DUA PULUH LIMA

233 26 2
                                    

Dear Jean, cantikku

Maaf sebelumnya pergi mendadak.

Sebelum berantem, gue udah ada feeling bakal mati di tempat. Maaf karena gak bisa ada di sisi lo tiap waktu.

Padahal, gue udah berangan-angan nyebar undangan nama kita berdua.

Tapi, kalau takdir berkata lain, yaudah. Gue serahin semua sama yang di atas.

Toh, gue yakin. Tuhan bakal memberikan lo cowok terbaik dan lebih baik dari gue.

Sebelumnya gue minta maaf atas ulah Jake. Dia selalu kayak gitu dari kecil.

Jangan kaget ya, kita ini sebenernya saudara tiri, bokap Jake sama nyokap gue nikah lagi dan hal itu ngebuat Jake gak terima.

Jadinya, dia selalu musuhin gue sejak SD.

Tapi gapapa, bersyukurnya gue di kelilingi orang baik termasuk lo.

Jujurly, kalau punya kesempatan untuk ketemu lo lagi, gue mau kita ngedate layaknya orang pacaran. Jangan ribut-ribut mulu, capek tau di hukumnya. Apalagi kalo Udah suruh bersihin toilet cowok, baunya bikin raga mau melayang. Mana kadang ada yang belum di siram, bikin gue muntah-muntah deh ...

Makasih Jean atas segala waktu yang kita habisin bersama, walau lebih banyak berantem. Semoga di kehidupan selanjutnya kita bisa jadi pasangan yang langgeng.

Oh ya,  jangan sedih mulu. Lo juga berhak dapet yang lebih baik.

Cari pacar gih, tapi jangan lupain gue ya. Tolong sisihin sedikit nama gue di hati lo.

Udah ya Jean, gak ada waktu lagi buat nulis. Anak-anak udah prepare buat berantem.

Doain gue selamat ya!

Kecup manja

Calon menantu idaman ibu,
Park Sunghoon ganteng

Akhirnya, aku berani membuka surat ini setelah beberapa tahun berlalu. Meninggalkan semua kenangan pahit dan menyimpan baik-baik sisa kenangan yang pernah kami ciptakan saat itu.

Jujur sampai saat ini aku masih belum bisa melupakan Sunghoon. Rasanya berat dan sakit. Kadang, kalau aku ke makam saja masih suka menangis.

Meskipun kenangan manis di antara kami tidak begitu banyak, tapi bagiku itu sudah cukup untuk di jadikan memori yang tak terlupakan. Sunghoon itu terlalu keren untuk di lupakan, maka dari itu aku akan menyisihkan setengah hatiku untuk menyimpan namanya.

”Udah berani baca suratnya?” aku reflek mendongak ke sumber suara.

Itu Heesung.

Semenjak kematian Sunghoon, Heesung benar-benar berusaha keras untuk menjadi Sunghoon yang selalu ada. Meksipun aku kerap kali menolak kebaikannya tapi pria itu bersikeras yang membuatku memilih pasrah.

Dan karena hal itu juga, kami jadi dekat satu sama lain.

”Dia berdoa supaya selamat, tapi endingnya malah dia yang gak selamat. Dasar tukang bohong!” aku tertawa hambar, lalu beranjak dari sofa yang tampak usang.

”Mau jajan bakso ikan? Gue yang traktir,” tawar Heesung yang menciptakan senyum di wajahku.

Well, semenjak hubungan kami lebih dekat, Heesung mulai tahu apa-apa saja makanan favoritku, bahkan ya, di saat pria itu sibuk kuliah, dia tetap menyempatkan diri untuk menemuiku. Sekedar menanyai kabar dan bertanya bagaimana perasaanku seiring berjalan waktu. Apakah sudah sembuh atau belum.

”Pulang aja, mau rebahan.” Heesung membuat sikap hormat.

Saat di perjalanan, kami tak banyak bicara. Aku lebih memilih bersandar di punggung Heesung tanpa mengatakan apapun.

Sesekali aku suka membayangkan kalau Heesung itu adalah Sunghoon karena saking rindunya. Untungnya, Heesung super baik. Dia tidak marah dan malah, dia menyuruhku untuk membayangkan Sunghoon jika rasa rinduku padanya tidak terbendung lagi.

Well, Heesung. Kamu orang baik. Kamu pantas dapat gadis yang terbaik.

”Eh, gerimis. Neduh dulu——” aku dengan cepat memotong ucapannya.

”Gak usah. Terobos aja,” perintahku.

”Serius?”

”Iya, terobos saja.”

Akhirnya Heesung menuruti perintahku. Kami menerobos hujan yang mulai deras.

”Jean?”

”Ha?”

”Emang kenapa sih, kalo mau nangis harus hujan-hujanan dulu? Malu? Kan lo gak bugil. Nangis itu manusiawi.”

”Gapapa, biar gak ketahuan Sunghoon.”

Detik selanjutnya aku langsung mengeratkan peganganku pada Heesung. Membuat pria itu diam, dan fokus menyetir.

Sung, kalau kamu bisa baca isi hati aku. Aku cuma mau bilang,  kalau aku nyesel kenapa gak pernah pacaran sama kamu dari dulu, habis kenangan kita di dominasi oleh perang antara negeri api dan negeri air sih ...

Tapi gapapa, aku janji. Bakal sisihin tempat spesial untuk kamu di hati aku meskipun nanti ada orang yang berusaha masuk.

Karena cinta aku sama kamu itu never ending.

Yang tenang di sana.

Suatu saat, aku bakal nyusul kamu juga. Jadi sabar ya, Sung ...






🔸🔸🔸




Tbl tbl tbl, ini mau kelar coyyy. Setelah sekian lama perjuangan ini akhirnya kelar juga haha

Sudahkah kalian bisa menebak akhirnya gimana sist?

Jangan lupa vote dan komennya pren, ramein lapak nya haha

Baybay


Selamat malem minggu

Never Ending ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang