Habibi || 21

6.9K 588 14
                                    

• Sebelum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah sebelah kiri harap hargai karya saya.

• Sebelum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah sebelah kiri harap hargai karya saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading😠💗





"Wihh ngeri juga ya han, ehehe." ujar iqbal dengan cengiran di akhirnya.

"Pada ngomongin ape nihh, asik bener." ucap seseorang yang baru saja datang sambil menepuk belakang iqbal.

"Salam dulu," titah iqbal.

"Eh iya, assalamualaikum kawan." ujar wahyu mengucap salam.

"Assalamualaikum!" salam empat orang yang di belakang wahyu yang baru saja sampai, karena di tinggalkan oleh wahyu.

"Waalaikumsalam.." sahut iqbal dan farhan sambil menoleh kepada kelima sahabatnya.

"Udah pada dateng nih, langsung ajalah makan-makan nya. Gue udah laper." ujar iqbal. "Han ruangan nya dimana?" tanya iqbal pada farhan.

"Bentar." sahut farhan lalu berjalan kearah karyawan nya.

"Ji, kamu jagain kasir dulu ya?" ujar farhan kepada keryawannya, — oji.

"Iya, pak." balas oji sambil menganggukkan kepalanya.

Farhan berjalan bersama ke lima sahabatnya menuju ruang VIP yang telah di pesan. Sesampainya di ruangan, semuanya menduduki kursi makan masing-masing yang telah disediakan.

"Kalian mau pesen apa?" tanya abian sesudah mendudukkan bokong nya di kursi. "Eh buku menu nya, mana?" tanya nya.

"Nih, buku menu nya. Liat dulu lah." ujar putra menyerahkan buku menu makanan pada abian.

•••

"Gede bener rumah makan lu, han." ujar wahyu sambil melihat sekeliling.

"Iya, anjir.." ujar putra membenarkan ucapan wahyu.

Farhan tertawa pelan mendengar ucapan wahyu dan putra. Ia rasa, mereka berlebihan. "Alhamdulillah," ujar farhan mengucap syukur.

"Eh, gimana nih, jadi nggak kalian mau lamar cewe kalian?" tanya farhan.

"Gue mau ngumpulin duit dulu han, buat bikin rumah sama buat nikahan." sahut abian dan diangguki oleh puta setuju dengan perkataan cowok itu.

"Kalo lu, gimana dam?" kini wahyu yang bertanya kepada adam.

"Gue putus." ujar adam singkat.

"Hah? Yang bener lu, dam?" ujar putra kaget mendengar perkataan adam.

"Gimana ceritanya dah?"
"Eh, tapi kalo ini privasi gausah diceritain." ujar iqbal sedikit tidak enak karna menanyakan hal kurang mengenakkan seperti ini.

HABIBITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang