Tangan Emas : Panci

3.1K 325 8
                                    

Kalo ada orang paling beruntung di dunia ini, ya pasti Celine orangnya. Gak ngerti bagaimana dan apa yang dia lakukan di masa lalu, yang jelas Celine itu selalu beruntung kalo soal undian.

"Ce, kamu aja yang ambil undiannya," kata Tytan yang sadar dengan kemampuan magis anak gadisnya.

Celine senang-senang saja mencelupkan tangannya ke aquarium undian yang terisi sterofoam lalu mengambil satu gulungan kertas dari sana. Si SPG cepat saja membuka gulungan kertas itu.

"Selamat, Bu, dapat set panci senilai sepuluh juta!" kata SPG Supermarket tersebut.

Tytan girang karena akhirnya punya panci baru, sedangkan Celine manyun karena dia pengennya dapet boneka. Anak berkuncir dua itu tidak berhenti melihat pada boneka kecil yang jadi pajangan mbak-mbak SPG.

"Dedek mau bonekanya, ya?" Tanya Mbak-mbak SPG itu yang langsung diangguki Celine. "Buat dedek." Mbaknya menyerahkan boneka yang dari tadi diperhatikan Celine.

"Makasi, Tante!" seru Celine girang karena akhirnya dapat boneka.

Celine tidak berhenti memegangi bonekanya. Bahkan begitu sampai rumah, dia langsung bilang ke Papa. "Pa, Pa!"

Jeff yang lagi benerin rantai sepeda Jerome yang putus langsung menoleh. "Kenapa, Ce?"

"Lihat! Aku dapet boneka tadi." Dia menunjukkan boneka beruang berbaju merah itu.

"Bonekanya bagus, Ce."

"Iya, tadi dikasih tante SPG waktu nungguin Bubu ambil panci," jelas Celine.

"Panci?" Alis Jeff berkerut. Padahal seinget Jeff, Tytan baru beli panci bulan lalu yang mana bikin Jeff geleng-geleng. Soalnya panci koleksi Tytan tuh mahal-mahal.

"Ini dari batu granit, Jeff. Lebih sehat, anti lengket, dan nggak perlu minyak masaknya," alasan Tytan waktu Jeff nanya soal rincian tagihan kartu kredit yang Tytan pake untuk beli panci seharga 4 juta.

Iya, sih. Tytan nggak beli tas mahal-mahal kaya perempuan lain. Tapi pancinya itu loh...

Udahlah, Jeff jadi semakin takut kalo mau masak. Kalo salah pake, bisa-bisa Tytan marah pancinya rusak.

"Mama beli panci baru, Ce?"

"Nggak. Tadi Cece ambil undian, dapetnya panci," kata Celine.

Ah... Tytan lagi-lagi memanfaatkan anak mereka.

.
.
.

"Kata Cece, kamu punya panci baru?" tanya Jeff ketika pergi ke dapur untuk cuci tangan dan melihat Tytan sedang membereskan belanjaannya.

"Iya. Tuh," Tytan menunjuk kotak kardus bergambar panci di meja pantry. "Pancinya bagus, Jeff. Cepet panas, jadi hemat gas. Terus juga ada garansinya seumur hidup," cerita Tytan.

"Terus panci-panci kamu yang lama mau dikemanain?" tanya Jeff merujuk pada kitchen set mereka yang sudah penuh sama panci-panci Tytan. "Aku gak mau nambah lemari ya, Bu."

Tytan manyun. Ia menoleh pada Jeff yang juga sedang menatap dia. "Iya, nanti aku jual lagi yang lama-lama."

Jeff mengusak pucuk kepala Tytan. "Anaknya juga jangan dijadiin kaya pesugihan undian gitu, dong," candanya.

"Kamu mah..." cibir Tytan.

.
.
.

A/n : menurut kalian, mending punya panci apa tas? Wkwk...

Aku kayanya pengen pisahin deh, antara mark-jer-cel anak-anak, sama yg udah SMP-SMA gitu. Biar yg ini versi anak-anak mereka. Menurut kalian mending digabung aja, apa dipisah?

Papa JeffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang