ENAM BELAS

153 35 0
                                    

Begitu jam pulang tiba aku segera bergegas merapikan semua buku-bukuku, dan memeriksa kembali kolong ku, takutnya ada tangan jahil yang menyimpan sampah kertas di sini.

Saat aku memeriksa kolong meja, aku menemukan satu. Sebuah gumpalan kertas yang sudah lecek.

Ck, pasti dadi fans Sunghoon lagi. Kali ini apa acemannya?

Gue bakal buat lo berdua menderita dan membayar atas apa yang lo lakuin sama gue dan Hanbin!

Mataku membulat saat membaca tulisan dengan spidol merah tersebut.

“J-jake?“ aku bergumam pelan.

Aku kemudian meneliti seisi kelas, kosong. Tak ada siapapun. Tapi jujur ini membingungkan, bagaimana caranya Jake masuk? Bukankah tidak ada yang di izinkan masuk selain calon murid baru dan anak-anak sky light saja? Tapi ini   ... Jake masuk dan memberikan ku surat ancaman seperti ini.

Lantas aku segera menyambar tas dan pergi menemui Sunghoon di kelasnya.

“Sunghoon!“ di sana ternyata masih ada Heesung.

Dan raut wajah mereka tampak serius saat Sunghoon sedang menelpon seseorang.

Aku kemudian masuk ke dalam, menarik bangku dan menoel Heesung untuk menanyakan siapa yang sedang di telepon Sunghoon. Kenapa dia jadi sangat kesal.

“Siapa?“ tanyaku pelan.

“Daniel, penjaga markas.“ aku menganguk paham.

Oke, malem ini kita buat strategi!“ Sunghoon pun langsung mematikan teleponnya.

“Pasti udah gak sabar mau pulang bareng ya?“ Sunghoon mengusap pucuk Kepala ku, entah kenapa aku sekarang jadi merasa biasa saja dan sedikit nyaman?

“Ada yang mau gue tunjukin ke lo.”

Aku kemudian memberikan kertas kucel tersebut.

“Jake ancem gue, gatau gimana caranya dia masuk. Tapi asli, serem parah  ... “ keluhku. Dan Sunghoon membacanya.

“Jake kayaknya serius waktu bilang mau bales dendam, setelah keluar dari penjara beberapa minggu yang lalu gue sering dapet laporan kota bandung kacau, beberapa anak cakrawala yang lagi jalan sendiri di keroyok habis-habisan bahkan tadi  ... Daniel bilang Jake dateng bawa pasukannya buat ngeroyok dia lagi,“ jelasnya.

“Kenapa gak lapor polisi aja?“

“Gak segampang itu, anak cakrawala pasti bakal kebawa juga,“ timpal Heesung.

“Tapi kalo gini terus banyak korban, kalian gak kasian?“ keduanya menatapku lekat.

“Dalam kamus cakrawala, darah di balas dengan darah, nyawa di balas dengan nyawa, kalo Jake udah bolak-balik serang cakrawala dengan cara busuk kayak gitu, maka anak cakrawala selalu yang di curangi harus lebih jahat.“ aku tertegun, sorot mata Sunghoon yang tajam tiba-tiba di arahkan padaku. Membuat aku meneguk ludah kasar.

Seram sekali sih saat Sunghoon sedang emosi begini.

“Tapi berantem itu gak baik, salah satu dari kalian bisa aja mati dan—“

“Itulah resikonya. Motto cakrawala itu mati hidup bersama jadi kalo ada satu anggota yang di usik maka kami gak segan-segan buat kasih balasan yang lebih parah dari yang dia kasih.“ aku tertegun, terkadang Sunghoon itu bisa konyol, bisa romantis, bisa tegas juga dalam satu waktu, luar biasa.

“Gue yakin ada orang dalem, gak mungkin Jake bisa masuk gitu aja.“ Heesung akan suara, itu benar juga kalau di pikir-pikir.

“Yaudah, lo kumpulin anak cakrawala di markas. Gue anter Jean pulang dulu.“ Heesung mengangguk, lalu detik selanjutnya Sunghoon menarik ku keluar.

“Lo mau tawuran lagi?“ tiba-tiba Sunghoon berhenti di tengah koridor.

“Kenapa? Khawatir? Takut kehilangan gue ya lo?“ dia menjawil hidungku.

“Nanti kalo kejadian Ara ke ulang lagi, gimana? Ya, gue cuma gak mau aja di jadiin saksi kalo lo mati.“ Sunghoon terkikik pelan.

“Halah alibi jadi saksi, sebenernya takut di tinggal sama gue.“ dia menggodaku.

“Denger gue,“ Sunghoon menggengam kedua bahuku. “Gue janji semuanya bakal baik-baik aja, lo gak perlu khawatir.“ dia menatapku lekat, membuat jantungku berdegup tak karuan. Jujur saja tatapan teduhnya membuatku terenyuh.

“Nanti gue bakal kirim orang cakrawala buat jagain panti.“ sepertinya kejadian perselisihan antara cakrawala dan rajawali itu benar-benar serius, ini benar-benar meresahkan sekali jika di pikir. Mungkin kejadian Ara pun juga sama parahnya, mereka bahkan berani membawa benda ilegal dan menggunakannya untuk asal menembak orang.

Jangan bilang kejadian itu akan terulang lagi?

Bagaimana jika anak Rajawali membawa senjata api lagi?

“Gak bisa.“

Sunghoon mengerutkan dahi, “Gak bisa kenapa?“

“Gue bakal ikut patroli setiap malem sama anak cakrawala.“ mata Sunghoon membulat.

“Kenapa?“

“Lo bilang anak cakrawala itu baik-baik?“ Sunghoon mengangguk.

“Tapi dengan lo tawuran dan bawa banyak senjata, lo itu itu udah ngelakuin tindak kriminal. Polisi gak perlu alesan lagi buat gak nangkep kalian  ...“ aku menghela napas panjang. Aku hanya ingin memberi pencerahan pada Sunghoon supaya otaknya tidak terus terpacu kalau balas dendam terbaik itu dengan cara berkelahi.

“Jean  ... Masalahnya mereka itu gak bisa di ajak damai. Dan jujur gue masih dendam sama Jake yang udah bunuh Ara, penjara aja gak cukup buat ngehukum dia yang bunuh Ara.“ ah, aku mengerti. Semua ini karena Ara. Sunghoon itu masih mencintai Ara, sangat malah.

“Jadi semuanya karena Ara?“ aku menyingkirkan kedua tangannya. “Lo pikir Ara seneng? Lo pikir Ara bisa hidup tenang kalo terus lo bawa-bawa di dendam lo?! Lo tau gak? Lo bilang gue bocah tapi lo sendiri lebih bocah, kalo cinta yaudah ikhlasin semua. Bukannya jadi kriminal kayak gini. Dengan lo gini, secara gak langsung lo ngejerumusin temen-temen lo buat jadi kriminal!“ aku naik pitam, napasku terengah-engah, kesal sekali. Emosiku sudah di puncak.

“Jean, lo ini kenapa?“ Sunghoon berusaha menenangkan ku, dia kebingungan karena tiba-tiba aku emosi.

“Kita gak usah pacaran lagi, gue gak butuh lo lindungin. Gue bisa lindungin diri sendiri, dari kecil gue udah di tinggal sendiri.“ aku mendorong dadanya dan berlari meninggalkannya.

Aku harap Sunghoon bisa berpikir dua kali untuk lebih dewasa. Tawuran itu bukan salah satu cara terbaik menyelesaikan dendam.




🔸🔸🔸






Nah loh, gimana tuh jadinya. Niat Jean emang baik sih, cuma kan Sunghoon ketuanya gitchu, jadi dia megang tanggung jawab gede pasti.

Jangan lupa vote dan komennya pren biar semangat updet

Seeu!

Never Ending ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang