Tidak ada pemberian yang lebih utama dari orangtua kepada anaknya, selain daripada akhlak yang mulia.
•
•
Typo menyebar!!
•
•
Happy reading↓↓"Lu aja yang bagiin" ucap Zaa sambil menodongkan setumpuk kertas.
"Aduh neng geulis pisan siapa sih nama nya" tanya Rama sambil melihat ke Zaa.
"Kok? Elu lah zaa." Perintah siswa di samping Zaa.
Zaa berjalan ke arah bangku bangku dan mulai membagikan kertas yang berisikan soal.
Langkah Zaa terhenti saat melihat farel di depannya.
"Biar aku yang bagiin" ucap farel lalu mengambil kertas yang di bawa Zaa.
"Cieee pakek aku kamu gak tuh" ucap Lex.
"Neng belom ada pacar kan? Sini sama Abang siap lahir batin." Lanjut Rama.
Zaa hanya diam dan kembali ke samping teman nya tadi.
Brak!
Lagi dan lagi penggaris panjang itu menghantam meja.
"Cepet di kerjain kalo kelas gue udah selesai kelas kalian juga harus selesai, kalo kelas kalian belom selesai semua kena hukuman, awas ya kalian" ancam siswa tersebut lalu mengandeng tangan Zaa dan pergi dari sana.
"Emang ini tugas dari siapa to?" Tanya Randy.
"Ya ndak tau tanya kok tanya saya, cepet kerjain." Ucap teman sebangku Randy.
"Fahri oit cepet kerjain" suruh farel.
Fahri mengangguk dan me ngambil bolpoin di tas nya.
Drtt...
Ponsel farel bergetar, dengan cepat farel melihat nya.
Ayah
|Farel nanti pulang sekolah langsung |ke kantor ya sama Fahri jangan lupa |kakak mu juga
Siap yah|
Farel dengan cepat mematikan ponsel nya dan mulai mengerjakan soal di lembaran kertas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 IMAM SHOLAT|| TAMAT (MASA PO )
Teen Fiction"AAAAA TUTUP MATAMU ITU MILLA" tariak Zaa. "Inget jaga pandangan kau di sekolahkan di sini itu biar aja yang jaga engak malah liat cowok yang bukan muhrim" kini Fatika bernasehat. "Iye iye gue kan yang paling kecil nih gue nurut" pasrah Milla. *** K...