"AAAAA TUTUP MATAMU ITU MILLA" tariak Zaa.
"Inget jaga pandangan kau di sekolahkan di sini itu biar aja yang jaga engak malah liat cowok yang bukan muhrim" kini Fatika bernasehat.
"Iye iye gue kan yang paling kecil nih gue nurut" pasrah Milla.
***
K...
"Untuk mendapatkan apa yang kamu suka, pertama kamu harus sabar dengan apa yang kamu benci." - Imam Al Ghazali
Masih banyak typo+belom revisi
🕌🕌🕌
Kring.. Kring..
Bel masuk kelas mengelegar di di sekolah SMA bintang jaya. Semua sisa dan siawa memasuki kelas. Hari ini di kelas si kembar lebih hening dari biasanya, mungkin karena Rama mau insaf.
"Anak-anak hari ini waktunya ulangan matematika, sebelum kita mulai alangkah lebih baiknya kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa
dengan kepercayaan masing-masing, berdoa di mulai." Ucap guru pengawas.
Semua murid menunduk kepala nya dengan tangan yang di angkat sebagai simbol berdoa, walau pun berbeda ada yang mengadah dan juga ada yang di genggam.
"Berdoa selesai" akhiri guru pengawas.
Guru pengawas itu membagikan soal matematika yang pasti tak mudah untuk di kerjakan.
Guru pengawas mendekat te meja Rama guru itu menaruh soal beserta kertas jawaba di meja Rama ,Rama pun segera mengambilnya dan mengecek nya.
"Bu kalo barang yang di jual bisa di tawar berarti soal ini juga bisa di tawar kan?" Tanya Rama.
Guru pengawas itu melirik Rama."itu tulisan berupa pertanyaan bukan barang."
Guru pengawas tersebut diam sesaat."ngaco kamu." Lanjut guru pengawas itu lalu pergi dari meja Rama.
Sedangkan di meja Fahri sudah di kasih soal dan lembar jawaban, Fahri mulai menghitung satu persatu nomor laknat yang tertulis di soal.
"Pusing banget gue." Ucap Fahri sambil memegang kepalanya.
Tak berselang lama Fahri mulai ke bingungan ketika ada soal pangkat dan akar di jadikan satu.
"Serah Lo dah soal, penting selesai yekan" gumam Fahri sambil mencoret jawaban dengan acak.
"Fahri semangat, tetap happy kiyowo.~el
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di kelas Milla yang biasanya sepi sekarang ramai dan sangat gaduh bahkan Milla pun sangat tak nyaman dengan suasana di kelas nya. Ia lebih baik diam dan memainkan ponselnya.
