waktu. Ketika keduanya tidak bisa bertemu seperti biasa mereka akan saling mengabari agar keduanya tidak saling menunggu. 

Kini Taehyung ada di aula mahasiswa yang ada di bagian barat kampus karena Seokjin sedang diundang menjadi pembicara di sana. Seokjin mengabari Taehyung meminta dijemput di sana karena jaraknya yang cukup jauh dengan Fakultas Ilmu  Sosial tempat mereka mengajar.

Tak lama kemudian orang yang ditunggunya keluar dari aula dan dari kejauhan ia melihat Seokjin sedang mengobrol dengan beberapa mahasiswa. Setelah menyadari kehadiran Taehyung, ia segera berjalan mendekat. 

"sudah lama?" 

"tidak. Ayo" 

keduanya berjalan ke arah belakang gedung dimana terdapat hutan kampus yang katanya angker. Namun hutan itu jga salah satu jalan pintas terdekat menuju ke bagian Fakultas mereka.

"kenapa kita kesini? mana mobilmu?" 

"ya pulang lah. Mobilku di fakultas" 

"aku memintamu menjemput karena jarak fakultas dan aula ini yang jauh kau malah menjemputku dengan jalan kaki. Kau kira aku takut jalan sendiri? Aku capek Taehyung hih, mana akan hujan juga Taehyuuuung" omel  Seokjin kesal 

Morning Dew (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang