Chapter 22

1.9K 330 77
                                    

Selamat membaca🦜

Kabar perekturan All Might sebagai guru di U.A membuat kaget semua orang. Media langsung terjun ke sekolah dan menyebabkan keributan berhari-hari.

Semua orang sudah mengetahui berita itu. Ya, Semua orang.

Saat ini, Alice tengah melihat kerumunan wartawan yang menutupi gerbang masuk U.A. Semua siswa yang lewat pasti akan di wawancarai mengenai All Might.

Mood Alice sekarang sangat buruk. Dia rela bangun pagi-pagi dan melewatkan sarapannya hanya untuk menghindari para wartawan sialan itu.

Bahkan dia sampai lupa untuk meminum darah sebelum berangkat tadi. Itu membuatnya sedikit kehilangan fokus.

"Terobos saja kerumunan nya, dan hiraukan pertanyaan mereka" Gumam Alice sambil berjalan menerobos kerumunan itu.

Ukuran tubuh Alice yang kecil sangat menguntungkan dirinya untuk memudahkanya melewati tubuh wartawan yang berdesakan.

"Haahh akhirnya bisa bernafas" Ucap Alice.

Alice berjalan masuk kedalam, namun seseorang menyekal tangannya. Alice menoleh dan menatap wartawan perempuan itu.

"Nande?" Alice menatap malas wartawan itu.

"Kamu, bagaimana perasaanmu saat diajari oleh All Might?" Tanya wartawan itu.

"Biasa saja" Jawab alice.

Banyak kamera yang memotret dan merekam Alice, itu membuat jiwa narsis Alice sedikit meronta ronta. Alice jadi ingin berpose di depan kamera nya langsung.

"Bolehkah saya tahu seperti apa simbol perdamaian saat menjadi guru?!"

"dia seperti guru"

"Apa pendapat anda tentang All Might yang menjadi guru?!"

"Yaaa mungkin dia sedang butuh uang jadi dia mencari pekerjaan" Jawab asal Alice.

Alice merasa ada sesuatu yang bertengger di pundaknya. Rupanya itu adalah tangan Aizawa, dia berdiri di samping kanan Alice dan memegang pundak kirinya.

"A-ano, mengenai All Might...."

"Berantakan sekali! Siapa sebenarnya dia?" Batin wartawannya.

"Orang itu sedang tidak ada jam mengajar. Kalian terlalu mengganggu jam pelajaran, silahkan pergi" Ucap Aizawa mengusir para wartawan itu dan pergi sambil merangkul bahu Alice.

"Dan kau, jangan menjawab pertanyaan yang tidak-tidak" Aizawa merogoh saku celananya dan mengambil satu kantong darah ukuran kecil dan menyerahkannya pada Alice.

"Ahaha, gomen gomen. Kapan lagi kan masuk tv" Balas Alice dan mengambil kantong darah yang diberikan Aizawa padanya. Alice langsung meminumnya, tidak menyisakan setetespun darah.

Alice serta Aizawa pergi menghiraukan protesan wartawan lainnya.

"Saya ingin berbicara langsung dengan All Might!"

"Sepertinya aku pernah melihatnya"

"Tidakkah kau sadar kalau penampilannya terlalu berantakan?!"

Wartawan perempuan itu mulai geram.

"Chotto, Izinkan kami sebentar saja melihat All Might!" Ucap Wartawan itu dan mencoba masuk melewati gerbang masuk U.A

"H-hei berhen-"

TEENG!

Sistem keamanan U.A Berbunyi. Gerbang masuk U.A ditutupi oleh Besi yang tinggi dan juga tebal secara berlapis lapis. Wartawan itu terlonjak kaget.

'𝐕𝐀𝐌𝐏𝐈𝐑𝐄' 𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang