Semalaman penuh tidurku tidak nyenyak karena memikirkan balas dendam Sunghoon dengan anak rajawali. Entah kenapa aku jadi sangat takut kalau sampai Sunghoon nekat berkelahi nantinya.
Semalam ibu bilang Sunghoon juga datang ke rumah namun aku bilang tidak ingin menemuinya. Biar dia bisa berpikir lebih dewasa saja.
“Tumben pagi-pagi udah mau berangkat? Nanti kalo Sunghoon jemput gimana?“ tanya ibu saat melihat aku sudah siap untuk sekolah.
“Lagi mau olahraga, udah jarang olahraga badan aku sakit-sakit.“ ucapku, sebenarnya aku bohong sih, karena sedang Menghindari Sunghoon makanya berangkat lebih awal.
“Kamu gak lagi berantem sama Sunghoon kan?“ tukas ibu.
“Enggak lah, cuma kasian aja kalo Sunghoon anter jemput aku mulu. Dia kan juga punya kesibukan.“ ungkap ku.
“Aku berangkat ya Bu.“ setelah pamit aku segera pergi keluar, hari ini kota bandung dingin sekali sebab semalam hujan turun lebat, jadi aku harus pakai jaket tebal.
Di sela-sela perjalanan aku memilih untuk mendengarkan lagu, apalagi nunggu angkot sesuai jurusan itu memakan waktu cukup lama.
“Gerimis?“ aku mendongak saat butiran air mulai berjatuhan dari atas, memang sih langit sedang mendung. Aku yakin sebentar lagi hujan akan turun.
“Angkot mana sih? Lama banget, keburu deres.“ gerutuku yang sesekali mencondongkan diri untuk melihat keberadaan angkot.
Aku terperanjat ketika seseorang menggengam tanganku dari belakang bersamaan dengan sebuah payung di atas kepala ku.
“Bandung kalo habis di guyur hujan dingin ya?“ itu Sunghoon, dia menarik kabel headset yang kukenakan.
“Kalo gandengan jadi anget, apalagi pelukan.“ aku berusaha melepaskan genggaman tangannya, namun tenaganya jauh lebih kuat sehingga aku kalah.
“Gue gak jadi nyerang anak rajawali.“ aku menoleh cepat, eh tapi kalau dia bohong bagaimana? Paling dia mengatakan itu hanya untuk menyenangkan ku saja.
Aku memilih diam.
“Tadi malem kita udah diskusiin ini, dan anak-anak setuju. Kita akhirnya mutusin kerjasama sama polisi setempat, hitung-hitung ngebantu mereka patroli.“ aku masih tetap diam.
“Jadi kita punya kewenangan kalo semisal anak Rajawali bikin onar, kita berhak nangkep mereka dan di usung ke kantor polisi.“ jelasnya kembali. Tampaknya dia serius.
“Jadi,“ dia menarik daguku. “Gak usah marah lagi sama gue, gue minta maaf soal kejadian kemarin.“ aku mengerjap beberapa kali sambil memegangi dadaku sendiri, ini kenapa? Sangat abnormal sekali. Aku juga jadi kesulitan bernapas karena nya. Sial.
“Jangan minta putus dari gue, jadi pacar gue lagi ya?“ kali ini dia menggengam kedua tanganku, menatapku dengan penuh harap.
Tapi tunggu, sejak kapan kita pacaran sungguhan? Aku tidak merasa demikian jujur saja.
“T-tapi gue gak pernah bilang kita pacaran beneran, semuanya cuma pura-pura biar Jake gak bisa macem-macem kan?“ kataku menyakinkan.
“Sekarang gue serius ngajak lo pacaran, ayo jadi pacar beneran gue. Gue udah jatuh duluan sama lo, dan lo gak boleh lari setelah buat gue jatuh kayak gini.“ aku meneguk saliva kasar. Menatap mata Sunghoon yang indah, agak cokelat namun sedikit hitam.
“Kasih gue waktu.“
“Sampe pulang sekolah.“
“Gak bisa.“
“Nanti malem, gue jemput lo. Katanya mau ikut patroli kan? Jawabnya waktu kita lagi patroli aja biar romantis.“ dia tertawa di sana, membuatku menahan tawa karena di buat tersipu malu olehnya.
🔸🔸🔸
Iwkkdskak
Gua di gituin Sunghoon udah meletot kali, palingan pingsan biar nanti di gotong pulang ke rumah HAHA
Si Jean kebal juga berhadapan sama Sunghoon, oiya, dia kan pawangnya ya ...
Jangan lupa pren, vote dan komennya biar rame yuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Ending ✓
FanfictionIni mengenai penyesalan Jean Lee yang telat mencintai Park Sunghoon sampai akhirnya takdir berkata lain. start: 08 Des 2020 genre: Fanfiction -- AU