Habibi || 17

7.6K 668 16
                                    

• Seblum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah seblah kiri harap hargai karya saya.

• Seblum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah seblah kiri harap hargai karya saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading😠💗




"Lho? Mau kemana lagi bang? " tanya reyhan heran.

"Mau kerumah makan, bah." sahut farhan sambil mengurai lengan baju nya yang tergulung.

"Istirahat dulu aja bang, takut nanti kecapean." ujar reyhan sedikit khawatir dengan farhan.

"iya bah. Tapi abang mau kesitu dulu sebentar, ada yang ketinggalan disitu, sama ngontrol sebentar. Habis itu langsung pulang kok." ujar farhan.

"Tapi inget, langsung pulang!"

"Iyaa, abahh."

"Oh iya bang. Waktu itukan abah ada bilang ke kamu, kalo abah sama umma mau beliin kamu sama maira rumah, gitu kan? Nah kamu mau yang kayak gimana?" tanya reyhan yang ikut berjalan di samping farhan. Hingga keduanya sampai di ruang keluarga dan duduk.

"Eh gausah bah. Aku bisa beli sendiri kok," ujar farhan. Cowok itu nampak kasian tak enak dengan kedua orang tuanya yang selalu saja ia repotkan karna nya.

"Gabisa gitu, ini juga uangnya bukan 100% dari abah," ucap reyhan, membuat farhan menoleh kaget pada pria itu dengan mata yang sedikit terbelalak. "Terus siapa bah?" tanya farhan.

"Farid sama hamidah." ujar reyhan memberi tahu membuat farhan mengusap kepalanya.

"Tuhh, kan! Aku ini gimana sih, masa rumah aja di beli'in. Nggak usah deh bah, aku bisa beli sendiri." cowok itu terlihat sangat tidak suka jika dia selalu di perlakukan seperti ini. Membuatnya merasa menjadi orang yang tak bisa di andalkan jika selalu dibantu seperti ini.

"Lah? Emang begitu bang. Orang tua nya yang harus kasih rumah ke anaknya. Emang harus gitu kok!" balas reyhan dengan membantah.

"Jadi, kamu tenang aja. Nggak perlu mikirin uangnya. Rumah kaya gimana mau nya, biar abah suruh pegawai abah buat nyari," ucap reyhan serius.

"Abah, ini beneran?" tanya farhan tak percaya. Bagaimana mau percaya. Abah nya ini selalu saja memaksa nya. Contohnya seperti sekarang ini, memaksa farhan untuk mau di belikan rumah.

'Beli rumah serasa ngajak buat beli makan saja.' Batin farhan. Cowok itu nampak tak ingin jika semuanya selalu saja kedua orang tuanya yang mengeluarkan uang untuknya. Padahal, dia sanggup saja membeli rumah.

"Astagfirullah, farhan. Ya allah..  Iya beneran lah! allahu akbar," balas reyhan dengan geram. Anak nya yang satu ini memang beda!

"Eheheh, yaudah deh, kalo gitu. Yang kecil aja tapi nya." ujar farhan yang akhirnya setuju.

HABIBITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang