Author pov.
Pagi pagi sekali Jennie sudah bangun dari tidur nya, setelah mandi tadi Jennie keluar dari kamar menuju arah dapur untuk membuat sarapan pagi.
Setelah menyiapkan masakannya, Jennie bersiap membangunkan istri manjanya.
Jennie menaiki kasur lalu menyibak selimut yang Lisa kenakan.
Cup
Kecupan singkat Jennie di bibir tebal istrinya.
"Good morning honey, ayok bangun, Nini sudah menyiapkan sarapan pagi untuk kita" Jennie mengusap pipi Lisa.
Lisa tidak terpengaruh, ia masih asik dengan mimpinya.
"Liliiii wake up! Nini lapar" teriak Jennie mengguncang badan Lisa.
"Eunghh shh" mata Lisa terbuka, dia menatap Jennie dengan mata sayu nya.
"Nini lapar ya" kata Lisa dengan suara parau nya.
"Suara Lili berbeda dari biasanya, Lili sakit" khawatir Jennie.
"Urghukk seperti nya Lili tidak enak badan" jawab Lisa pelan.
Jennie menyentuh kening Lisa setelah itu berpindah ke leher nya, lalu Jennie memerhatikan wajah Lisa yang kelihatan pucat.
"Lili demam, Nini harus apa hiks hikss" Jennie malah menangis melihat Lili-nya sakit.
"Nini jangan menangis nanti Lili jadi lama sembuhnya. Sudah ya honey" jennie mengangguk, lekas menghapus air matanya.
"Baiklah. dari yang Nini pelajari dari eomma, kalau sakit, Nini harus membuatkan Lili bubur, setelah itu Nini memberikan obat dan mengompres kening Lili menggunakan handuk kecil. Jika tidak berhasil Nini harus membawa Lili kerumah sakit dan menelpon kedua orang tua kita" jelas Jennie dengan wajah menggemaskannya.
Lisa hanya menyimak, dia sangat suka melihat wajah Jennie yang kalau menjelaskan sesuatu itu dengan mimik muka yang dibuat-buat serius. Menurut Lisa itu sangat imut dan menggemaskan.
"Lili dengar tidak apa yang Nini ucapkan barusan" lamunan Lisa buyar seketika karena Jennie memanggilnya.
"A-ahm iya honey Lili mendengarnya"
"Kalau begitu Nini buatkan bubur dulu ya, Lili tunggu di sini saja"
Sebelum Jennie beranjak, Lisa menahan sebelah tangan nya.
"Nini juga jangan lupa makan, sekalian bawa makanan Nini kesini dan kita makan berdua. Vitamin dan susu hamil juga jangan lupa di minum heum" kata Lisa dengan suara seraknya.
"Nee Lili" angguk Jennie.
Kondisi Lisa saat ini memang sangat lemah, ia kurang kuat berdiri dan sangat pusing ketika terlalu banyak bergerak.
Jennie menyiapkan bubur, air putih hangat, beserta segelas susu hamil dan sarapan untuknya.
Ceklek
Jennie membuka pintu kamar sambil membawa nampan di tangan mungilnya.
Lisa yang melihat Jennie membawa banyak makanan di nampan menjadi khawatir, ketika hendak berdiri membantunya Lisa langsung merasakan pusing di kepalanya.
"Aah"
"Lili" dengan cepat Jennie menaruh nampan itu di atas nakas dekat kasur.
"Lili jangan banyak bergerak dulu, jadi pusing lagi kan" Jennie mengusap-usap kepala Lisa.
"Lili takut Nini kesusahan, Lili khawatir kalau Nini jatuh"
"Sekarang Nini baik baik saja. Sekarang Lili makan ya" Jennie mengambil mangkuk yang berisi bubur lalu menyuapkannya pada Lisa.
"Nini juga makan" ucap Lisa di sela kunyahan nya.
Lisa mengambil piring Jennie lalu menyuapkannya pada Jennie.
"Aak" Jennie membuka mulutnya menerima suapan dari Lisa.
Mereka terus seperti itu sampai makanan mereka habis tanpa tersisa.
Setelah itu Lisa meminum obatnya, meskipun pahit dia menahannya dari pada di bawa kerumah sakit. nanti aku di suntik, aku tidak mau itu terjadi lagi.. pikir Lisa.
"Sekarang Nini minum vitamin dan susunya" ucap Lisa menyerahkan vitamin dan segelas susu kepada Jennie.
Mengangguk, Jennie meminumnya sampai habis.
"Ahh, yeayy habis!" Jennie tersenyum senang.
"Pintarnya istri Lili" senang Lisa melihat Jennie tersenyum
"Nini menaruh piring dan gelas ke dapur dulu ya Lili"
"Jangan lama-lama honey Lili rindu" Jennie mengangguk tersenyum.
Lima menit kemudian akhirnya Jennie muncul dengan membawa wadah berukuran sedang berisi air dan handuk kecil di tangannya.
"Sekarang Lili berbaringlah" dengan pelan Lisa membaringkan tubuhnya.
Setelah membasahi handuk kecil itu, Jennie menempelkan nya pada kening Lisa.
"Ahh dinginnya" lenguh Lisa memejamkan matanya.
"Cepat sembuh honey, Nini sedih jika Lili sakit" kata Jennie dengan sendu.
Jennie ikut berbaring di samping Lisa, memperhatikan wajah damai Lisa yang terpejam.
Tiga puluh menit berlalu, Jennie merasakan tubuh Lisa bergetar dan gusar dalam tidur nya.
Jennie bangun mengusap wajah Lisa yang berkeringat.
"Dingin rgrghh Lili dingin Nini sshh"
"Nini harus bagaimana sekarang Lili hikss Nini hiksss sedih, kita kerumah sakit ya hiks"
"Lili tidak mau, Lili maunya Nini peluk sajaah rrggh" Lisa menggigil.
"Tapi Lili menggigil, Nini takut kalau demam Lili hikss bertambah para hisksss" lirih Jennie.
"Lepassh, lepas pakaian Lili juga Nini. Itu salah satu skinship yang di lakukan mommy saat Lili sakit"
Jennie menurut melepaskan pakaiannya sampai ia telanjang, setelah itu dia membantu membuka pakaian Lisa dengan pelan. Dan sekarang keduanya sudah sama-sama telanjang.
"Peluk rrghh" pinta Lisa.
Jennie memeluk tubuh Lisa, panas adalah satu kata yang diucapkan Jennie saat ini.
"Ahh tubuh Nini hangat sekali, Lili sangat suka eumhh" Lisa menghirup aroma strawberry yang melekat pada tubuh Jennie.
"Lili cepat sembuh yah" lirih Jennie mengelus punggung belakang Lisa.
"Eum pasti. sekarang Lili mau uyyu"
"Nah hisap lah" Jennie mengarahkan putingnya kearah mulut Lisa.
Dengan cepat Lisa menyambar puting Jennie dan langsung memasukkannya ke dalam mulut hangatnya.
"Eumm nyumm pck" hisapan Lisa pelan tidak terburu-buru.
"Sshh" lenguh Jennie dikala Lisa menghisap putingnya beraturan.
"Xixixi mulut Lili seperti bebek" ucap Jennie memerhatikan gerakan bibir Lisa yang menyedot putingnya
"Cepat sembuh ya honey, i love you" karena lelah, Jennie juga ikut ketiduran sambil memeluk Lisa yang menyusu.
-
Lili demam 🐣
Vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lili love Nini [Jenlisa]√
Fanfiction"Jennie dan Lisa yang polos" Bagaimana jadinya jika kedua anak polos, manja, dan childish Yg tidak mengerti tentang cinta di jodohkan kedua Orang tua mereka? Walaupun orang tua mereka tau anak mereka sama-sama perempuan, akan tetapi mereka tidak per...