Chapter 24

1.9K 343 54
                                    

Selamat tahun bre🌝🖐 Cie tambah tua.


Selamat membaca:v

Aizawa dan Alice tengah terbaring lemah di rumah sakit. aah tidak, mungkin hanya Aizawa yang terbaring lemah sedangkan Alice keluyuran kesana sini membuat kepala Aizawa bertambah sakit.

"Alice, duduklah. Kau membuat keadaanku tambah buruk". Alice cemberut mendengar perkataan Aizawa, dia menggeret sebuah kursi dan memposisikannya disebelah brankar Aizawa dan duduk disana.

"Keadaan sensei lebih buruk dari perkiraanku, sensei tidak akan bisa mengajar dengan normal selama beberapa minggu karena ini" Ucap Alice menoel noel pipi Aizawa yang diperban.

Menarik tangan Aizawa yang dipasang infus dan memainkan jarinya. Aizawa membiarkan Alice bermain dengan tangannya.

Dia memejamkan matanya, mengistirahatkan tubuhnya dan memikirkan tentang penyerangan di USJ.

"Aakkhhh!" Aizawa melirik kearah Alice dan menatapnya tajam. Alice tersenyum kikuk dan segera menekan tombol yang ada di dekat brankar Aizawa.

"Gomen, aku tidak sengaja. sungguh" Ucap Alice. Tidak lama setelah itu, datang seorang dokter dengan suster lainnya dibelakang.

"Apa ada yang salah dengan pasien?" Tanya dokter itu. Alice mengangguk, "Ya, aku tidak sengaja mencengkram tanganya dengan kuat" Jawab Alice sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Dokter itu mengangguk dan memeriksa tangan Aizawa. Suster lainnya membantu sang dokter untuk mengganti perban di lengannya.

"Mohon lebih berhati hati lain kali. Cedera di lengannya belum sembuh dan anda tidak sengaja mencengramnya" Alice hanya mengangguk kan kepalanya mengerti. Lalu dokter itu pergi bersama mbak suster.

Alice hanya menatap lengan Aizawa sambil tersenyum. Sorot matanya menunjukan rasa menyesal. Perban di lengan Aizawa yang sudah tebal tadi kini bertambah tebal karenanya.

"Hmmm sensei, kau tidak marah kan? karena aku mencengkram tangamu?" Tanya Alice. Aizawa tidak menjawab dan memalingkan wajahnya kearah lain.

"Yah, dianya ngambek" Batin Alice.

Alice menghela nafasnya, lalu berjalan ke sisi lain ranjang Aizawa agar bisa bertatap muka dengan sensei nya itu.

"Sensei, aku tidak bisa menemanimu beberapa waktu kedepan. Kepala Sekolah Nezu menyuruhku untuk ke sekolah untuk membahas penyerangan kemarin" Ucap Alice. Aizawa hanya menjawabnya dengan deheman.

"Jangan marah dong"

"hm"

"Sensei"

"hm"

"Sensei"

"Hm"

"Jangan terluka lagi. Kau itu Favoritku"

Setelah mengucapkan itu, Alice langsung cepat-cepat pergi dari sana. Dia masih memakai baju rumah sakit, dia sedang tidak ingin ganti baju sekarang.

Alice membuka portalnya lalu masuk. Portal itu langsung menuju ke salah satu ruangan dimana Nezu dan lainnya berkumpul. Tidak ada yang membuka suara saat dia datang kesana.

Alice langsung mendudukan dirinya di salah satu kursi kosong. Dia duduk disebelah Vlad King.

"Nah, mari kita mulai" Ucap Nezu. Pak detektif itu langsung menganggukan kepalanya dan melaporkan hasil pemeriksaan tadi.

"Polisi telah menyelidiki kelompok yang menyebut diri mereka sebagai "Liga Penjahat", tapi sepertinya tak ada orang terdaftar yang bernama Shigaraki. Di rentan umur dua puluh sampai tiga puluh yang memiliki kekuatan sentuhan penghancur, Kurogiri yang memiliki Gerbang Warp juga serupa. Mungkin mereka penduduk yang memalsukan nama. Kekuatan mereka tak terdaftar. Dengan kata lain, orang-orang dunia bawah" Ucap Pak detekif.

'𝐕𝐀𝐌𝐏𝐈𝐑𝐄' 𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang