DUA

253 56 0
                                    

🔸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔸

Ingin sekali aku menjambak rambut Sunghoon. Laki-laki ini gila.

Bisa-bisanya dia ajak aku bolos dengan cara manjat pagar sekolah.

Dan kesialan ku bukan hanya bolos dengan seunghoon, tapi dia juga membawaku ke tempat tongkrongannya. Sebuah warunb makan yang tidak terlalu besar adalah markas Sunghoon dan teman-temannya. Aku pernah tak sengaja lewat sini saat pulang sekolah karena saking penasaran nya.

“Gila lo, Hoon. Udah bawa cewek aja kesini.“ celetuk salah satu temannya yang sedang ngerokok.

Aku terbatuk-batuk saat menghirup asap rokok yang mengepul.

“Lo tunggu luar, jangan kabur atau lo abis sama gue.“ dia memperingatkan aku. Kabur kemana juga? Kalau balik ke sekolah pun pasti absennya sudah di alfa kan oleh para guru.

Akhirnya aku pergi keluar.

Beberapa menit berlalu, Sunghoon akhirnya keluar.

“Ayo.“ ku lihat dia membawa kunci motor.

“Kemana?“

“Bolos.“

“Gak mau.“

“Terus lo mau nongkrong sama temen-temennya gue yang ngerokok, gitu?“

Aku berdecak. “Balikin gue ke sekolah, bakal gue aduin lo sama Bu Nana.“ ancam ku padanya.

Dia terkekeh. “Lo sendiri? Iseng banget masukin rokok ke dalem tas gue.“

“Suruh siapa ganti bekal gue jadi cacing!?“ aku naik pitam. Namun dia malah tertawa. Uh, ingin ku steples mulutnya.

“Yaudah kita impas, sekarang ikut gue.“ Sunghoon yang sudah naik ke motor sport nya mengisyaratkan agar aku segera naik.

“Gak mau. Gue mau naik angkot aja balik ke sekolah.“

“Naik atau gue iket lo sama gue biar gak bisa kabur!?“ aku mendengus kasar saat mendengar ancamannya, masalahnya Sunghoon itu orangnya bersungguh-sungguh, dan dia pernah sekali mengikatkan tali pramuka pada tanganku dan tangannya.

“Cepet mati lo, biar gue gak ketemu sama lo lagi!“ kecam ku yang membuat dia tertawa.

“Iya, ini kita mau pergi menjemput ajal masing-masing. Jadi berdoa aja gue naik motornya gak kesetanan biar kita masih hidup.“ detik itu juga aku mencubit perutnya dengan kencang, hingga ku dengar dia meringis.

Kami kemudian pergi.

Tapi anehnya kami malah pergi kerumah sakit. Memang siapa yang sakit? Dasar laki-laki gila.

Saat tiba di parkiran aku segera turun dari motor, kesal sekali karena Sunghoon naik motor nya kesetanan.

“Siapa yang sakit?“

“Gue.“

“Bagus sih, mati aja sekalian.“

Tak!

Sunghoon menyetil dahiku.

“Lambemu itu.“

Aku mencebikkan mulut.

Dia kemudian mulai mengayunkan langkahnya, aku mengekorinya seperti anak ayam.

“Dek mau kemana?“ kami di cegat oleh satpam, wajar sih. Soalnya kami masih pakai seragam.

“Saya udah punya janji sama dokter Nala.“ satpam itu mengganguk cepat dan mempersilakan kami masuk.

“Heh lesung, lo mau berobat apa jenguk orang? Kok gak bawa buah-buahan?“ sindir ku saat dia terus berjalan entah kemana, benar-benar seperti pemilik rumah sakit saja. Ck.

“Berisik banget sih, emang ya cewek itu mulutnya gak bisa rapet kayak cowok. Apa aja pasti di ocehin  ...“ protesnya.

Ingin sekali aku jambak rambutnya atau cakar wajahnya atau mungkin meninju perutnya saja.

Dia sangat menyebalkan.

“Suster Novi?“ dia memanggil seorang suster.

“Sunghoon? Minggu ini jadwal periksa ya?“ Sunghoon mengangguk. Memang dia sakit? Tapi tidak kelihatan seperti orang sakit sih kalau di sekolah. Ah sudahlah, tak peduli. Biar saja mau di periksa atau di suntik matipun aku tak akan berkutik apapun.

“Ayo ikut saya.“

“Heh lo, tunggu di kursi tunggu. Gue gak lama, nanti lo gue pulangin ke sekolah kalo udah kelar.“ aku mendengus, menatapnya sengit.

“Gue mau pulang sendiri—“ dia menarik tanganku saat aku ingin melenggang pergi.

“Duduk atau gue bawa ke dalem?“ aku mendesah kasar, ngapain juga ikut ke dalam? Kalau si Sunghoon ini akan di suntik mati dengan senang hati aku akan ikut.

“Banyak mau lo, gue harap lo di suntik mati.“ duk! Aku menendang kakinya sebelum pergi ke ruang tunggu.




🔸🔸🔸








Ini mereka gelut melulu heran deh haha

Tapi lucu juga si, kocak aja kalo tiba-tiba mereka jadi kalem haha

Jangan lupa vote dan komennya pren, gaspol. Biar rame kek pasar

Baybay

Never Ending ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang