Aku mengembuskan napas kasar ketika kelar membersihkan lapangan luar.
Rasanya benar-benar melelahkan sekali pokoknya, bisa bayangkan ini baru seperempatnya. Dan masih tersisa banyak ruangan, uh rasanya sampai tidak bisa berkata-kata.
Aku duduk sebentar untuk beristirahat, paling tidak mengeringkan tubuh yang sudah berkeringat, lalu setelah ini aku akan pergi ke lapangan dalam.
“Nih, pasti haus kan?" Aku mendongak saat sebotol air mineral melayang. Tidak melayang, maksudnya itu adalah tangan Sunghoon yang memeberikannya.
“Gak ada racun atau apapun, ini cuma air putih.“ aku menatap air tersebut, sebenarnya aku menyimpan rasa tidak yakin mengingat Sunghoon ini jahil sekali.
"Apa perlu gue minum dulu?“ dengan cepat aku mengambilnya, malas sekali minum satu botol dengannya.
Maaf saja, menurutku itu bukan romantis akan tetapi menjijikan.
“Makasih.“ dia tersenyum, kemudian ikut duduk di sebelahku.
Akupun lekas meneguknya, namun begitu airnya tercecap oleh lidah mataku membola sebab rasanya benar-benar asin. Dengan cepat aku menyemburkan air tersebut ke wajah Sunghoon.
“Sialan lo ngasih air garem ke gue!“ bentak ku, aku kemudian membuang botolnya sebab emosi. Ini padahal masih pagi tapi dia sudah mencari gara-gara denganku.
“Tapi lo gak perlu sembur muka gue juga!“ Sunghoon tersulut emosi sebab sebagian baju dan wajahnya basah.
“Gue bales lo nanti.“ aku menginjak kakinya kemudian pergi meninggalkan lapangan.
Lihat saja Sunghoon, akan ku balas dengan yang lebih parah.
Omong-omong aku bawa senjata yang luar biasa, akan ku pamerkan Lili padanya.
🔸🔸🔸
Bel istirahat berdenting, tapi aku dan Sunghoon tak kunjung selesai membersihkan sekolah.
Sekarang kami berada di toilet masing-masing. Sunghoon membersihkan toilet laki-laki dan aku perempuan.
“Woi Jean?! Tolong gantiin gue bentar, perut gue mules!“ Teriak Sunghoon dari toilet sebelah.
Lantas senyumku melebar saat tahu Sunghoon ingin ke kamar mandi, inilah saatnya aku beraksi. Akan ku buat Sunghoon menjerit-jerit di dalam bilik karena peliharaanku.
“Oke!“ aku segera keluar dari kamar mandi perempuan dan masuk ke dalam sana.
“Oke, Lili family waktunya kalian beraksi.“ ucapku pada tiga ekor tikus putih kecil-kecil yang ada di dalam kotak bekalku.
“Jangan lama lo bokernya, kamar mandi perempuan soalnya belom kelar!“
“Iye bawel.“
Aku menahan gelak tawa saat ingin mengerjainya.
Tak sabar ingin dengar jeritannya.
Oke, ini saatnya!
Kemudian ku buka kotak bekal ku dan melemparkan ketiga Lili ke dalam sana.
“KYA!!! SIALAN LO JEAN!!!“ Sunghoon teriak histeris saat ku hadiahi tikus.
Dia terus mejerit di dalam bilik sana sehingga membuat tawaku pecah. Andai saja aku bisa rekam wajah jeleknya saat sedang ketakutan pasti sangat lucu, sayangnya dia sedang buang air besar. Bisa bahaya jika aku rekam namun ternyata dia sedang tak pakai celana.
“JEAN!!!“ Teriaknya melengking hingga keluar, dengan cepat aku melesat pergi meninggalkannya. Tidak, sebelumnya aku mengunci kamar mandi itu dan menempelkan sebuah tulisan jika toilet sedang diperbaiki.
Rasakan itu. Rasakan kau Sunghoon. Point kita sama lagi.
Ah, pasti dia sedang menangis sesenggukan di dalam karena tidak ada yang membantunya.
🔸🔸🔸
Selesai.
Akhirnya setelah seharian penuh hukuman ku berakhir. Walaupun sekolah telah sepi, semuanya sudah pulang dan hari mulai gelap.
Tapi, aku jadi teringat oleh Sunghoon. Apakah dia baik-baik saja di dalam sana? Sejak tadi aku tidak melihat barang hidungnya. Jangan-jangan tidak ada petugas kebersihan yang menolong?
Gawat sekali jika dia sekarat di sana.
Karena aku khawatir sesuatu hal buruk akan menimpa Sunghoon, akhirnya ku putuskan untuk memeriksa kamar mandi pria sebelum pulang.
Sebenarnya aku menggantung kuncinya supaya orang di luar bisa membukanya jika Sunghoon beteriak minta tolong, tapi ku lihat kuncinya sudah tak menggantung di sana. Pintunya terkunci, begitupun kamar mandi perempuan.
Aku jadi curiga kalau Sunghoon mati di kamar mandi dan jasadnya sedang di evakuasi di rumah sakit?
Eh, tapi apa iya? Di kurung di dalam kamar mandi bisa membuat orang mati?
Konyol sekali.
“Apa mungkin udah keluar kali ya—“ buk! Aku ambruk saat merasakan sebuah benda keras di pukul kan ke kepalaku.
“Bos gimana sekarang?“
“Bawa ke markas, dia sandera kita buat datengin Sunghoon.“
“Oke bos.“
“Satu lagi, suruh Sunghoon ke tongkrongan kita tanpa geng cakrawala. Kita bakal habisin dia sampai mampus!“
“Sip bos.“
🔸🔸🔸
Nah, nah, mulai konflik ni haha
Kira" Si Sunghoon bakal dateng apa engga ni? Kan kesian juga kalo Jean di culik
Jangan lupa vote dan komennya ya hyung, oiya gua ada story baru, lokal kek biasa. Jangan lupa mampir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Ending ✓
FanfictionIni mengenai penyesalan Jean Lee yang telat mencintai Park Sunghoon sampai akhirnya takdir berkata lain. start: 08 Des 2020 genre: Fanfiction -- AU