• Seblum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah seblah kiri harap hargai karya saya.
Happy reading😠💗
•
•
•
•Waktu sudah menunjukkan jam setengah enam sore. Maira dan aqilla kini sedang berjalan bersama di kriador pesantren untuk menuju ke parkiran.
"Mai, seru nggak punya suami?" tanya aqilla, cewek itu nampak sedang menggoda maira.
"Hm, iya." sahut maira sambil menoleh sekilas pada aqilla.
"Trus, kamu di jemput dong hari ini sama mas suami?!"
"Hah? Nggak," maira menyahut singkat.
"Lah kenapa?"tanya aqilla heran. Dimana-mana yang namanya pengantin baru kemana-mana pasti berdua. Pikir aqilla.
"Aku sama dia nggak tinggal serumah—"
"Hehh, demi apa?!" potong aqilla heboh. "kamu gamau serumah sama dia? Wahh parah kamu mai!" ujar aqilla menuduh maira yang tidak-tidak.
"Dihh, sembarangan!" balas maira tak terima. Cewek itu merenggut kesal karna ucapan nya di potong begitu saja oleh aqilla.
"Lah, terus?"
"Maka nya di dengerin, qilaa! Kamu mah," ujar maira geram. "Ehehe, sori-sori kan kepo, ra." ujar aqilla cengengesan dan mengangkat dua jari nya.
"Kamu tau sendiri kan, aku masih sekolah. Mana udah mau ujian. Dan dia juga sibuk di sana, mesti ngontrol rumah makan nya." ujar maira seadanya.
"Wahhh Ldr ama suami yaa, mai." kekeh aqilla.
"Hm, iya."
"Btw, kamu udah buka kado dari kita belum?!" tanya aqilla semangat. "Kado?" beo maira.
"Ohhh, iya, kado. Belum, lagi males kemaren," ujar maira.
"Males, atau keasikan mesra-mesra an?" tanya aqilla.
"Keduanya,"
"Nahkan! harusnya kamu buka kado dari kita kemaren..." ujar aqilla. Cewek itu menggelengkan kepalanya pelan.
"Yaudah," ujar maira spontan membuat aqilla menoleh cepat kepada nya. "Yaudah apa maimunah?! Ngomong nya kedikitan!" ujar aqilla frustasi menghadapi sikap maira hari ini.
"Aqillaa.. Aku laperr! ayok ke parkiran buru," ujar maira kesal dan menarik tangan aqilla paksa menuju parkiran pesantren.
"Qila, maira!" panggil seseorang di belakang keduanya dengan nada suara, sedikit meninggi. Karna jarak mereka yang cukup jauh. —Oliv— ia bergegas berjalan menuju maira dan aqilla, tak lupa dengan safira, indira dan nahla di sebelah nya.
"Eh, kalian! di panggil kaga nyaut. Budek banget sih!" triak oliv dan lantas, membuat maira dan aqilla berpaling karna mendengar suara teriakan sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HABIBI
Teen Fiction"Kamu tahu? Hampir setiap malam air mata saya jatuh ketika berdo'a untuk meminta mu kepada Tuhan saya. Di sepertiga malam, saya terbangun dari tidur saya hanya untuk memintamu padanya. Sebegitu istimewa nya kah kamu di mata saya Humaira? Sampai mulu...