Habibi || 37

5.1K 469 26
                                    

• Sebelum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah sebelah kiri harap hargai karya saya.

• Sebelum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah sebelah kiri harap hargai karya saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading😠💗





•••

Jangan terlalu berlebihan, nanti kamu kecewa.

— Farhan Zuhdi —

•••

"Ibi," panggil maira sambil mendongakkan kepalanya menatap Farhan.

"Hm?"

"Aku mau nanya, tapi kamu jawabnya harus jujur ya?"

Farhan mengangkat kedua belah alisnya berpikir sekejap, kemudian mengangguk. "Oke." Balasnya.

"Jawab nya yang jujur ya? Jangan boong lho!" Ujar maira.

"Iyaa, mau nanya apa?" Tanya farhan sambil mengusap lembut kepala maira yang berada di pangkuannya.

"Ibi sayang nggak sama maira?" Tanya maira.

Farhan menautkan kedua alisnya mendengar pertanyaan maira. "Kenapa nanya gitu?" Tanyanya balik.

"Ih aku nanya sama kamu, kamu nya malah nanya balik!"

Farhan tertawa kecil mendengar perkataan maira yang terdengar kesal. "Kamu nanya nya ada-ada aja," ucap cowok itu menggelengkan kepalanya.

"Ibi sayang kok sama kamu," ungkap Farhan lembut.

Maira terdiam sejenak kemudian mengangguk pelan. "Okee.. terus ibi cinta nggak sama maira?" Tanya maira lagi.

"Hm.. bisa di bilang gitu lah." Sahut farhan enteng. "Kalo di itung-itung, mungkin lima puluh persen cinta ibi, ibi kasih ke kamu," sambungnya lagi.

"Hah? Jadi kamu nggak cinta aku sepenuhnya dong?" Tanya maira dengan nada yang terdengar kecewa.

Farhan menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan maira. "Nggak." Balasnya, membuat maira ingin menangis seketika.

Rasanya maira menyesal telah bertanya hal ini pada farhan. Ia kira cowok itu akan mengungkapkan rasa cinta nya kepadanya dengan kata sedemikian rupa, namun ternyata harapannya pupus.

"Oh.." sahut maira pelan. Ia telah kehilangan mood nya saat ini.

"Sekarang ibi mau nanya balik. Kamu sayang nggak sama ibi?" Tanya farhan lembut.

"Ya." Hanya itu yang maira katakan.

"Cinta nggak?" Tanya farhan pada maira dengan penasaran.

"Ya."

HABIBITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang