[23].

4.9K 555 9
                                    


Author pov.

Keluarga Kim dan manoban sedang menunggu dokter yang memeriksa Jennie di dalam ruangan dengan Lisa yang menemani di dalamnya.

"Nini cepat bangun, Lili sedih" lirih Lisa menggosok-gosok punggung tangan Jennie.

"Sabar ya nona Lisa, sebentar lagi nona Jennie pasti sadar" ujar dokter Kim menenangkan Lisa yang dari tadi berusaha membangunkan istrinya.

"Nee dokter Kim"

"Baiklah saya pamit keluar dulu ya, nona Lisa"

"Ne dokter kim, khamsamida"

"Ne, jangan lupa jaga nona Jennie dengan baik ya"

"Eumm" angguk Lisa patuh.

Ceklek

"Anyeonghaseyo dokter Kim, bagaimana keadaan anak saya" tanya Yeji.

"Begini, nona Jennie sakit perut karena makan eskrim dan mie pedas disaat bersamaan, itu membuat perut nona Jennie terkejut karena tidak biasanya masuk makanan yang tidak pernah ia makan sebelumnya. Tapi tenang saja, nona Jennie hanya sakit perut biasa tidak perlu terlalu khawatir, dan jangan lupa jaga kesehatan nona Jennie karena bagaimanapun nona Jennie sedang menjalankan program bayi tabung nya" jelas dokter Kim panjang lebar.

"Nee dokter Kim" mereka mengangguk mengerti.

"Yasudah saya pamit ke rumah sakit lagi ya. Mari semuanya"

"Ah nee dokter, mari saya antar ke depan" ucap Soohyun.

"Sekali lagi terima kasih banyak dokter kim" ucap Yeji.

"Nee, mari semuanya" mereka semua mengangguk tersenyum membalas ucapan dokter Kim.

"Ayo kita masuk melihat keadaan menantu kesayangan ku" ajak Suzy.

Ceklek

"Mommy" lirih Lisa.

Suzy tidak menjawab dia langsung melihat keadaan Jennie.

"Huhh" helaan nafas Lisa keluar karena dia tau mommy nya sedang marah.

Mereka semua duduk di tepi brankar, mengelilingi Jennie yang sedang terbaring pingsan di atas kasur.

"Nak Jennie, cepat sembuh ya sayang" Suzy berucap dengan tangannya mengelus kepala Jennie.

"Anak manja eomma cepat bangun, eomma merindukan anak eomma yang cerewet dan cengeng" lirih Yeji.

Sedangkan Minho dan Soohyun hanya bisa berdoa dalam hati dan terus membisikkan sesuatu di telinga Jennie supaya cepat bangun.

Dan Lisa hanya bisa diam merutuki kebodohan nya yang meminta makan rameyeon pedas pada istrinya.

"Siapa yang mengizinkan kamu makan rameyeon Pedas?" ucap Suzy pada anaknya.

Disaat ini juga Lisa tamba takut karena gaya bicara Suzy tidak seperti biasanya.

"Maaf mommy, Lili salah" Lisa menunduk tidak berani menatap Suzy.

"Kamu lihat sekarang, istri kamu sakit karena makan pedas. Sudah momy katakan jangan makan yang pedas karena itu tidak baik buat kesehatan Lisa, mengerti tidak" ucap Suzy dengan kesal.

"Tidak apa-apa Suzy, jangan marahi Lisa begitu, dia hanya ingin. Ini juga hanya sakit biasa jadi sudah ya" lerai Yeji.

"Sekarang biasa saja Ji, tapi tetap saja anakku tidak bisa menjaga menantu kesayangan ku dari sakit"

Lisa rasanya mau menangis saja karena dimarahi mommy nya, tapi mengingat dia yang salah jadi dia menahannya.

"Eunghh Lili" Jennie terbangun membuka mata kucing nya mencari Lisa.

"Nini!" langsung saja Lisa menghamburkan pelukan pada Jennie.

"Akhirnya anak appa bangun" senang Soohyun dan Minho.

"Ehh? appa eomma momy Daddy, disini juga" bingung Jennie.

"Nee baby, tadi Lisa mengabari kami kalau Nini sakit perut, jadi kami langsung kesini" jelas Yeji.

Jennie mengangguk mengerti, lalu atensi Jennie beralih kepada Lisa yang terisak kecil di ceruk lehernya.

"Wae honey?" tanya Jennie dengan lembut pada Lisa yang masih setia terisak kecil di lehernya.

"..."

Jennie menatap para orang tuanya seakan menanyakan mengapa Lili nya menangis.

"Mommy memarahi karena dia tidak bisa menjaga Jennie" ujar Suzy.

"Ini bukan hanya salah Lisa mom, Jennie juga salah karena tidak bisa menolak permintaan Lili, dan salah jennie juga yang makan eskrim kebanyakan" jelas Jennie.

"Sekarang Jennie mau izin terlebih dahulu. Bolehkah kalian tinggalkan kami berdua dulu?, Jennie ingin berbicara dengan Lili" pinta Jennie dengan sopan.

Para orang tua mengangguk mengerti langsung meninggalkan jenlisa di berdua dalam ruangan.

"Lili-nya Nini kenapa, heumm?" Dengan lembut Jennie mengusap kepala Lisa.

"Huwaaa hiksss m-maaf Lili salah hikss" pecah sudah tangisan Lisa.

"Sssh tidak apa-apa, Nini sudah baik-baik aja, berhenti menangis ya honey"

"T-tapi tetap saja hiks Nini sakit karena Lili huwaaa hiksss ukhuk uhuk"

"Tidak lili. Nini juga salah disini, sudah ya menangisinya Lili jadi batuk jadinya. Nini sedih kalau melihat lili menangis terus" lirih Jennie.

Mendengar istrinya sedih tangisan Lisa mulai mereda.

"Mianhe" lirih Lisa.

"Aniya gwenchana honey, jangan minta maaf lagi Nini tidak suka"

"Nee Nini"

"Jangan sakit lagi ya perut, eumah"

Setelah mencium perut Jennie, Lisa merebahkan kepalanya di perut rata Jennie.

"Nini"

"Ya honey"

"Lili menayangkan ada baby di perut Nini, terus dia menendang jika Lili sedang mencium perut Nini jadi tidak sabar" semangat Lisa mengelus perut rata Jennie berharap ada bayi di dalamnya.

Jennie tersenyum, menjulurkan tangannya mengusap-usap kepala Lisa yang berada di perutnya.

"Nini juga tidak sabar baby hadir di perut Nini. Yang sabar ya honey"

"Eumm pasti. Baby cepat hadir ya di Perut momy J, mama L juga sangat senang jika baby ada di perut momy j" ucap Lisa di perut Jennie.

"Nee mama, baby akan hadil cebental lagi tunggu ya" balas Jennie menirukan suara anak kecil.

"Nee, mama pasti menunggumu baby" balas Lisa dengan suara bayinya.

Ruangan yang tadinya sunyi sekarang di isi dengan gelak tawa jenlisa, mereka tertawa sendiri dengan tingkat random mereka.

-

Vote.

Lili love Nini [Jenlisa]√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang