Habibi || 47

2.6K 223 5
                                    

• Sebelum membaca pastikan anda menekan bintang yang ada di pojok bawah seblah kiri harap hargai karya saya.

Follow Instagram

@catatan.queens
@farhnzhd
@hmyrasyf

•••

Follow TikTok

@catatan.queens

Thank you yang udah follow🥰

°°°

Happy reading😠💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading😠💗





"Bibah," panggil Farhan tiba-tiba, lalu menyandarkan kepalanya di pundak Maira.

"Hm?"

Farhan terdiam sejenak, "kamu benci nggak sama masa lalu aku?"

Maira mengerutkan keningnya mendengar itu. Mengapa laki-laki itu bertanya seperti itu? "Kenapa nanya gitu? Aku nggak benci kok."

"Emang bener ya, kalau seseorang itu udah  jatuh cinta dia bisa menerima masa lalunya?" Tanya Farhan.

"Tergantung sih menurut aku."

"Tapi kamu cemburu nggak?"

"Cemburu sama masa lalu kamu? Mantan kamu maksudnya?"

Farhan mengangguk. "Jangan di bahas deh," ujar Maira, membuat Farhan tertawa. "Bener ternyata." Gumamnya.

Oke, sekarang ia mengetahui sebab Maira mendiamkannya tiba-tiba waktu itu. Bagaimana tidak, ia tak sengaja bertemu dengan Mia beberapa waktu lalu di mall.

"Anna, coba deh," tunjuk Mia pada satu meja di pojok restoran.

Anna menatap kearah tunjuk Mia. "Iya, lalu?"

"Ada mantan gue."

"Yeh mantan lo? Mana mungkin orang se-kaya dan se-ganteng itu seleranya elo. Walau lo cantik si sebenarnya, tapi ga mungkin lah," celetuk Anna tak yakin. "Dia anaknya pemilik tambang batu bara kan?"

"Ck. Lo di kasih tau ga percayaan banget heran!" Mia segera menarik tangan Anna untuk berjalan.

Mia duduk tak jauh dari meja Farhan dan Maira. Ia melihat kearah kedua pasangan itu yang sedang tertawa bersama. Mia bangkit untuk menyapa kearah Farhan, membuat Maira menatapnya.

"Han, bareng siapa?" Tanya Mia basa-basi.

Farhan tak menoleh sedikitpun, dan malah asik memakan makanannya. "Ibi, itu ada yang nanya loh?" Maira menegur pada Farhan. Ia pikir, Farhan tak mendengar perkataan Mia.

HABIBITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang