Kurir

2.4K 253 3
                                    

Jerome itu populer banget di sekolah. Dia terkenal bukan karena pinter kaya Kak Mark, tapi karena ganteng dan atlet sepak bola sekolah. Siapa yang gak tau dia kalo hampir tiap Senin dia dan timnya pasti dipanggil ke depan murid-murid untuk memberikan piala untuk sekolah?

Iya, Jerome emang ganteng banget sih. Jadi gak heran banyak yang naksir.

Orang-orang gak tahu aja kalo idola mereka itu udah ada pawangnya.

Makanya yang kena imbas itu Celine.

Dia selalu jadi kurir temen-temennya untuk dititipin surat cinta buat Jerome. Apalagi kalo pas Valentine.

.
.
.

Hari itu ada perayaan Valentine di sekolah, jadi seharian ini nggak ada kegiatan belajar mengajar. Adanya cuma ibadah di pagi hari dan sederet lomba antarkelas yang diselenggarakan anak OSIS.

Makhluk mager kaya Celine mana mau ikut lomba-lomba recehnya anak OSIS. Hadiahnya juga paling sekotak beng-beng. Males, ah.

Mending ngobrol aja di kelas.

Lagi asik ngegosip bareng Ningsih, tiba-tiba Felicia, teman sekelas Celine, mendekati Celine dengan malu-malu.

"Cel, aku boleh titip ini gak?" tanyanya sambil menyodorkan sebuah kotak berbungkus kertas biru muda.

"Ya?" Mata Celine mengerjap. "Buat siapa Fel?"

"Itu..." Pipi Felicia memerah padam. "Buat Kak Jerome."

Sebenernya dia pengen banget bilang kalo Jerome udah punya pacar. Tapi gimana ya ngomongnya biar cewek-cewek ini nggak sakit hati? Kan kasihan di-php-in.

Udahlah, bodo amat. Itu urusan Jerome.

"Oh..." Celine menerimanya dengan ragu-ragu. "Oke."

Felicia tersenyum lebar. "Makasi ya, Cel." Lalu pergi ke mejanya di sudut lain kelas.

"Yang naksir Kak Jerome banyak, ya," kata Ningsih yang duduk di sebelah Celine dan mendengarkan ucapan Felicia tadi.

Felicia itu orang ketiga yang hari ini nitipin barang ke Celine buat disampaiin ke Jerome.

"Ho oh." Celine memasukkan hadiah untuk kakaknya itu ke tas. "Kamu udah gak naksir, kan, Ning?"

Ningsih manyun. "Nggak. Udah ada pawangnya."

"Hehee... bagus!"

.
.
.

"Celineee..." panggil seorang perempuan dari pintu kelas. Celine yang lagi fokus nonton drakor di laptop Ningsih terpaksa menoleh.

Ia melihat Kyla berjalan mendekatinya sambil membawa sesuatu di tangannya.

"Cel, Cel. Aku boleh titip sesuatu buat Kak Jerome, gak?" tanya Kyla sambil meletakkan sebuah kotak di mejanya.

Kyla tuh anak kelas sebelah. Celine udah kenal dia dari jaman MOS kemarin. Kayanya dari semua cewek yang naksir Jerome, cuma Kyla deh yang terang-terangan nunjukin rasa sukanya ke Jerome.

Ngapain juga sekarang minta titip ke Celine? Biasa juga langsung ngomong ke orangnya.

Belom juga Celine menjawab, Kyla udah jawab duluan, "Makasi, ya." Lalu pergi meninggalkan Celine.

"Lah?! Dikata gue kurir?" gerutu Celine gara-gara tingkah anak itu yang seenaknya.

Ningsih cuma ketawa sambil ngelus punggung Celine. "Sabar, Cel."

"Kenal juga gak deket, tapi dia seenaknya aja. Dasar nggak ada akhlak." Celine manyun. Dia menatap tajam pada kotak putih di mejanya. "Buang, jangan?"

"Heh, jangan gitu!"

"Abis, dia nyebelin banget, Ning."

.
.
.

Mood Celine keburu jelek duluan hari ini gara-gara Kyla. Jadi semua orang kena imbasnya.

"Apa?" tanya Celine malas pada dua temannya dari kelas sebelah yang tiba-tiba menghampiri mejanya di jam istirahat.

Bukan temen juga sih. Celine gak pernah kenal sama mereka. Cuma tahu nama sama muka doang. Mereka anak IPA, soalnya.

"Cel, kata Kyla, dia titip hadiah buat Kak Jerome ke kamu, ya?" tanya Cherry. "Aku titip ini juga ya buat Kak Jerome," katanya sambil menyodorkan paperbag coklat ke hadapan Celine.

"Lima ribu," jawab Celine.

"Ha?"

"Iya, ongkos kirimnya lima ribu," kata Celine lagi. "Kirim pake gosend aja kena ongkir, masa kirim ke Jerome nggak? Kalo gak, kasih aja ke orangnya langsung."

Sebenernya niat Celine tuh cuma supaya cewek-cewek ganjen ini berhenti memanfaatkan Celine buat ngedeketin Jerome. Tapi siapa yang tahu kalo Cherry nganggap itu serius dan beneran naro uang 5000 ke meja Celine.

Cherry nyengir, sementara Celine kaget.

"Hehe... pastiin sampe ke Kak Jerome ya, Cel. Thankyou," kata Cherry lalu pergi meninggalkan Celine begitu urusannya beres.

Sialan. Celine beneran dianggap gosend.

.
.
.

Papa JeffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang