[27].

4.6K 585 46
                                    

Author pov.

Hari ini Lisa pergi ke kantor sendiri, karena biasanya Jennie istrinya ikut tapi kali ini ia memiliki tidak ikut karena beralasan tidak mood keluar dari rumah.

Lisa tidak ambil pusing, menurutnya bagus jika istrinya istirahat di rumah. Mengingat Jennie sedang mengandung sekarang.

"Jam satu siang nanti Lili sudah kembali lagi ke apartemen, jadi Nini tidak usah khawatir Lili lama pulang, nee" ucap Lisa sambil memeluk Jennie.

"Heum, kalaupun Lili lama di kantor tidak apa-apa" Jennie mendongak menatap Lisa.

"Wae? Tumben sekali Nini ingin Lili berlama-lama di kantor. Tidak merindukan Lili, heumm"

"Mwolla. Sana Lili berangkat, nanti Lili terlambat" Jennie cemberut.

"Heum arra. Nini baik-baik di sini jangan suka berlari nee, nanti baby nya terkejut dalam perut Nini" peringat Lisa serius.

Memang beberapa hari ini tingkah Jennie sangat kekanak-kanakan. Suka berlarian tidak jelas, mengerjai Leo kucing kesayangan Lisa dan jika ingin mandi harus di mandikan.

"Arasseo. tapi Nini berlarinya tidak kencang kencang Lili" Jennie membela diri.

"Itu sama saja Nini. Kalau begitu Lili berangkat ya honey" Lisa mencium kening Jennie lalu mencium kedua pipi empuk nya dan tidak lupa lumatan kecil di bibirnya.

Chup

Setelah itu Lisa membungkuk menyamakan tingginya dekat perut Jennie.

"Hai baby, sehat sehat ya di dalam sana, jangan nakal. Mama berangkat kerja dulu bye baby, eumach" Lisa mencium perut Jennie sambil mengelus nya.

"Ne mama baby tidak akan nakal, hati-hati di jalan mama, pye pye" balas Jennie menirukan suara bayi nya.

Setelah Lisa berangkat, Jennie dengan semangat berlari kecil kedalam kamar.

"Yeayyy! Nini bermain sepuasnya yeayyy" sorak Jennie bergembira mengeluarkan semua boneka yang di simpan rapi dalam lemari khusus tempat bonekanya.

"Hihihii, boneka Nini banyak sekali. emm sekarang mari kita bermain" dengan semangat Jennie mengatur boneka kecil dan boneka besar berdekatan layaknya sedang pacaran.

"Hahaha kiyowoo. Hai Lusi kekasihmu tinggi sekali" ucap Jennie pada salah satu boneka yang dimainkannya.

"Hai juga Nini, kekasih mu juga tinggi tau" balas Jennie memperagakan Lusi.

"Eheiii kau salah Lusi, dia itu istriku bukan pacarku. Ck yang benar saja kau ini" kesal Jennie pada Lusi.

"Omoo jinjja! kenapa kau tidak mengundangku ke pernikahanmu? Kau tidak asik Nini, mulai sekarang kita tidak berteman lagi heuhh" balas Jennie memperagakan Lusi.

"Yasudah siapa juga yang mau berteman denganmu, buang-buang waktu ku saja. Sana pergi kau" ucap Jennie melempar boneka yang tidak berdosa itu ke sembarang arah.

Bruk

Setelah itu Jennie si tukang rusuh mengacak ngacak semua bonekanya yang membuat seisi kamar seperti kapal pecah.

Tok..tok

"Ahgassi waktunya makan dan minum vitamin" ahjumma song memang di tugaskan Lisa mengingatkan Jennie untuk makan dan minum vitamin kalau Jennie lalai dan keasikan bermain di kamar.

"Ne ahjumma Nini coming"

Jennie keluar berlari kearah meja makan.

"Ahgassi jangan berlari, nanti bayinya lompat-lompat bagaimana" ucap ahjumma song di sela menyiapkan makanan Jennie ke piring.

Lili love Nini [Jenlisa]√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang