Chapter 16

1.9K 340 57
                                    

Hai🌝Mau tanya bentar, menurut kalian ini alur ceritanya lambat ga seh?:v saya liat liat kok lama juga padahal udah sampe chapter 16 tapi masih belum masuk alurnya, biasanya saya liat cerita lain chapter segini udah masuk ke pas Festival olahraga:") Gomen🙏 Menurut kalian ini enaknya dicepetin ke plot cerita aslinya atau tetep lanjutin yang ini?

Sudah sekian, Selamat membaca🦜

ALICE POV

Semuanya menjadi gelap

Aku tidak bisa melihat atau merasakan apapun


Apa yang terjadi?


Aku tidak mati kan?


"Tentu saja kau tidak mati, memangnya kau bisa mati terbunuh hanya karena bom? apa kau sedang bercanda?"

Aku melihat Schrödinger berdiri didepan ku dan menatap lurus diriku. Aku tidak suka bagaimana cara dia menatapku itu. Aku merasa seperti sedang di sidang oleh malaikat maut tentang kehidupanku selama ini.

"Jadi kenapa aku disini?"

Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari Schrödinger, semuanya sangat gelap. Bahkan untuk melihat tubuhku saja tidak bisa, satu-satunya yang bisa ku lihat saat ini adalah Schrödinher seorang. Dia ingin semua pusat perhatian ku tertuju padanya.

"Aku rasa itu bukanlah hal yang kau tanyakan"

Schrödinger menatapku dengan senyum yang biasa ia tampilkan. Dia benar, itu bukanlah hal yang ingin ku pertanyakan, aku tidak peduli dengan apa dan siapa aku berada disini. Entah bagaimanapun keadaanku dia pasti mengembalikan kesadaranku pada raga ku.

"Apa kau pernah memikirkan kematian, Schrödinger?"

"Hanya beberapa orang yang kukenal"

Jadi schrödinger tidak pernah memikirkan tentang kematian ya, tidak heran jika sosok sepertinya tidak memikirkan kematian. Melihatnya dengan santai menghampiriku setelah tragedi pembunuhan ku itu membuatku  sempat berfikir kalau dia adalah orang yang tidak takut dengan kematian.

"Kau sedang memikirkan tentang kematian bukan? Jangan khawatir soal itu, selama aku masih bisa menjadi pengawasmu kau tidak akan mati dengan mudah"

"Aku pernah mengatakan untuk jangan pernah mati di dimensi ini. Karena jika kau mati, itu akan sangat merugikanmu dan juga aku. Tidak lama lagi kau akan sadar, jadi sampai disini dulu reunian kita"

Schrödinger menghampiriku dan menuntunku entah kemana, aku hanya diam dan menurutinya. Tiba-tiba Schrödinger mendorongku, Ini terasa Deja Vu bagiku. Aku merasa seperti sedang di dorong jatuh dari atap gedung dimana aku dibunuh.

"Ingat, jangan sampai kau mati"

Ucapan Schrödinger itu adalah hal terakhir yang ku ingat sebelum kegelapan menghampiriku.

______________________________________

Tubuhku terbujur kaku di ranjang rumah sakit, aku tidak bisa menggerakan tangan maupun kakiku. Melirik kearah jam dinding yang dipasang disana, pukul 8 pagi. Seharusnya sebentar lagi ada seseorang yang masuk untuk memeriksa keadaanku.

Aku masih bingung dengan kejadian kemarin, bagaimana bisa ada bom di tengah hutan? sesaat sebelum ledakan itu terjadi aku mendengar suara bisikan yang cukup familiar di telingaku, lalu setelah itu Boom! hutannya meledak. Aku menghela nafas.

'𝐕𝐀𝐌𝐏𝐈𝐑𝐄' 𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang